Sukses

Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Tumbuh 174 Persen pada 2021

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membukukan laba bersih selama dua tahun berturut-turut.

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) kembali mencatatkan laba bersih untuk tahun buku 2021. Perseroan membukukan laba bersih Rp 891,6 miliar, naik 174 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Selama dua tahun berturut perseroan mencatatkan laba dan dengan tren yang meningkat, ini merupakan bukti bahwa Krakatau Steel telah sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi. Kami semakin yakin dengan masa depan Krakatau Steel," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Jumat (1/4/2022).

Kinerja Krakatau Steel didukung dengan peningkatan penjualan sebesar 59 persen pada 2021 dibandingkan dengan tahun 2020. Tercatat penjualan Krakatau Steel pada periode tersebut mencapai Rp 30,9 triliun dibandingkan di 2020 yang sebesar Rp 19,4 triliun.

Dari sisi efisensi di tahun 2021 Krakatau Steel berhasil menurunkan variable cost sebesar 7 persen dan menurunkan fixed cost sebesar 10 persen.

“Seiring dengan peningkatan kinerja, EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 60 persen persen menjadi sebesar Rp 1,82 triliun dibandingkan EBITDA tahun buku 2020 yang sebesar Rp 1,09 Triliun," tambah Silmy.

Silmy menyatakan, Krakatau Steel pada 2021 telah membayar cicilan pokok sebesar Rp 3,2 triliun. Sehingga total utang bank turun 7,6 persen dari sebelumnya Rp 30,87 triliun menjadi Rp 28,51 triliun.

Selain itu total aset Krakatau Steel juga meningkat 8,2 persen dari Rp 50,03 triliun menjadi Rp 54,15 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham KRAS

Pada perdagangan Jumat, 1 April 2022 pukul 10.21 WIB, saham KRAS turun tipis 0,57 persen ke posisi Rp 350 per saham. Saham KRAS dibuka naik dua poin ke posisi Rp 354 per saham.

Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 354 dan terendah Rp 350 per saham. Total frekuensi perdagangan 170 kali dengan volume perdagangan 15.755. Nilai transaksi Rp 554,2 juta.