Sukses

Garap Data Center, Anak Usaha Indointernet Raih Pinjaman Rp 2,8 T dari BCA

Utang yang timbul berdasarkan fasilitas kredit dijamin dengan aset-aset yang dimiliki oleh EDG dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh perseroan.

Liputan6.com, Jakarta PT Indointernet Tbk (EDGE) melalui anak usahanya PT Ekagrata Data Gemilang (EDG) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA. Nilai fasilitas kredit tersebut mencapai Rp 2,8 triliun.

“Pada 28 Maret 2022, EDG dan BCA telah menandatangani perjanjian kredit dengan jumlah total seluruh fasilitas kredit adalah maksimum sebesar Rp 2.813.385.000.000,” ungkap Manajemen PT Indointernet Tbk dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Rabu (30/3/2022).

Utang yang timbul berdasarkan fasilitas kredit dijamin dengan aset-aset yang dimiliki oleh EDG dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh perseroan.

Adapun fasilitas kredit ini terdiri dari dua jenis. Pertama, fasilitas kredit multi dengan tujuan pembiayaan modal kerja. Jumlah fasilitas maksimum Rp 100 miliar.

Terbagi atas fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan jumlah maksimum Rp 50 miliar dan fasilitas time loan revolving dengan jumlah maksimum Rp 100 miliar.

Bunga untuk fasilitas kredit multi mengikuti floating interest rate dengan jangka waktu satu tahun sejak availability period.

Kedua, yakni fasilitas kredit investasi yang ditujukan untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1, pembiayaan perluasan data center EDGE 1, serta pembiayaan pembangunan dan [perluasan data center EDGE 2.

Jumlah fasilitas maksimum yakni Rp 2,7 triliun dengan bunga mengikuti floating interest rate dan jangka waktu 9 tahun sejak availability period.

 

2 dari 2 halaman

Fokus Bisnis

EDG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas hosting. Di mana salah satu fokus dari kegiatan usaha EDG adalah pembangunan data center.

Dikarenakan EDG baru mulai beroperasi pada 2021, EDG masih memerlukan pinjaman dari pihak ketiga, khususnya perbankan untuk pembangunan dan pengembangan data center serta keperluan modal kerja.

Perolehan fasilitas kredit dari Bank akan meningkatkan liabilitas perseroan. Namun dengan pertimbangan bahwa fasilitas kredit digunakan untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1 dan pembiayaan pembangunan EDGE 2, diharapkan dapat meningkatkan secara pesat perkembangan dan pembangunan pusat data EDG di masa depan.

Selain itu, juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan likuiditas keuangan serta arus kas EDG dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

  • Bank Central Asia Asia atau BCA merupakan salah satu bank di Indonesia yang dimiliki perusahaan produsen rokok terbesar keempat, Djarum.

    BCA

  • Indointernet