Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (Persero) Tbk (WIKA) dan SUN Energy membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak, Kalimantan Barat.
WIKA menggandeng SUN Energy membangun PLTS berkapasitas 1,MWp memakai produk solar panel Wijaya KaryaPhotovoltaic yang diproduksi oleh WIKA Industri dan Energi (WINNER).
Terletak di ibu kota provinsi Kalimantan Barat, PLTS UNTAN diprediksi sebagai pusat riset EBT pertama di Kalimantan dan menjadi laboratorium PLTS terbesar di Indonesia yang mendukung ketahanan energi bersih di ibu kota negara baru (IKN).
Advertisement
Baca Juga
Direktur Operasi II Harum Akhmad Zuhdi menuturkan, selain mampu membangkitkan tenaga listrik di area kampus dengan energi bersih, pengembangan PLTS di lingkungan kampus dapat menjadi laboratorium pembelajaran bagi praktisi akademis dan mahasiswa dalam mengenal proses kerja PLTS.
"Dengan demikian, civitas akademis UNTAN dapat berkontribusi lebih dalam pengembangan produk juga perluasan pemanfaatan produk PLTS di tanah air,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (30/3/2022).
Sebelumnya, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur resmi memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 0,5 MWp.
PLTS hasil kolaborasi ITN Malang, PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) ini diresmikan oleh Jenderal Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI dan disaksikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Prof. Nizam, Gubernur Jawa Timur, Khofifiah Indar Parawansa, Direktur Operasi II WIKA, Harum Akhmad Zuhdi dan Rektor ITN Malang, Prof. Abraham Lomi di Kompleks Kampus II ITN Malang, Rabu, 23 Maret 2022.
Pada peresmian tersebut, Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal Moeldoko mengapresiasi atas capaian dan inovasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang dikembangkan di kampus, serta meyakinkan para generasi muda untuk menjadi insan kreatif, inovatif dan haus akan hal baru.
"Kalau kita bisa mengelola sumber daya kita sebaik-baiknya, maka kita akan menjadi bangsa yang besar. Dan itu ITN yang akan menjawabnya," ujar dia.
Direktur Operasi II Wijaya Karya, Harum Akhmad Zuhdi menuturkan, perseroan sebagai BUMN dengan pengalaman panjang dan portofolio luas di bidang pembangkit listrik, terus mendukung dan memfokuskan kepada pengembangan produk EBT sebagai energi di masa depan, sementara pada saat yang sama ITN Malang sebagai institusi pendidikan juga ingin meningkatkan intensitas riset dan inovasi di bidang EBT.
"Atas dasar semangat yang sama, _Alhamdulillah_ keduanya kemudian membuahkan PLTS berkapasitas 0,5 MWp di atas lahan seluas setengah hektar di ITN Malang, sekaligus menjadikannya laboratorium PLTS di lingkungan kampus terbesar pertama di Pulau Jawa,” kata dia.
Selain PLTS UNTAN dan PLTS ITN, sebelumnya WIKA Group telah sukses membangun PLTS ITERA Lampung berkapasitas 1 WMp dan PLTS HKBP Nommensen (UHN) di Medan, Sumatera Utara dengan kapasitas 0,823 MWp.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham WIKA
Pada penutupan perdagangan Rabu, 30 Maret 2022, saham WIKA melemah 0,50 persen ke posisi Rp 995 per saham. Saham WIKA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.010 per saham.
Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 1.030 dan terendah Rp 995 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.724 kali dengan volume perdagangan 262.485 saham. Nilai transaksi Rp 26,5 miliar.
Advertisement