Sukses

Ada Omicron, Tes PCR di Prodia Widyahusada Melonjak Dua Kali Lipat

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengungkapkan, permintaan tes PCR COVID-19 saat ini mencapai dua kali lipat dari sebelumnya seiring merebak omicron.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali tinggi dipicu merebaknya varian omicron. Merujuk laman covid19.go.id, kasus terkonfirmasi covid-19 kembali naik sejak awal tahun, dan makin meroket pada Februari hingga mencapai 37,5 ribu kasus pada 8 Februari lalu.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, permintaan terhadap layanan tes PCR juga terus meningkat. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengungkapkan, permintaan tes PCR saat ini bahkan mencapai dua kali lipat dari sebelumnya.

"Rata-rata tes PCR COVID-19 bulan ini sekitar 1.200 tes per hari. Mengalami kenaikan dari sebelumnya sekitar 400-500 tes per hari di bulan Januari," ungkap Legal Head & Corporate Secretary Prodia Widyahusada, Marina Eka Amalia kepada Liputan6.com, Jumat (11/2/2022).

Pada perdagangan Jumat, 11 Februari 2022, saham PRDA ditutup menguat 25 poin atau 0,31 persen ke level 8.000 per saham. Dengan level tertinggi pada 9.075 dan terendahnya di 7.900.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 269 outlet, termasuk di 127 kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Beberapa di antaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Prodia Bidik Kenaikan Pendapatan 30 Persen hingga Akhir 2021

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membidik kenaikan pendapatan sebesar 30 persen hingga akhir 2021.

Meski begitu, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, Dewi Muliaty mengatakan, sebelumnya Perseroan mematok target yang tak setinggi tahun lalu. Mengingat kasus COVID-19 yang kini dalam tren melandai.

"Sesungguhnya kami rencanakan di tahun ini tidak sebesar pendapatan yang kami terima sekarang (hingga kuartal III 2021). Tapi cukup optimis, tetap kami membuat suatu perencanaan lebih tinggi daripada tahun lalu,” kata Dewi dalam paparan publik Prodia Widyahusada, Selasa, 16 November 2021.

Di sisi lain, Dewi berharap pandemi ini tidak berlangsung terus menerus. Sehingga pada saat bersamaan Pereroan melakukan berbagai strategi untuk mempertahankan kinerja.

"Ternyata strategi-strategi yang dijalankan perseroan berespons luar biasa dan itu memberikan dampak yang positif dengan pertumbuhan kami. Sehingga kami harus adjust yang rencana semula, yaitu pendapatan yang disesuaikan dengan capaian 9 bulan ini,” ujar Dewi.

Hingga kuartal III 2021, Prodia mencetak pendapatan bersih Rp 1,99 triliun. Tumbuh 65,60 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun. Dari raihan itu, Perseroan membukukan laba bersih Rp 511,08 miliar hingga kuartal III 2021. Realisasi laba bersih ini tumbuh 318 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 122,27 miliar.

“Kami tetap berharap di kuartal IV 2021 pertumbuhan yang tetap bagus. Walaupun kalau kita bandingkan year on year dengan kuartal IV tahun lalu di mana pendapatan itu tinggi karena COVID-19 masih tinggi,” beber Dewi.

Dewi menambahkan, laba kotor kuartal IV kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan kuartal II dan III. Namun demikian, secara keseluruhan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masih akan mencatatkan kenaikan.

"Jadi kami berharap sekalipun pertumbuhannya tidak setinggi kuartal III atau kuartal II tahun ini, tetapi secara gross profit akan jauh lebih tinggi daripada kuartal IV tahun lalu,” kata dia.

“Kami tetap akan maintain EBITDA di sekitar angka kuartal III 2021 sekitar 30-an persen. Dengan begitu, otomatis sampai akhir tahun kita berharap bisa mendapat juga di pertumbuhan sekitar 30 persen untuk revenue,” ia menambahkan.