Sukses

Mengenal Crazy Rich Grace Tahir yang Sentil Indra Kenz

Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Grace Tahir, ia memperkenalkan diri sebagai ‘Indra Benz’.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar video parodi yang memperagakan Indra Kenz saat menumpangi jet pribadi (private jet). Belakangan diketahui, sosok dibalik parodi tersebut adalah Grace Tahir.

Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Grace Tahir, ia memperkenalkan diri sebagai ‘Indra Benz’, lengkap dengan setelan khas crazy rich kekinian yang mondar-mandir di media sosial.

"Hei, guys. Gue adalah Indri Benz. Yes! Benz seperti Mercedes Benz, and welcome to my private jet,” seru Grace memulai video tersebut, dikutip Selasa (15/3/2022).

Tak berhenti sampai di situ. Grace juga beberapa kali mengulang kalimat yang acap dilontarkan Indra Kens, ”Murah banget, guys,”. Termasuk saat Grace menunjukkan tas Hermes yang disebutnya berharga ratusan juta.

Merujuk nama belakangnya, Grace rupanya berasal dari keluarga Tahir, pendiri Mayapada Group. Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, Grace saat ini tercatat sebagai Presiden Direktur di Mayapada Hospital.

Selain itu, Grace juga merupakan Komisaris Utama PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), Direktur Philips Indonesia, dan CEO Medico Lahir 15 Juni 1976, Grace merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Dato Sri Tahir dan Rosy Riady.

Ia mendapatkan gelar master di Universitas California, California, Amerika Serikat. Informasi saja, Indra Kesuma alias Indra Kenz merupakan tersangka kasus dugaan penipuan investasi trading binary option lewat aplikasi Binomo. Indra gemar memamerkan kekayaannya sebagai konten di media sosial, hingga dijuluki Sultan Medan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Total Aset Indra Kenz yang Bakal Disita Polisi Sentuh Rp 57,2 Miliar

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri telah menyita sejumlah aset milik Indra Kesuma alias Indra Kenz terkait kasus dugaan penipuan investasi trading lewat platform Binomo.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menuturkan, total nilai aset Indra Kenz yang akan disita mencapai Rp 57,2 miliar.

"Total nilai aset yang sudah disita milik IK sebanyak Rp 43,5 miliar, nilai total aset yang akan disita Rp 57,2 miliar. Beberapa lainnya masih ditelusuri," ujar Gatot saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, 12 Maret 2022.

Ia menyebutkan, penyidik Bareskrim Polri telah menyita beberapa aset Indra Kenz yang menjadi barang bukti dalam perkara tersebut, di antaranya, dua kendaraan mewah, dua bidang tanah, satu unit rumah, dan akun YouTube milik tersangka.

"Penyidik telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti antara lain dokumen bukti setor dan tarik, berikut bukti rekening korban, akun YouTube dan gmail tersangka, video konten YouTube, satu ponsel, satu unit kendaraan Tesla, satu unit kendaraan Ferari, dua bidang tanah di Deli Serdang dan terbaru satu unit rumah di Medan Timur," papar Gatot, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Gatot, penyidik masih terus melakukan penelusuran terhadap aset-aset Indra Kenz yang diduga dibeli dari hasil kejahatan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan pidana asal penipuan investasi dan penyebaran berita bohong terkait Binomo.

 

3 dari 3 halaman

Aset Indra Kenz yang Akan Disita

Beberapa aset yang akan disita, yakni sembilan rekening bank atas nama tersangka. Kemudian akan melakukan penelusuran lima unit kendaraan mewah lainnya, dua jam tangan, dan pemblokiran terhadap satu akun Indra Kenz.

Selain menelusuri aset-aset tersangka dan melakukan penyitaan, penyidik juga memeriksa pihak-pihak yang terkait dengan Indra Kenz. Dari hasil pemeriksaan 14 korban Binomo, didapati data kerugian para korban sebesar Rp 25,6 miliar.

Setelah sebelumnya memeriksa kekasih Indra Kenz, Vanessa Khong, Selasa, 8 Maret 2022, penyidik juga memeriksa adik Indra Kenz, berinisial NK pada Kamis, 10 Maret 2022.

Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik menanyakan 33 pertanyaan terhadap saksi. "Pemeriksaan dilakukan dari pukul 13.00 WIB sampai 20.00 WIB," ungkap Gatot.

Gatot menambahkan, saat ini penyidik terus melakukan koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna menelusuri dana dari hasil kejahatan tindak pidana oleh platform Binomo.