Liputan6.com, Jakarta - PT Teladan Prima Agro Tbk (TPA) akan menerapkan operasi perkebunan yang berbasis teknologi. Hal ini dilakukan untuk efisiensi biaya.
"TPA dalam hal untuk operasi ke depannya akan berbasis kepada teknologi dan science dengan diimplementasikannya TPTS (Teladan Program Technology Science) ini dalam operasi perkebunan perseroan akan terjadi kenaikan produk TVT satu sisi dan terjadinya cost saving yang lain," kata Director of Finance, Accounting & Tax PT Teladan Prima Agro Tbk, Mahirudin, dalam acara paparan publik perseroan yang digelar secara virtual, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga
Dia pun mengungkapkan, dengan TPTS, perseroan mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan kebun itu sendiri.
Advertisement
"Sehingga cost ini betul-betul precise dengan yang dibutuhkan sehingga cost ini akan di manage dengan baik dan pastinya akan terjadi cost saving,” ujar dia.
Direktur Utama PT Teladan Prima Agro, Wishnu Wardhana menambahkan, TPTS adalah teladan program technology science yang melibatkan data science technology yang mengcover indeks kesehatan dan tentu juga memiliki kemampuan melakukan estimasi daripada tahun produksi.
"TPTS mampu membantu kami memonitoring dari hari ke hari dari minggu ke minggu baik bulan ke bulan tentang indeks kesehatan tanaman yang dimana disini mampu memberikan kami kapasitas di dalam kita menentukan variable rate dari pemupukkan, karena pemupukkan adalah bagian terbesar dari cost structure yang ada di dalam perkebunan,” imbuhnya.
Ia juga menuturkan, di sisi lain melalui TPTS PT Teladan Prima Agro mampu melakukan intensitas monitoring terhadap praktik produksi yang bisa meningkatkan produk aktivitasnya dalam mengoleksi buah-buah yang sudah waktunya untuk bisa dipanen.
Selain itu, ia juga menyampaikan seputar rencana dan juga strategi bisnis ke depan untuk sektor hilir ataupun downstream dari PT Teladan Prima Agro Tbk.
"Tentu PT Teladan Prima Agro Tbk secara komprehensif dari waktu ke waktu akan melihat nilai strategis untuk pembangunan industri, refinery dan turunannya. Jadi, dari waktu ke waktu kami akan melihat secara komprehensif itu ada di dalam salah satu pemikiran kami,” katanya.
Meski demikian, Wishnu mengaku menunggu agar nilai strategis daripada pembangunan ini bisa meningkatkan bisnis dan rantai pasokan di PT Teladan Prima Agro Tbk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gelar IPO
Sebelumnya, PT Teladan Prima Agro Tbk, perusahaan bergerak di holding dan perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus singkat perseroan di laman e-ipo.co.id, ditulis Jumat, 18 Maret 2022, PT Teladan Prima Agro Tbk menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 2.193.294.529 saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham perdana yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Perseroan menawarkan harga saham IPO Rp 520-Rp 600 per saham. Dengan demikian, dana hasil IPO maksimal Rp 1,31 triliun.
Selain itu, perseroan juga menawarkan program management and employee stock option plan (MESOP) penawaran umum perdana. Perseroan mengadakan program MESOP dengan jumlah saham maksimal 1 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Jumlah saham itu setara 146.219.635 saham.
Dana hasil IPO perseroan sekitar 69 persen antara lain 23 persen untuk belanja modal dan 46 persen untuk pembayaran dipercepat sebagian pokok utang bank perseroan. Selain itu, sekitar 31 persen untuk anak perusahaan.
Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BNI Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas.
Pemegang saham perseroan setelah IPO dan MESOP antara lain PT Teladan Resources sebesar 56,57 persen, Ahmad Gunung sebesar 14,22 persen, Wishnu Wardana sebesar 14,22 persen, Wiwoho Basuki Tjokronegoro sebesar 0,15 persen, masyarakat 14,85 persen dan MESOP 0,29 persen.
Advertisement