Liputan6.com, Jakarta - - Perusahaan perhotelan dan real estate, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 2,17 persen menjadi Rp 130,36 miliar pada 2021 dibandingkan perolehan laba bersih pada 2020 yang sebesar Rp 133,25 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut terjadi karena pendapatan Adhi Commuter Properti juga menurun 42,32 persen menjadi sebesar Rp 563,69 miliar pada 2021, dibanding sebelumnya sebesar Rp 977,22 miliar pada 2020.
Pendapatan Adhi Commuter Properti pada 2021 terbesar bersumber dari properti sebesar Rp 411,72 miliar. Perseroan memiliki tiga aset properti yaitu Royal Sentul Park, Adhi City Sentul dan Eastern Green Lot 1 yang berkontribusi masing-masing sebesar Rp 170, 53 miliar, sebesar Rp 134,16 miliar dan sebesar Rp 107,03 miliar bagi pendapatan Adhi Commuter Properti.
Advertisement
Baca Juga
Sementara aset properti MT Haryono 27 belum memberikan kontribusi bagi pendapatan perseroan. Selain itu, Adhi Commuter Properti juga memperoleh pendapatan dari Operasi Bersama Gateway Park (JO ACP - UJP) sebesar Rp 85 miliar, dan hotel sebesar Rp 66,90 miliar.
Perseroan mengoperasikan tiga hotel yaitu Hotel GrandDhika Jakarta, Hotel GrandDhika Semarang, dan Hotel GrandDhika Medan.
Penurunan pendapatan tersebut membuat beban pokok pendapatan, dan beban usaha ADCP juga menurun. Meski diuntungkan dengan peningkatkan penghasilan lain-lain, beban keuangan perseroan meningkat hampir dua kali lipat menjadi sebesar Rp 13,07 miliar di 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 7,16 miliar di 2020.
Meningkatnya beban keuangan karena bunga pinjaman meningkat, dan ada beban biaya emisi Obligasi dan bunga Obligasi yang sebelumnya tidak terdapat di tahun 2020.
Laba sebelum pajak penghasilan ADCP tercatat sebesar Rp 130,36 miliar menurun sebesar 2,01 persen pada 2021 dibandingkan 2020 yaitu sebesar Rp 133,04 miliar. Laba bersih per saham ADCP tercatat turun tipis menjadi sebesar Rp 6,52 di 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 133,25 pada 2020.
Total aset PT Adhi Commuter Properti Tbk hingga akhir 2021 tercatat sebesar Rp 5,98 triliun, naik sebanyak 5,88 persen dibanding sebelumnya di 2020 sebesar Rp 4,68 triliun.
Kenaikan aset ini dihasilkan dari kenaikan liabilitas perseroan sebesar 43,31 persen menjadi sebesar Rp 3,88 triliun pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 2,71 triliun pada 2020.
Sementara ekuitas ADCP naik tipis sebesar 6,62 persen menjadi sebesar Rp 2,10 triliun pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun pada 2020.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham ADCP
Pada penutupan perdagangan Selasa, 22 Maret 2022, saham ADCP stagnan Rp 93 per saham. Saham ADCP turun enam poin ke posisi Rp 87 per saham.
Saham ADCP berada di level tertinggi Rp 95 dan terendah Rp 87 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.156 kali dengan volume perdagangan 255.842. Nilai transaksi Rp 2,4 miliar.
Â
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement