Sukses

Lock Up Saham Bukalapak Mulai Dibuka 28 Maret 2022

Manajemen Bukalapak menyatakan dengan berakhirnya periode lock up tersebut, para pemegang saham yang terdampak berhak melakukan transaksi.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bukalapak.com Tbk menyampaikan mengenai periode lock-up yang berlaku kepada sejumlah pemegang saham strategis telah berakhir pada 26 Maret 2022, dan pembukaan lock-up tersebut dimulai pada Senin, 28 Maret 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/3/2022), manajemen Bukalapak menyebutkan sehubungan dengan informasi terkait periode lock up yang tercantum dalam prospektus perseroan dan merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 25/POJK.04/2017 tentang pembatasan atas saham yang diterbitkan sebelum penawaran umum (POJK 25/2017) yang menyatakan bahwa semua pihak yang memperoleh saham perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah penawaran umum perdana dalam jangka waktu enam bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke OJK, pihak tersebut dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham perseroan yang dimilikinya hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan penawaran umum perdana menjadi efektif.

“Sehubungan dengan hal tersebut, periode lock-up yang berlaku berdasarkan POJK 25/2017 telah berakhir pada 26 Maret 2022 dan pihak yang terkena lock up dapat memperdagangkan sahamnya pada 28 Maret 2022,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Manajemen menyatakan dengan berakhirnya periode lock up tersebut, para pemegang saham yang terdampak berhak melakukan transaksi dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada periode pembukaan lock-up saham tersebut, saham BUKA menguat signifikan pada Senin, 28 Maret 2022. Saham BUKA naik 6,49 persen ke posisi Rp 328 per saham.

Saham BUKA dibuka stagnan Rp 308 per saham. Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 340 dan terendah Rp 296 per saham. Total frekuensi perdagangan 26.466 kali dengan volume perdagangan 15.080.557 saham. Nilai transaksi Rp 479,8 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bukalapak Genggam 35 Persen Kepemilikan di AlloFresh

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk atau Bukalapak (BUKA) resmi gandeng Trans Retail Indonesia luncurkan platform belanja kebutuhan sehari-hari secara daring. Didukung Growtheum Capital Partners, kolaborasi Bukalapak dan Trans Retail Indonesia memperkenalkan AlloFresh.

AlloFresh akan memulai bisnisnya dengan pendanaan awal Rp 1 triliun, menawarkan lebih dari 150.000 SKU dari sekitar 10.000 pemasok dengan pengiriman cepat dalam waktu 3 jam serta layanan quick commerce dengan opsi pengiriman 30 menit di seluruh Indonesia.

President PT Bukapalak.com Tbk, Teddy Oetomo menyebutkan, porsi kepemilikan dari AlloFresh saat ini didominasi oleh Trans Retail Indonesia.

"Bukalapak memiliki 35 persen kepemilikan. 55 persen Trans Retail Indonesia, dan 10 persen Growtheum Capital Partners,” ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (2/3/2022).

Rencana kolaborasi ini sebelumnya disampaikan oleh Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung pada Januari 2022. Saat itu dengan asumsi hanya ada dua pihak yang terlibat, kepemilikan masing-masing 55 persen untuk Trans Corp, dan sisanya 45 persen Bukalapak.

"Kami akan bentuk perusahaan patungan e-commerce khusus untuk fresh and grocery antara Trans Retail dan Bukalapak," kata CT.

Trans Retail Indonesia memiliki rangkaian produk yang luas dan hubungan lebih dari 25 tahun dengan pemasok dan produsen produk makanan dan rumah tangga paling populer di Indonesia.

Dikombinasikan dengan kekuatan teknologi Bukalapak, pelanggan AlloFresh dapat dengan mudah melakukan pemesanan baik melalui aplikasi/website online maupun melalui fitur "Click & Go" di toko-toko TRANSMart di seluruh Indonesia. AlloFresh akan menjamin kualitas dan kesegaran produknya dengan harga terbaik.