Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sentuh rekor baru tertinggi pada sesi pertama, Rabu (9/2/2022). Penguatan IHSG tersebut juga didukung dari aksi investor asing.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melonjak 0,58 persen ke posisi 6.828,87. Indeks LQ45 menguat 1,02 persen ke posisi 971,84. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Baca Juga
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.840,39 dan terendah 6.796,63. Sebanyak 240 saham menguat sehingga angkat IHSG. 263 saham melemah dan 164 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.110.351 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 453,74 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.358.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtransportasi melonjak 3,44 persen, diikuti indeks sektor saham IDXindustry mendaki 1,32 persen dan indeks sektor saham IDXfinance menguat 0,65 persen. Sedangkan indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,61 persen dan indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,51 persen.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham IATA melonjak 33,33 persen
-Saham NTBK melonjak 29 persen
-Saham DSFI melonjak 23,66 persen
-Saham ENRG melonjak 16,53 persen
-Saham PGLI melonjak 16,32 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham KONI melemah 6,98 persen
-Saham LPIN melemah 6,98 persen
-Saham BEBS melemah 6,96 persen
-Saham PORT melemah 6,94 persen
-Saham NETV melemah 6,94 persen
Â
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 214,2 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 142 miliar
-Saham BBNI senilai Rp 100,6 miliar
-Saham ARTO senilai Rp 62,4 miliar
-Saham UNTR senilai Rp 49,2 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham ASII senilai Rp 39,2 miliar
-Saham UNVR senilai Rp 16,7 miliar
-Saham BUKA senilai Rp 12,8 miliar
-Saham LPPF senilai Rp 8,9 miliar
-Saham AVIA senilai Rp 7 miliar