Sukses

Konflik Rusia-Ukraina Bikin Bursa Saham Eropa Tergelincir

Bursa saham Eropa merosot pada Senin, 28 Februari 2022. Di sisi lain, bursa saham Rusia tutup.

 

Liputan6.com, Jakarta --- Bursa saham Eropa melemah tajam pada perdagangan Senin (28/2/2022) seiring pasar global mencermati perkembangan krisis Ukraina-Rusia.

Indeks Stoxx 600 melemah 1,9 persen pada perdagangan Senin pagi yang didorong saham bank. Saham bank melemah 6,1 persen seiring sanksi baru dan bursa saham utama berada di wilayah negatif.

Invasi Rusia ke Ukraina terus berlanjut sepanjang akhir pekan. Kendaraan militer Rusia memasuki kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv. Berdasarkan laporan, penduduk diperingatkan untuk tinggal di tempat penampungan. Demikian mengutip dari CNBC, Senin (28/2/2022).

Selain itu, sanksi lebih banyak dijatuhkan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Amerika Serikat, Eropa, dan Kanada setuju menghapus bank-bank penting Rusia dari sistem pesan antar bank, SWIFT. Inggris dan Uni Eropa juga menutup untuk maskapai Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan dalam siaga tinggi pada Minggu pekan ini di tengah meningkatnya reaksi global terhadap invasi. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, perwakilan untuk Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk bertemu di perbatasan Ukraina-Belarus tanpa syarat.

Saham berjangka Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Minggu, 27 Februari 2022 seiring investor semakin khawatir tentang konsekuensi ekonomi dari kriss Rusia-Ukraina. Sementara itu, sebagian besar bursa saham di Asia Pasifik menguat pada Senin, 28 Februari 2022.

Harga minyak berjangka naik lebih dari 4 persen dan rubel Rusia susut sekitar 29 persen terhadap dolar AS pada Senin pagi karena pasar menilai dampak sanksi terhadap Rusia.

Di sisi lain, Bank Sentral Rusia mengumumkan Bursa Saham Rusia tidak akan dibuka pada Senin, 28 Februari 2022 karena situasi saat ini. Demikian juga pasar derivatif akan tutup.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bursa Saham Asia Beragam pada Awal Sesi Senin 28 Februari 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin, 28 Februari 2022. Hal ini seiring investor memantau krisis Ukraina-Rusia dan sanksi terkait.

Di bursa saham China cenderung turun. Indeks Shanghai susut 0,54 persen dan indeks Shenzhen melemah 0,76 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,87 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,28 persen. Indeks Topix mendatar. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,14 persen dan indeks Kosdaq bertambah 0,49 persen. Indeks ASX 200 di Australia naik 0,5 persen.

Harga minyak berjangka naik lebih dari empat persen. Harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) menguat 5,2 persen menjadi USD 96,35 per barel pada jam perdagangan di Asia setelah naik 6 persen. Harga minyak Brent naik 4,3 persen menjadi USD 102,14. Harga emas naik 1,23 persen ke posisi USD 1.910,84.

Pasar bergejolak pekan lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street sebelum ditutup pada Jumat, 25 Februari 2022. Namun, saham berjangka melemah pada perdagangan Minggu,27 Februari 2022.

Rusia melanjutkan serangan ke Ukraina pada akhir pekan, dengan laporan pertempuran di jalan dan pasukan mengepung Kiev.

Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan dan bersiap nuklir dalam siaga tinggi untuk menanggapi reaksi internasional terhadap invasi Rusia. AS dan sekutunya mengumumkan sanksi dan tindakan baru untuk memukul Rusia, seperti menghapus bank-bank Rusia terpilih dari sistem pesan antar bank, SWIFT.

Banyak negara juga mengatakan akan menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia. Di bidang diplomatik, perwakilan dari pemerintah Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk bertemu di perbatasan Ukraina-Belarus tanpa prasyarat, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina. Belarus, yang berbatasan dengan Ukraina dan Rusia, memiliki hubungan dekat dengan Moskow.

Sementara itu, indeks dolar AS berada di posisi 97,217 dari posisi sebelumnya 96,61. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,50. Sedangkan dolar Australia berada di kisaran USD 0,7182.