Sukses

BEI Buka Gembok Perdagangan Saham SMMT

BEI mencabut suspensi saham SMMT di pasar regular dan tunai mulai perdagangan sesi pertama, 14 Maret 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham PT Golden Energy Tbk (SMMT) pada Senin, (14/3/2022).

Mengutip keterbukaan informasi, BEI mencabut suspensi saham SMMT di pasar regular dan tunai mulai perdagangan sesi pertama, 14 Maret 2022. Sebelumnya BEI suspensi saham SMMT pada 11 Maret 2022 di pasar regular dan pasar tunai.

Hal itu untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di SMMT.

"Suspensi dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Golden Eagle Energy Tbk,” ujar manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat, 11 Maret 2022.

Selanjutnya, para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Pada perdagangan terakhir, Kamis, 10 Maret 2022 saham PT Golden Eagle Energy Tbk ditutup naik 30 poin atau 4,05 persen ke posisi 770. Dengan level tertingginya mencapai 810 dan terendah di 720. Dalam lima hari terakhir, saham SMMT telah naik 130 poin atau 20,31 persen. Sepanjang 2022, saham PT Golden Eagle Energy Tbk telah melonjak 570 poin atau 285 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Direktur Golden Eagle Energy Beli Saham SMMT

Sebelumnya, direktur PT Golden Eagle energy Tbk (SMMT), Abed Nego membeli saham Perusahaan senilai Rp 13,3 miliar. Pembelian saham tersebut terdiri dari 132.874.000 dengan harga pembelian Rp 100 per saham.

"Tujuan dari transaksi yakni untuk menindaklanjuti kepemilikan saham secara tidak langsung melalui beberapa entitas sebagai partisipasi kami di program Tax Amnesty,” ujar Abed dalam keterbukaan Informasi Bursa, Selasa, 4 Januari 2022.

Transaksi tersebut telah dilakukan pada 24 Desember 2021 dengan status kepemilikan langsung. Setelah transaksi, Abed kini genggam 2.635.030.695 lembar saham SMMT atau 83,65 persen, dari sebelumnya 2.502.156.695 lembar saham atau 79,43 persen.

Hingga kuartal III 2021, SMMT mencatatkan penjualan sebesar Rr 325,98 miliar. Naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang saham tahun sebelumnya sebesar Rp 140,41 miliar.

Namun sejalan dengan kenaikan tersebut, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan hingga Rp 237,54 miliar. Sehingga Perseroan mencatatkan laba bruto Rp 88,44 miliar, naik signifikan dibandingkan periode 9 bulan di 2020 yang hanya sebesar Rp 10,52 miliar.

Dari raihan itu, Golden Eagle Energy berhasil membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 120,5 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi Rp 12,92 miliar.