Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia kembali kedatangan emiten baru pada perdagangan Rabu (9/2/2022). PT Nusatama Berkah Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Nusatama Berkah Tbk mencatatkan saham dengan kode saham NTBK dan sebagai emiten ke-7 pada 2022. Jumlah saham yang dicatatkan 2.700.000.000 saham yang terdiri dari saham pendiri 2 miliar saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 700 juta saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.
Baca Juga
Harga penawaran saham Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana yang didapatkan dari hasil IPO sebesar Rp 70 miliar.
Advertisement
Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi antara lain digunakan sekitar 87,21 persen untuk modal kerja antara lain persediaan bahan baku, gaji karyawan, komisi dan biaya pemasaran.
Selain itu, sekitar 6,02 persen untuk pembelian mesin. Kemudian sekitar 6,77 persen untuk perluasan area produksi. Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Adapun pemegang saham perseroan setelah pelaksanaan waran seri I antara lain Bambang Susilo sebesar 2,94 persen, Ismu Prasteyo sebesar 2,94 persen, PT Reborn Capital sebesar 41,18 persen, Wulan Lukita Dewi sebesar 3,53 persen, Andri Budhi Setiawan sebesar 8,23 persen, masyarakat 20,59 persen dan masyarakat (waran) sebesar 20,59 persen.
Dalam rangka IPO, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Danatama Makmur Sekuritas dan PT Surya Fajar Sekuritas.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Waran
 Selain itu, perseroan juga menawarkan waran sebanyak 700 juta waran. Harga pelaksanaan waran Rp 120. Untuk rasio waran tersebut 1:1.
 Jadwal waran antara lain tanggal berakhir perdagangan waran di pasar regular dan negosiasi pada 14 Februari 2023, tanggal berakhir perdagangan waran di pasar tunai pada 16 Februari 2023, periode awal pelaksanaan waran seri I pada 16 Agustus 2022, dan periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 17 Februari 2023.
Adapun sejumlah pemegang saham dilarang untuk mengalihkan baik sebagian dan seluruhnya hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif antara lain PT Reborn Capital 1,4 miliar saham, Andri Budhi Setiawan sebesar 280 juta saham, Wulan Lukita Dewi sebesar 120 juta saham, Ir Bambang Susilo sebesar 100 juta saham, dan Ir Ismu Prasetyo sebesar 100 juta saham.
Advertisement