Sukses

Simak Cara Investasi Saham untuk Investor Pemula

Analis dan pengamat pasar modal membagikan tips dan langkah-langkah investasi terutama saham.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi juga berdampak terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini seiring kehadiran sejumlah aplikasi yang turut dongkrak jumlah investor pasar modal.

Mengutip data KSEI, Selasa (5/4/2022), hingga Februari 2022, tercatat jumlah investor pasar modal mencapai 8,10 juta dibandingkan 2021 sebesar 7,48 juta. Sementara itu, jumlah investor C-BEST mencapai 3,65 juta hingga Februari 2022 dari 2021 sebesar 3,45 juta.

Jika dilihat berdasarkan usia, investor berusia di bawah 30 tahun mendominasi. Tercatat investor di bawah usia 30 tahun mencapai 60,32 persen. Disusul berusia 31-40 tahun yang mencapai 21,49 persen. Dengan melihat hal itu, ada potensi investor pemula. Bagi investor pemula juga penting mengetahui cara investasi terutama di saham.

Bicara mengenai aplikasi dan investasi, saat ini ada sejumlah aplikasi yang berkaitan dengan saham. Untuk memilih aplikasi itu, Pengamat pasar modal, Wahyu Laksono mengatakan, aplikasi yang bisa digunakan untuk investasi saham adalah yang legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau (OJK).

"Ada Bibit, Ajaib, Stockbit atau Bareksa. Kalau ini preferensi masing-masing sesuai kelebihan yang kita mau atau kekurangan yang mungkin enggak sesuai dengan pribadi kita,” kata Wahyu saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/4/2022).

Dia menambahkan, sebelum investasi harus mengetahui tujuannya dahulu. Apapun itu investasi harus tahu tujuannya, mau apa kita, bagaimana profil dana dan risiko kita, bagaimana strateginya,” ungkap Wahyu.

Ia juga mengingatkan mengenai langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum investasi. Salah satunya saat investasi saham dengan mengenal profil dan tujuan investasi.

"Lebih baik kita pahami mengenal profil pribadi dan tujuan investasi kita. Target waktu dan profit nya serta exit nya juga bagaimana risk tolerance nya. Kita belajar soal emiten dan kelompok atau sektor bisnis nya, valuasi, belajar teknikal dan fundamental,” tutur dia.

Wahyu menambahkan, saat investasi saham perlu memahami prinsip-prinsipnya mulai dari valuasi, fundamental lebih baik dibandingkan harga saat ini.

"Set longer term dan kesabaran. Tidak terpengaruh oleh volatilitas atau fluktuasi jangka pendek. Bisa 3, 5 bahkan 10 tahun yang penting sesuai prinsip. Hindari yang over valuasi, pilih yang undervalue dan strategi capital kita,” tuturnya. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Mengenal Seluk Beluk Pasar Modal

Senada dengan Wahyu, Analis Indo Premier Sekuritas, Mino mengatakan, aplikasi yang bisa digunakan untuk investasi saham adalah aplikasi yang dikeluarkan oleh sekuritas sebagai broker jual beli saham di pasar modal. Misalnya, aplikasi IPOT (Indo Premier Online Technology).

"Bagi pemula yang ingin memulai investasi saham hal pertama kali yang perlu dilakukan adalah mengenali seluk beluk pasar modal dengan cara ikut sekolah pasar modal (SPM) yang diselenggarakan oleh bursa efek atau perusahaan sekuritas,” kata Mino.

Selain itu, Mino juga menyebutkan langkah-langkah investasi saham bagi investor pemula. Dia menjelaskan, setelah mengikuti SPM kemudian mendaftarkan diri di perusahaan sekuritas untuk memperoleh akun yang akan digunakan untuk transaksi jual beli saham.

Lalu mengikuti pelatihan analisa teknikal dan fundamental sebagai bekal jual beli saham, serta mengikuti juga pelatihan money management.

“Sebelum membeli saham pastikan melakukan analisa baik fundamental maupun teknikal, pilihlah saham-saham yang berfundamental baik dan likuiditas tinggi, pastikan juga uang yang dipakai adalah uang dingin, pisahkan modal berdasarkan tujuan apakah untuk trading atau investasi (untuk pemula disarankan porsi trading lebih kecil dari porsi investasi),” ungkapnya.

Meskipun demikian, Mino menegaskan bagi investor pemula harus tetap waspada dalam melakukan investasi. Jangan mudah FOMO (fear of missing out atau takut ketinggalan), hindari saham yang fundamentalnya buruk dan tidak likuid, serta hindari saham gorengan

3 dari 3 halaman

Jumlah Investor Saham

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal telah menembus 8,1 juta investor hingga akhir Februari 2022.

“Menunjukkan dari sisi demand side, hingga akhir Februari 2022 telah terdapat penambahan lebih dari 614 ribu investor pasar modal baru. Dengan demikian jumlah investor pasar modal saat ini telah menembus angka 8,1 juta investor," tutur Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, saat webinar investor forum 2022, yang ditulis Jumat, 18 Maret 2022.

Dia menambahkan, di antara investor pasar modal tersebut, jumlah investor saham juga meningkat lebih dari 200 ribu investor sehingga menjadi lebih dari 3,6 juta investor. 

"Pertumbuhan ini mencetakkan peningkatan kurang lebih kalau kita bandingkan dengan 2017 kurang lebih 6 kali lebih besar dari 2017,” tutur dia.

Inarno menuturkan, tentang upaya BEI, OJK, dan SRO untuk pengembangan pasar modal di Indonesia. Ia mengatakan, secara besar inisiatif strategis yang akan dilakukan pada 2022 bertujuan untuk terus meningkatkan perlindungan investor.

“Melakukan pengembangan sistem untuk memastikan keterbukaan informasi bagi  para investor, meningkatkan jumlah IPO dan pencatatan efek baru melalui E-IPO dan E-registrasi serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung penerapan ESG sesuai target emisi pemerintah,” ia menambahkan.

Selain itu, BEI terus berupaya memberikan layanan produk dan jasa kebursaan secara optimal kepada stakeholder melalui infrastruktur perdagangan.