Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah pada 21-25 Februari 2022. Hal ini seiring konflik Rusia dan Ukraina yang memanas pada pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (26/2/2022), IHSG melemah 0,07 persen ke posisi 6.888,17 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG naik 1,13 persen ke posisi 6.892,81.
Demikian juga kapitalisasi pasar bursa merosot 0,07 persen pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa turun Rp 6 triliun dari Rp 8.695,69 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 8.689,99 triliun pada pekan ini.
Advertisement
Baca Juga
Di tengah kondisi geopolitik yang sedang bergejolak, rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat 35,77 persen menjadi Rp 16,88 triliun dari Rp 12,43 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi bursa juga meningkat 12,09 persen menjadi 1.635.762 transaksi dari 1.459.269 transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan menguat 4,89 persen menjadi 24,99 miliar saham dari 23,82 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 1,08 triliun pada Jumat, 25 Februari 2022. Sepanjang 2022, investor asing beli saham Rp 23,60 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi IHSG Pekan Depan
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 1,03 persen ke posisi 6.888,17 pada Jumat pekan ini didorong pergerakan indeks saham Amerika Serikat dan Asia yang menguat di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang mulai turun. Hal ini karena ada sanksi ekonomi dari AS dan negara-negara G7. Sedangkan pada pekan ini, IHSG dibayangi sentimen global.
“Terutama dari konflik Rusia-Ukraina. Di sisi lain investor juga masih mencermati akan keputusan kenaikan suku bunga the Fed,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih bergerak menguat terbatas dan rawan koreksi. IHSG akan bergerak di kisaran resistance 6.930 dan support 6.774. Selain itu, perdagangan saham juga sedikit pada pekan depan seiring ada libur.
“Selasa akan ada rilis data inflasi Indonesia dan pelaku pasar masih mencermati untuk perkembangan konflik Rusia Ukraina dan pengetatatan kebijakan moneter dari Amerika Serikat,” kata dia.
Advertisement