Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 34 perusahaan yang berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue hingga 21 Februari 2022.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, berdasarkan catatannya, nilai rights issue dari 34 perusahaan itu sebesar Rp 12,94 triliun. Hingga 21 Februari 2022, ada empat perusahaan tercatat yang telah melaksanakan rights issue dengan total dana yang dihimpun Rp 7,81 triliun. Adapun berdasarkan data yang ada, terdapat perusahana BUMN yang berencana menggelar rights issue.
BEI pun tidak menetapkan target tertentu atas rights issue perusahaant ercatat. “Pelaksanaan rights issue dikembalikan kepada perusahaan tercatat yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan tercatat,” ujar dia.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah emiten yang mengumumkan rights issue antara lain PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN). Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 185.314.670 saham atau setara dengan 3,85 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum terbatas (PUT) I atau rights issue.
Harga pelaksanaan rights issue Rp750 per saham. Lewat aksi korporasi tersebut, Triniti Landakan memperoleh suntikan dana segar sebesar Rp 138,98 miliar.
Selain itu, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) juga telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menggelar rights issue pada Senin, 21 Februari 2022. Perseroan akan melepas 450 juta saham dalam rangka rights issue. Dana rights issue untuk memperkuat permodalan dan lini bisnis perseroan.
Selain itu, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) juga akan menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) III dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.232.846.365 saham. Perseroan pun telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menggelar rights issue.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penutupan IHSG Selasa 22 Februari 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan Selasa, 22 Februari 2022. Namun, investor asing masih melakukan aksi beli saham.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,59 persen ke posisi 6.861,99. Indeks LQ45 susut 0,62 persen ke posisi 973,73. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. IHSG berada di posisi tertinggi 6.903,99 dan terendah 6.823,94. Sebanyak 176 saham menguat dan 138 saham diam di tempat.
Sebanyak 365 saham melemah sehingga menekan IHSG. Total frekuensi perdagangan 1.477.107 kali dengan volume perdagangan 24,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 897,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.298.
Sebagian besar sektor saham melemah kecuali indeks sektor saham IDXinfrastruktur naik 0,90 persen, indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,19 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,04 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,64 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal susut 1,31 persen dan indeks sektor saham IDXproperty melemah 1,25 persen.
Advertisement