Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai sentimen invasi Rusia ke Ukraina berdampak terhadap bursa saham global termasuk Indonesia. Akan tetapi, dampak invasi Rusia ke Ukraina tersebut minim ke pasar saham Indonesia.
"Jadi seperti yang sudah saya sebutkan tadi bahwasanya isu-isu yang hangat saat ini diperbincangkan adalah perang antara Rusia dan Ukraina, yang puncaknya telah terjadi sejak Rusia mengumumkan operasi militer di 24 Februari 2022 yang lalu," ujar Direktur Utama (Dirut) Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi saat webinar investor forum 2022, Kamis (17/3/2022).
Ia menyampaikan, kinerja IHSG tumbuh 5,14 persen hingga 23 Februari 2022. Saat itu, Rusia belum invasi Ukraina. Pada 24 Februari 2022, menurut Inarno invasi berlangsung sehingga berdampak terhadap indeks saham di seluruh dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Tentunya kita mengalami hal sama, yaitu minus 1,48 persen, tentunya yang paling besar terkoreksi adalah Rusia sebesar 33,28 persen,” kata Inarno.
Namun, setelah invasi Rusia ke Ukraina, menurut Inarno, indeks saham naik 1,54 persen. "Setelah invasi kita lihat dari 25 Februari sampai 11 Maret cukup bagus indeks kita bertumbuh 1,54 persen. Ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa, mungkin kita boleh dibilang mendapatkan windfall gain dari serangan Rusia ke Ukraina,” kata Inarno.
"Mungkin itu juga salah satu sebabnya, karena natural resources, pertambangan, komoditi, harga-harganya naik sehingga berdampak positif terhadap indeks kita," ia menambahkan.
Sedangkan, jika melihat year to date (YTD) IHSG tumbuh 5,18 persen. Dia pun menambahkan, hal tersebut harus syukuri karena dari bursa-bursa Asia pertumbuhan kinerja indeksnya masih negatif.
"Kita melebihi dari pre invasi. Sedangkan setelah invasi justru sampai saat ini 5,18 persen,” ujar dia.
Di tengah sentimen invasi Rusia ke Ukraina, rata-rata transaksi harian meningkat. Sebelum invasi, nilai transaksi harian di Indonesia sentuh Rp 12,4 triliun. Inarno menuturkan, setelah pengumuman, pada 24 Februari, rata-rata transaksi harian meningkat jadi Rp 21,1 triliun dan setelah pengumuman sampai 11 Maret menjadi Rp 21,5 triliun.
"Lihat bahwasanya ini dampaknya windfall gain terhadap kita, kalau kita ingat di 2021 RNTH kita 13,2 ini setelah post invasi justru mencapai Rp 21,5 triliun. Bagaimana dengan flow-nya? Kalau kita lihat memang setelah post invasi ada outflow sebesar Rp 5 triliun. Tetapi secara total kita masih positif Rp 21,62 triliun,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penutupan IHSG pada Kamis 17 Maret 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal pertahankan posisi 7.000 hingga penutupan perdagangan Kamis, 17 Maret 2022. Investor asing masih melanjutkan aksi beli saham dalam jumlah signifikan.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,40 persen ke posisi 6.964,38. Indeks LQ45 susut 0,77 persen ke posisi 1.005,81. Sebagian besar indeks acuan melemah.
Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.032,70 dan terendah 6.949,16. Sebanyak 274 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 250 saham melemah. 156 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.284.842 kali dengan volume perdagangan 22 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15 triliun. Investor asing beli saham Rp 905,32 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.311.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtechno memimpin penguatan dengan naik 1,49 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melonjak 1,27 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 1,27 persen.
Advertisement