Liputan6.com, Jakarta - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan.
Direktur PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, Rahman Sadikin mengatakan, pembelian kembali atau buyback akan dilakukan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan setelah tanggal penyampaian keterbukaan informasi.
"Manajemen Perseroan bermaksud melakukan pembelian kembali saham (buyback saham) dengan anggaran sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar dan atau jumlah nominal sebanyak-banyaknya 300 juta lembar saham atau sebesar 5,41 persen dari jumlah saham," ungkap Rahman, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/3/2022).
Advertisement
Pembelian saham ini menggunakan dana idle perseroan. Sehingga tidak akan mempengaruhi pendapatan dan pembiayaan Perseroan. Informasi saja, perseroan mencatat laba bersih per saham per 31 September 2021 adalah sebesar Rp 0,1. Sedangkan performa laba per saham setelah pembelian kembali dilaksanakan adalah sebesar Rp 7,17.
Baca Juga
"Pelaksanaan pembelian kembali saham akan menyebabkan perubahan pada jumlah yang beredar, namun perubahan tersebut tidak signifikan terhadap performa laba per saham Perseroan,” kata Rahman.
Pembatasan harga saham untuk pembelian kembali saham akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga pada hari sebelumnya. Dengan dilakukannya aksi ini, yang dibarengi komitmen menjaga cashflow Nusa Konstruksi Enjiniring, kemampuan perseroan untuk mencapai target tahun 2022 akan tetap terjaga.
"Ditambah dengan image Perseroan yang akan terbantu dengan stabilnya harga saham, akan melancarkan Perseroan mencapai tujuan bisnisnya,” pungkas Rahman.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham DGIK
Pada penutupan perdagangan Rabu, 9 Maret 2022, saham DGIK naik 6,71 persen ke posisi Rp 159 per saham. Saham DGIK dibuka naik satu poin ke posisi Rp 150 per saham.
Saham DGIK berada di level tertinggi Rp 169 dan terendah Rp 150 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.871 kali dengan volume perdagangan 596.869. Nilai transaksi Rp 9,6 miliar.
Advertisement