Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan 15 perusahaan rintisan (startup) siap debut di Bursa.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Bursa telah melakukan pemetaan (mapping) pada 50 startup yang beroperasi di Indonesia.
Baca Juga
Dari 50 perusahaan tersebut, BEI sudah bertemu dengan 20 perusahaan. 15 perusahaan di antaranya menyatakan berencana untuk IPO dengan target penggalangan dana mencapai USD 8,8 miliar atau sekitar Rp 126,61 triliun (kurs Rp 14.387 per USD).
Advertisement
"Adapun valuasi dari 20 perusahaan tersebut diperkirakan mencapai 22 miliar USD dengan target penggalangan dana yang direncanakan sekitar 8,8 miliar USD," ungkap Nyoman kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).
Sebagai catatan, Nyoman menjelaskan informasi penggalangan dana itu disampaikan pada forum lain, di mana Bursa tidak turut serta dalam forum tersebut.
"Tentunya perkiraan penghimpunan dana tersebut bergerak dinamis sesuai dengan kondisi pasar pada saat mereka melakukan penggalangan dana," tutur dia.
Berdasarkan data dari Mandiri Capital, Indonesia tercatat sebagai penghasil unicorn terbanyak di ASEAN. Di mana 9 dari 15 unicorn di kawasan tersebut berasal dari Indonesia dengan valuasi sekitar USD 41,6 miliar.
Indonesia juga memiliki potensi besar menghasilkan unicorn baru dengan banyaknya centaur atau startup dengan valuasi di bawah unicorn, berkisar antara USD 100 juta hingga USD 1 miliar.
Di ASEAN, tercatat 70 perusahaan later stage startup dengan status centaur, dengan 38 persen atau sekitar 27 perusahaan berasal dari Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
15 Unicorn dan Decacorn Siap Debut di BEI
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan pasar modal Indonesia akan kedatangan sejumlah emiten baru dari perusahaan rintisan atau startup.
Sebelumnya, sudah ada satu startup berstatus unicorn atau memiliki valuasi di atas USD 1 miliar yang mencatatkan saham di bursa, yaitu PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada 2021.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, saat ini bursa telah melakukan pemetaan terhadap 50 unicorn dan centaur yang telah diketahui melalui pemberitaan dengan minimal penggalangan dana sebesar USD 20 juta dan beroperasi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 perusahaan di antaranya telah bertemu dengan BEI.
"Kita sudah bertemu dengan para unicorn dan centaur. 15 perusahaan di antaranya telah menyatakan rencana untuk go public,” ungkap Nyoman dalam edukasi wartawan pasar modal, Kamis, 3 Februari 2022.
Nyoman memaparkan, berdasarkan data dari Mandiri Capital, Indonesia tercatat sebagai penghasil unicorn terbanyak di ASEAN. 9 dari 15 unicorn di kawasan tersebut berasal dari Indonesia dengan valuasi sekitar USD 41,6 miliar.
Indonesia juga memiliki potensi besar menghasilkan unicorn baru dengan banyaknya centaur atau startup dengan valuasi di bawah unicorn, berkisar antara USD 100 juta hingga USD 1 miliar.
Di ASEAN, tercatat 70 perusahaan later stage startup dengan status centaur, di mana 38 persen atau sekitar 27 perusahaan berasal dari Indonesia.
Advertisement