Liputan6.com, Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) berencana menjual sejumlah aset entitas anak, PT PP Properti Tbk (PPRO). Dari rencana itu, perseroan mengincar dana sekitar Rp 5 triliun.
"Rencana penggunaan dana dari program tersebut adalah untuk biaya operasional khususnya diperuntukan pada anak perusahaan Perseroan," ungkap Sekretaris PT PP Tbk, Yuyus Juarsa dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Jumat (25/2/2022).
Perseroan akan melepaskan aset properti sejumlah 19 aset yang tersebar ke delapan area tanah di wilayah Jakarta, Surabaya, Semarang, Bekasi dan beberapa lokasi di Jawa Barat. Serta terdapat 11 aset apartemen yang tersebar di Surabaya, Bekasi, Tangerang, dan Semarang.
Advertisement
Baca Juga
Mekanisme penjualan akan mulai dipasarkan pada kuartal I 2022 yang pemasarannya akan didukung oleh Danareksa sebagai lead marketing dalam pelaksanaan program monetisasi aset ini.
"Dana yang diincar kurang lebih sekitar Rp 5 triliun dengan fokus dari program ini adalah penutupan nilai persediaan properti,” kata Yuyus.
Untuk memperoleh aset produktif lainnya, perseroan akan berinvestasi di sektor riil. Selain itu, bersikap lebih selektif dalam pemilihan investasi baru, serta berfokus pada investasi yang telah berjalan atau pada investasi baru yang memiliki backup kemudahan dari pemerintah.
Sebelumnya, sebagai salah satu langkah mewujudkan percepatan asset recycling di bidang properti, PTPP bekerja sama dengan PT Danareksa Sekuritas akan meluncurkan program percepatan peningkatan kinerja pasca pandemi.
Program itu diharapkan dapat membuka peluang bagi para investor untuk memiliki aset-aset persediaan properti yang dikelola oleh BUMN konstruksi. Hal itu dilakukan melalui mekanisme pelepasan aset (monetisasi aset).
Dalam program itu, PTPP membuka peluang bagi para investor untuk memiliki aset anak perusahaan yang bergerak di bidang properti. Sebanyak 19 aset properti yang dimiliki oleh PT PP Properti Tbk dan PT PP Urban akan dilepas dalam jumlah besar (bulk).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham PTPP dan PPRO
Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Februari 2022, saham PTPP naik 2,14 persen ke posisi Rp 955 per saham. Saham PTPP dibuka stagnan Rp 935 per saham.
Saham PTPP berada di level tertinggi Rp 965 dan terendah Rp 930 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.412 kali dengan volume perdagangan 381.492 saham. Nilai transaksi Rp 36,2 miliar.
Sementara itu, saham PPRO stagnan di posisi Rp 54 per saham. Saham PPRO dibuka stagnan Rp 54 per saham. Saham PPRO berada di level tertinggi Rp 55 dan terendah Rp 53 per saham.
Total frekuensi perdagangan 729 kali dengan volume perdagangan 650.814 saham. Nilai transaksi Rp 3,5 miliar.
Advertisement