Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan furniture, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham WOOD, perseroanpun menganggarkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk buyback saham.
Rencana Pembelian Kembali Saham tersebut dilakukan karena kondisi pasar saham yang dilihat berfluktuasi secara signifikan.
Untuk melaksanakan buyback saham tersebut, perseroan merujuk pada surat Edaran No.3/SEOJK.04/2020 tanggal 9 Maret 2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Direktur Integra Indocabinet Wang Sutrisno melalui keterbukaan informasinya ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (25/3/2022).
Adapun jadwal pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan tersebut akan dilaksanakan terhitung sejak 25 Maret 2022 hingga 24 Juni 2022. Untuk pelaksanaan buyback saham ini, harga maksimal dibatasi sebesar Rp820 per saham.
"Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya Rp 100 miliar, dengan jumlah maksimum sebanyak 121,9 juta saham," kata Wang.
Untuk pelaksanaan buyback ini, ada biaya imbalan jasa atas transaksi pembelian saham di Bursa Efek lndonesia melalui perusahaan perantara pedagang efek yaitu sektiar 0,11 persen dari nilai transaksi. Untuk pendanaan buyback ini, perseroan mengatakan memiliki modal kerja dan cadangan dana yang memadai, sehingga dapat diambil dari kas internal perseroan.
"Kami tidak akan membutuhkan pembiayaaan tambahan untuk pelaksanaan buyback ini. Jadi buyback ini, tidak berdampak signifikan kepada penurunan pendapatan kami," kata Wala.
Pelaksanaan buyback saham ini diyakini tidak berdampak terhadap pendapatan Perseroan. Namun akan mengakibatkan penurunan jumlah saham beredar. Meski demikian, buyback ini diperkirakan tidak berdampak signifikan terhadap laba per saham WOOD.
Untuk waktu pelaksanaan buyback ini akan disesuaikan dengan Pasal 6 ayat (3) POJK No.2/POJK.4/2013, yaitu paling lama tiga bulan setelah tanggal kereterbukaan informasi ini, yaitu mulai 25 Maret 2022 hingga 24 Juni 2022. Pembelian kembali saham WOOD ini akan dilaksanakanmelalui di transaksi BEI, dengan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek.
"Pembelian Kembali Saham ini bertujuan untuk menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif, sekaligus memberikan keyakinan kepada investor atas niiai saham WOOD secara fundamental," kata Wang.
Sementara bagi Integra Indocabinet, buyback saham ini  memberikan fleksibilitas dalam mengelola modal jangka panjang di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.
Saham WOOD dimiliki oleh PT Integra Indo Lestari sebanyak lebih dari 4.573.835.000 saham atau setara 71,89 persen, dan masyarakat sebanyak 1.788.665.000 saham atau setara 28,11 persen. Perseroan tidak memiliki saham treasuri.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham WOOD
Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Maret 2022, saham WOOD naik 1,35 persen ke posisi Rp 750 per saham setelah bergerak di zona merah. Saham WOOD dibuka stagnan di posisi Rp 740 per saham.
Saham WOOD berada di level tertinggi Rp 750 dan terendah Rp 720 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.682 kali dengan volume perdagangan 121.003. Nilai transaksi Rp 8,9 miliar.
Â
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement