Sukses

Petrosea Kantongi Laba Setara Rp 483,82 Miliar pada 2021

PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan pertumbuhan pendapatan laba bersih sepanjang 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) secara konsolidasian mencatat pendapatan USD 415,74 juta atau sekitar Rp 5,97 triliun (kurs Rp 14.350 per USD) sepanjang 2021. Pendapatan itu naik 22,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 340,69 juta.

Merujuk laporan keuangan Petrosea, Rabu (30/3/2022), pendapatan tersebut berasal dari pertambangan USD 298,93 juta, konstruksi dan rekayasa USD 64,16 juta, jasa USD 50,25 juta, dan lain-lain USD 2,4 juta.

Sejalan dengan itu, beban usaha tercatat ikut naik menjadi USD 341,18 juta dibanding USD 265,82 di 2020. Sehingga perseroan mengukuhkan laba kotor USD 74,56 juta, selisih tips dibandingkan tahun sebelumnya USD 74,87 juta.

Setelah dikurangi beban-beban dan pajak, perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 33,95 juta atau Rp 483,82 miliar, naik 4,45 persen dibanding tahun sebelumnya USD 32,28 juta.

Dari sisi aset perseroan hingga akhir 2021 tercatat sebesar USD 532,74 juta, naik dibanding posisi akhir Desember 2020 sebesar USD 529,69 juta.

Rinciannya, terdiri dari aset lancar USD 231,8 juta dan sisanya USD 300,94 juta merupakan aset tidak lancar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD 272,51 juta, turun dari posisi akhir 2020 sebesar USD 298,25.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 167,38 juta dan liabilitas jangka panjang USD 105,13 juta. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2021 tercatat sebesar USD 260,22 juta, naik dibanding akhir 2020 sebesar USD 231,44 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham PTRO

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu (30/3/2022), saham PTRO naik 0,74 persen ke posisi Rp 2.720 per saham. Saham PTRO dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.720 per saham.

Saham PTRO berada di level tertinggi Rp 2.760 dan terendah Rp 2.710 per saham. Total frekuensi perdagangan 271 kali dengan volume perdagangan 8.563 saham. Nilai transaksi Rp 2,3 miliar.