Sukses

Avia Avian Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun, Naik 26 Persen pada 2021

PT Avia Avian Tbk (AVIA) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten produsen cat dekoratif di Indonesia,  membukukan pertumbuhan kinerja positif hingga akhir 2021.  Hingga akhir 2021, PT Avia Avian Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat sebesar 26 persen dibandingkan periode  sama di 2020 sebesar Rp1,1 triliun. 

Mengutip kinerja keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/3/2022), pertumbuhan laba bersih itu ditopang kinerja penjualan. Penjualan bersih perseroan tumbuh 18,29 persen menjadi Rp 6,77 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,73 triliun. Beban pokok penjualan naik 23,08 persen dari Rp 3,21 triliun menjadi Rp 3,95 triliun pada 2021.

Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 2,82 triliun pada 2021, atau naik 12,18 persen pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,51 triliun.

Perseroan menekan beban penjualan dari Rp 917,98 miliar pada 2020 menjadi Rp 889,06 miliar pada 2021. Sementara itu, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 181,56 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 162,69 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan pendapatan operasi lainnya menjadi Rp 47,48 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 9,76 miliar.

PT Avia Avian Tbk membukukan laba usaha Rp 1,80 triliun pada 2021, atau bertambah 24,49 persen dari periode saham tahun sebelumnya Rp 1,44 triliun. Dengan melihat kondisi itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 26,27 persen menjadi Rp 1,4 triliun pada 2021.

Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 25,54 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,38.

Total ekuitas naik 100,98 persen menjadi Rp 9,41 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,68 triliun. Total liabilitas tumbuh 22,92 persen menjadi Rp 1,45 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun.

Total aset naik menjadi Rp 10,87 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,87 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,28 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,36 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Gerak Saham AVIA

Pada penutupan perdagangan Senin, 21 Maret 2022, saham AVIA turun 0,66 persen ke posisi Rp 755 per saham. Saham AVIA dibuka stagnan Rp 760.

Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 765 dan terendah Rp 740 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.266 kali dengan volume perdagangan 297.688 saham. Nilai transaksi Rp 22,4 miliar.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Perseroan

Mengutip keterangan tertulis perseroan, pencapaian ini didukung oleh upaya pengendalian biaya serta upaya efisiensi yang berkelanjutan didukung oleh keunggulan operasional yang memproduksi bahan baku secara internal, serta secara konsisten terus berkomitmen menerapkan praktik bisnis keberlanjutan Environmental, Social and Governance (ESG) dalam kegiatan operasional Perseroan. 

"Kami bersyukur karena mampu mengatasi masa-masa sulit di tahun 2021, dibuktikan dengan keberhasilan Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp6,8 triliun atau tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” Presiden Direktur Avia Avian, Wijono Tanoko.

Dia juga menambahkan, peningkatan ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Perseroan, salah satunya inovasi produk baru untuk memenuhi berbagai variasi kebutuhan tren pasar yang dinamis.

"Selain itu, kami juga terus berupaya untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dengan menggunakan bahan baku serta bahan bakar gas dan tenaga matahari yang lebih ramah lingkungan," tutur dia.

Perseroan percaya, penerapan bisnis dengan prinsip keberlanjutan dapat semakin mendorong kinerja bisnis semakin baik di masa depan. Hal ini seiring dengan semakin banyak investor global yang lebih memperhatikan aspek ESG sebagai salah satu faktor dalam pemilihan portofolio investasi mereka. 

Oleh karena itu, AVIA telah memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat proses produksi baik bagi masyarakat maupun bagi lingkungan hidup disekitarnya. Untuk itu, AVIA dalam kegiatan operasionalnya telah menggunakan mesin incinerator berbahan bakar gas yang lebih ramah lingkungan. 

Mesin tersebut dapat mengurangi polusi udara dari hasil solvent pengencer tinta cetak printing. Adapun panas yang dihasilkan mesin ini, dapat menjadi pengering hasil cetak printing dan mampu membakar uap solvent yang dikeluarkan menjadi lebih bersih sehingga masyarakat sekitar tidak terganggu baik oleh uap yang dikeluarkan maupun oleh bau yang menyengat dari Pabrik.

"Penggunaan mesin incinerator juga membantu dalam mengurangi efek gas rumah kaca karena dapat mengurangi emisi dengan penggunaan gas sebagai bahan bakar, sehingga carbon footprint yang dihasilkan juga ikut berkurang,” ujar Wijono.

Disamping itu, di masa pandemi Covid-19, AVIA tetap mampu mempertahankan pangsa pasarnya sebagai produsen cat dekoratif terkemuka di Indonesia.

Hal ini terlihat dari berbagai inovasi yang dilakukan oleh para peneliti R&D (Research & Development) yang dikhususkan untuk terus mencari terobosan-terobosan inovasi dalam membuat produk bernilai tambah, termasuk penggunaan produk cat yang terbarukan dan ramah lingkungan. 

Sementara itu, AVIA yakin inovasi tersebut mampu membuka jalan baru bagi pertumbuhan kinerja Perseroan, terutama dengan adanya jaringan yang luas dari Sabang sampai Merauke, yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis.

"Melihat pertumbuhan PDB dan ekonomi Indonesia yang semakin pulih, kami berharap pasar cat dekoratif di Indonesia akan semakin berkembang,” ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga tetap berhati-hati dalam mengantisipasi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.

"Ke depan kami optimis dapat terus meningkatkan kinerja operasional yang positif, didukung oleh manajemen yang berpengalaman lebih dari 30 tahun serta oleh kinerja keuangan kami yang solid,” pungkasnya.