Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkomitmen memperkuat sinergi antarBUMN sebagai bagian dari sinergi pola rantai pasok batu bara untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Sinergi ini juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui keandalan dan kontinuitas penyediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seiring perkembangan ekonomi, tentunya kebutuhan akan energi listrik yang andal memerlukan rantai sumber energi primer yang dapat diandalkan dan berorientasi jangka panjang. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (18/2/2022).
PLN, PTBA dan KAI menandatangani head of agreement (HoA) sebagai dasar penyusunan kajian bersama sehubungan dengan rencana kerja sama. Hal ini sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang disepakati pada 19 Agustus 2021 untuk menjaga pasokan batu bara dan keandalan listrik.
Advertisement
Baca Juga
Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra dan Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah di Kantor Pusat PLN, Rabu, 16 Februari 2022.
Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra menyambut baik penandatanganan HoA ini, Ia menuturkan, hal tersebut menjadi tonggak pencapaian baru dalam kerja sama sinergi BUMN yang diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kelistrikan nasional.
"Ini sinergi yang positif, PTBA sebagai pemilik sumber cadangan batu bara terbanyak siap memasok kebutuhan PLN,” ujar dia.
PTBA sudah lama bekerja sama dengan PLN dalam memasok kebutuhan batu bara memakai moda transportasi kereta api. Sejak 1980, PTBA sudah memasok kebutuhan batu bara PLN terutama PLTU Suralaya.
“Melalui kesepakatan ini, maka kerja sama dan sinergi ini kita tingkatkan kembali. Melalui sinergi ini kita akan meningkatkan pasokan batu bara hingga 20 juta ton untuk PLN sehingga PLN bisa secure dalam hal pasokan bahan bakar,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gandeng KAI
Sementara itu, Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah menuturkan, KAI ingin turut serta dalam memastikan pasokan bahan baku untuk pembangkit aman. Angkutan barang memakai kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti aman, tepat waktu, dan ramah lingkungan.
Batu bara merupakan komoditas dengan volume paling besar dalam angkutan KAI dengan pada 2021 jumlahnya mencapai 76 persen dari keseluruhan angkutan barang KAI.
“HoA ini merupakan suatu terobosan serta langkah yang baik dan diharapkan dapat terselenggara secepatnya dengan mengecepankan Good Corporate Governance (GCG). Ke depan KAI juga akan mempersiapkan investasi khusus untuk project ini,” ujar dia.
Advertisement
Pengiriman Perdana Pakai Kereta Api
Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo menuturkan, kerja sama ini menjadi bukti PLN berkomitmen untuk meningkatkan security of suppy batu bara secara berkelanjutan.
"Kami berharap bahwa dengan penandatanganan HoA ini, pelaksanaan sinergi BUMN rantai pasok batu bara dapat terlaksana dengan baik untuk mendukung ketahanan energi nasional,” ujar dia.
Dengan ada HoA ini, Hartanto menambahkan, kajian komprehensif terkait rencana kerja sama, mulai dari skema kerja sama dari model bisnis yang memungkinkan, teknis dan operasional, harga dan keekonomian, lingkungan dan keselamatan kerja, regulasi dan manajemen stakeholder, hingga analisis risiko akan mulai dilakukan.
Kajian ini akan menjadi guidance bagi PTBA, KAI dan PLN untuk menjalankan peran masing-masing dalam kerja sama ini dengan baik.
"Sehingga sinergi yang dilaksanakan akan memberikan nilai tambah yang besar dan dirasakan manfaat bagi seluruh stakeholder, ketiga perusahaan serta masyarakat luas,” ujar dia.
Hartanto menuturkan, kerja sama ini bersifat jangka panjang. Ketiga BUMN akan mengebut kajian kerja sama sehingga diharapkan pada 2025, dari MoU yang disepakati bisa terjadi pengiriman perdana batu bara memakai moda kereta api.