Sukses

Hartadinata Abadi Kantongi Pinjaman Rp 150 Miliar dari Bank Woori

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) bakal pakai pinjaman untuk modal kerja.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit  dengan Bank Woori pada 17 Maret 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (22/3/2022),  PT Hartadinata Abadi Tbk menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk atau Bank Woori untuk fasilitas kreidt senilai Rp 150 miliar. Fasilitas pinjaman itu untuk modal kerja dengan jangka waktu satu tahun. Kredit tersebut bersifat revolving dan memiliki suku bunga sembilan persen.

"Penggunaan dana dari perjanjian ini akan digunakan oleh perseroan untuk tambahan modal kerja perseroan,” tulis Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun transaksi itu tidak termasuk transaksi material oleh karena nilai transaksi itu tidak mencapai 20 persen dari ekuitas perseroan.

"Dampak kejadian, informasi atau fakta material yang diungkapkan oleh perseroan ini akan memberikan dampak positif dan menjaga kesinambungan terhadap kegiatan operasional perseroan keseluruhan,” tulis Sandra.

PT Hartadinata Abadi Tbk dengan Bank Woori tidak terdapat hubungan afiliasi dan benturan kepentingan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal.

Oleh karena itu, pelaksanaan transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham HRTA

Pada penutupan perdagangan Selasa, 22 Maret 2022, saham HRTA stagnan di posisi Rp 212 per saham. Saham HRTA berada di level tertinggi Rp 212 dan terendah Rp 208 per saham. Total frekuensi perdagangan 224 kali dengan volume perdagangan 49.617. Nilai transaksi Rp 1 miliar.