Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 20 persen pada 2022.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo, Suresh Vembu menuturkan, keyakinan tersebut merujuk pada prospek segmen perdagangan serta distribusi BBM dan bahan kimia yang masih tinggi.
"Untuk 2022, guidance yang sudah kita buat itu prospeknya di segmen perdagangan, distribusi BBM dan kimia, dan kontribusi dari JIIPE sehingga bisa dorong revenue 15—20 persen,” ujar dia dalam webinar Samuel Sekuritas, Kamis (17/2/2022).
Advertisement
Adapun untuk tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba di kisaran 18—20 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 925 miliar.
Baca Juga
Namun, pada laporan keuangan hingga September 2021, AKRA telah berhasil mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan 20 persen atau senilai Rp 797 miliar. Pada periode itu, pendapatan AKRA naik 24 persen menjadi Rp 17,3 triliun.
Dengan target kenaikan 20 persen, laba tahun berjalan AKRA untuk tahun buku 2021 diperkirakan mencapai kisaran Rp 1,1 triliun.
"Kalau di 2021 audit selesai, EPS nya bisa growth antara 18—20 persen dari Rp 925 miliar naik 20 persen, itu bisa Rp 1,1 triliun lebih,” kata Suresh.“Kalau tahun ini guidance-nya naik 15—20 persen, jadi sekitar Rp 1,3 triliun dengan asumsi konservatif,” ia menambahkan.
Suresh menuturkan, anak perusahaan AKR Corporindo, yaitu JIIPE juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan laba pada 2021 dengan beberapa perkembangan yang signifikan.
Ia bahkan optimistis kontribusi pendapatan dari JIIPE bisa mencapai lebih dari Rp 1 triliun, tumbuh dua kali lipat dibandingkan target pendapatan dari JIIPE di 2021 sebesar Rp 530-550 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham AKRA
Pada penutupan perdagangan Kamis, 17 Februari 2022, saham AKRA naik 0,69 persen ke posisi Rp 730 per saham. Saham AKRA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 735 per saham.
Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 735 dan terendah Rp 715 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.893 kali dengan volume perdagangan 470.848. Nilai transaksi Rp 34,2 miliar.
Advertisement