Liputan6.com, Jakarta - PT Nanotech Indonesia Global Tbk, perusahaan bergerak di teknologi rekayasa lainnya akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus perseroan di laman e-ipo.co.id, ditulis Rabu (9/2/2022), PT Nanotech Indonesia Global Tbk menawarkan saham IPO sebanyak-banyaknya 1,28 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10.
Baca Juga
Jumlah saham IPO itu setara 29,99 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 95-Rp 105 per saham. Dengan demikian, dana hasil IPO maksimal sebanyak-banyaknya Rp 134,92 miliar.
Advertisement
Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,02 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah waran itu sebanyak-banyaknya 34,27 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan waran seri I.
Setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Adapun harga pelaksanaan waran Rp 125 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan yang berlaku mulai 7 September 2022-7 Maret 2025. Total dana hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 128,50 miliar.
Dalam rangka IPO ini, perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dana Hasil IPO
Perseroan akan memakai dana hasil IPO ini antara lain sekitar Rp 16,39 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material perseroan.
Selain itu, sisa dana hasil IPO sebesar Rp 16,70 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik dan farmasi.
Lalu sebesar Rp 17,04 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan untuk implementasi teknologi pemanfaatan limbah. Selanjutnya sekitar Rp 3,6 miliar untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi, dan sisanya untuk modal kerja.
Adapun kepemilikan saham perseroan setelah IPO dan waranseri I antara lain PT Nanotech Investama Sedaya sebesar 48 persen, PT Nanotech Riset Investama sebesar 8,47 persen dan masyarakat 24,19 persen, dan masyarakat hasil pelaksanaan waran seri I sebesar 19,35 persen.
Perseroan mencatat laba bersih (unaudit) naik menjadi Rp 2,43 miliar hingga 31 Agustus 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,29 miliar. Pendapatan bersih perseroan naik menjadi Rp 18,21 miliar hingga 31 Agustus 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,54 miliar.
Total ekuitas perseroan tercatat naik menjadi Rp 39,02 miliar pada 31 Agustus 2021 dari 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,02 miliar. Total liabilitas tercatat naik menjadi Rp 3,43 miliar hingga 31 Agustus 2021 dari 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,25 miliar. Total aset naik menjadi Rp 42,46 miliar hingga 31 Agustus 2021 dari periode 31 Desember 2020 Rp 7,28 miliar.
Advertisement
Jadwal IPO
Jadwal sementara IPO:
-Masa penawaran awal pada 8-15 Februari 2022
-Tanggal efektif dari OJK pada 24 Februari 2022
-Masa penawaran umum pada 1-8 Maret 2022
-Tanggal penjatahan pada 8 Maret 2022
-Tanggal distribusi saham dan waran seri I secara elektronik pada 9 Maret 2022
-Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 9 Maret 2022
-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I di BEI pada 10 Maret 2022