Sukses

IHSG Tembus Rekor 7.000, Ini Sentimen Pendorongnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,66 persen ke posisi 7.000,82 pada perdagangan, Selasa, 22 Maret 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tembus level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa (22/3/2022). Sejumlah sentimen positif antara lain kenaikan harga komoditas dan dibebaskannya kebijakan karantina menjadi pendorong IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,66 persen ke posisi 7.000,82. Indeks LQ45 menanjak 0,80 persen ke posisi 1.011,75. Seluruh indeks acuan menghijau. Sebanyak 303 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 205 saham melemah dan 175 saham diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.003 dan terendah 6.968,20. Total frekuensi perdagangan 1.296.409 kali dengan volume perdagangan 22,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,3 triliun.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 730,26 miliar. Dengan demikian,aksi beli investor asing mencapai Rp 24,84 triliun.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, ada sejumlah sentimen positif yang mendorong penguatan IHSG ke posisi 7.000. Sentimen positif itu antara lain dibebaskannya kebijakan karantina, berlanjutnya aksi beli investor asing, naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah dan crude palm oil (CPO), dan ekspektasi pembagian dividen. 

Sementara itu, pengamat pasar modal Reza Priyambada mengatakan, faktor yang mendorong kenaikan IHSG yaitu harga saham komoditas.

"Kalau lihat dari pergerakan harga saham hari ini banyak didominasi oleh saham-saham berbasis komoditas, pertama batu bara, kemudian CPO, dan juga logam. Jadi beberapa saham tersebut dari batu bara, CPO, logam itu banyak mendominasi kenaikan harga saham hari ini," kata Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/3/2022).

Dari sentimen global Reza menyebutkan pelaku pasar tengah mencermati terhadap peningkatan harga komoditas.

"Sebenarnya kalau kita lihat dari sentimen yang ada memang untuk hari ini pelaku pasar cenderung mencermati perkembangan global yang ada memang lebih mengarah ke peningkatan harga komoditas," ujar dia.

"Jadi dengan peningkatan tersebut dimanfaatkan untuk pelaku pasar untuk kembali masuk," ia menambahkan.

Reza menuturkan, tidak ada sentimen negatif dari dalam negeri. "Kalau internal sebenarnya enggak ada isu yang bagaiman di dalam negeri. Paling kalau kita bisa lihat dari pergerakan nilai tukar rupiah yang hari ini kembali mengalami peningkatan," tutur dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SQMI melonjak 30,91 persen

-Saham BIKE melonjak 24,56 persen

-Saham TFCO melonjak 18,18 persen

-Saham PALM melonjak 14,20 persen

-Saham GZCO melonjak 13,10 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham NANO melemah 9,72 persen

-Saham WGSH melemah 9,57 persen

-Saham APEX melemah 7 persen

-Saham AYLS melemah 6,98 persen

-Saham SBMA melemah 6,84 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 346 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 1897,4 miliar

-Saham INCO senilai Rp 65,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 62,3 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 53,5 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ARTO senilai Rp 74,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 51 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 50,5 miliar

-Saham ICBP senilai Rp 18,8 miliar

-Saham ACES senilai Rp 16,3 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 3,15 persen, indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,89 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 1,48 persen, indeks Thailand menguat 0,19 persen, indeks Shanghai bertambah 0,19 persen. Sementara itu, indeks Shanghai mendaki 0,02 persen.