Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tekstil dan garmen, PT Trisula International Tbk (“TRIS) menargetkan penjualan 2022 bisa tumbuh 8 persen dibanding 2021.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Trisula International Santoso Widjojo melalui siaran persnya, Kamis, 24 Februari 2022.
Seiring dengan adanya pemulihan  industri, Trisula International yakin tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Proyeksi pertumbuhan tersebut dinilai cukup realistis mengingat ketidakpastian ekonomi yang masih ada, meskipun perekonomian Indonesia telah berangsur pulih dari pandemi Covid-19.
Advertisement
"Tahun ini, kami akan terus fokus pada sektor garmen dengan pasar yang sudah ada (existing core business), baik sektor ekspor maupun domestik. Selanjutnya, kami akan terus melakukan pengembangan produk yang berkualitas," kata Santoso.
Baca Juga
Produk garmen memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan TRIS, yaitu ekspor sebesar 60 persen dari total penjualan. Untuk meningkatkan penjualan, perseroan terus fokus menjangkau pasar utamanya yaitu Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Singapura, dan Jepang.
"Produk kami memilki banyak peminat dan juga termasuk dalam produk esensial sehingga kami masih bisa terus berproduksi meskipun di tengah pandemi," kata dia.
Proyeksi pertumbuhan penjualan tersebut sudah disesuaikan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 4,7 persen-5,5 persen yang dirilis Bank Indonesia.
Perseroan melihat peluang dengan mulai ada perbaikan ekonomi global yang bertumbuh ke arah yang lebih baik ini, perseroan akan mampu mendongkrak kinerjanya dengan memperkuat sektor garmen.
Produk-produk garmen Trisula International diproduksi melalui anak usahanya, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry. Produk garmen formal dan informal, pakaian fungsional, dan protective wear, merupakan produk andalan perseroan.
Selain itu, Trisula International juga melakukan pengembangan produk baru dan bisnis model baru untuk melayani kebutuhan pasar.
Salah satu proyek yang sedang dikembangkan dan diterima pasar dengan baik adalah garment made-to-order. Melalui proyek ini, Perseroan dituntut untuk fleksibel dalam melakukan planning produksi dan pengadaan.
"Selain itu, Trisula International akan terus mengembangkan dan melakukan secara aktif strategi pemasaran melalui berbagai platform digital termasuk E-Commerce milik Trisula Group, Yukshopping.com. Kami optimis dapat  meningkatkan kinerja kami tahun ini, dan terus berupaya menjalin sistem kerja yang terintegrasi, serta bersinergi untuk  mengoptimalkan kinerja kami," kata Santoso.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham TRIS
Pada perdagangan saham Jumat, 25 Februari 2022, saham TRIS merosot 5,64 persen ke posisi Rp 184 per saham. Saham TRIS dibuka turun satu poin ke posisi Rp 194 per saham.
Saham TRIS berada di level tertinggi Rp 195 dan terendah Rp 182 per saham. Total frekuensi perdagangan 553 kali dengan volume perdagangan 17.574. Nilai transaksi Rp 335,9 juta.
Â
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement