Sukses

PLN Pasok Listrik di Smelter Feronikel Haltim Antam

Antam berkomitmen percepat penyelesaian pembangunan smelter feronikel haltim di Maluku Utara.

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) untuk pasokan listrik smelter feronikel haltim di Maluku Utara pada Senin, 14 Maret 2022.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter menuturkan, penandatanganan PJBTL dengan PLN ini menjadi wujud komitmen Antam dalam percepatan penyelesaian pembangunan smelter feronikel haltim di Maluku Utara.

"Antam meyakini sinergi dengan PLN dalam penyediaan listrik di smelter feronikel haltim ini akan dapat berjalan dengan optimal dan efisien guna memenuhi target operasi smelter,” ujar dia dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/3/2022).

Smelter feronikel haltim berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Hingga Desember 2021, pembangunan smelter feronikel haltim telah mencapai kemajuan konstruksi sebesar 98,18 persen.

Jika pembangunan telah selesai, smelter feronikel haltim akan menambah portfolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan Antam menajdi 40.500 TNi.

Dalam kerja sama ini, Antam dan PLN sepakat untuk kerja sama dalam penyediaan pasokan energi listrik selama 30 tahun ke depan.

PJBTL ini merupakan tindak lanjut dari pokok-pokok kerja sama atau head of agreement (HOA) terkait pengadaan pasokan listrik smelter feronikel haltim yang telah disepakati sebelumnya pada 10 Februari 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham ANTM

Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Maret 2022, saham ANTM naik 1,7 persen ke posisi Rp 2.390 per saham. Saham ANTM dibuka stagnan Rp 2.350 per saham.

Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.400 dan terendah Rp 2.320. Total frekuensi perdagangan 16.779 kali dengan volume perdagangan 1.776.505. Nilai transaksi Rp 419,8 miliar.