Liputan6.com, Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan kinerja positif pada awal 2022. Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad mengklaim perseroan telah mencatatkan kontrak baru Rp 3,1 triliun pada kuartal I 2022.
“Kinerja triwulan I ini kita pencapaiannya sekitar Rp 3,1 triliun. Kemudian di triwulan II itu kita sudah menyasar penambahannya mungkin bisa mencapai plus minus Rp 10 — 12 triliun," kata Novel dalam konferensi pers PT PP Tbk, Selasa (5/4/2022).
Novel menjabarkan, segmen infrastruktur masih menjadi andalan pada 2022, baik infrastruktur darat maupun air. [PT PP Tbk](saham "")menyasar proyek-proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BUMN, dan Kementerian Perhubungan.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi saat ini, kalau proses yang sedang kita lakukan dalam waktu dekat ini yang nilainya cukup lumayan besar untuk infrastruktur air dan darat tadi baik yang ada di Kementerian maupun yang ada di BUMN… Dalam hal ini tidak hanya sebatas dari infrastruktur darat dan air, tapi juga dari EPC dan juga dari project-project gedung,” ujar Novel.
Tak mau ketinggalan, PTPP juga mengincar proyek Ibu Kota Negara Baru (IKN). Novel mengatakan akan ada tender untuk proyek-proyek IKN. Namun, ia masih belum bisa menyebutkan saat ini. Perkiraannya, tender tersebut baru bisa diumumkan paling dekat usai Lebaran 2022.
"Tahun ini InsyaAllah kalau tidak ada perubahan pasti juga akan mulai ditenderkan project-project IKN dan nilainya saya belum bisa bicara karena pasti akan disesuaikan dengan APBN yang ada. Kita bisa bicara barangkali setelah Lebaran nanti ,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT PP Tbk (PTPP) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 4,3 triliun pada 2022. Belanja modal itu lebih kecil dibanding alokasi belanja modal yang direncanakan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 6,2 triliun.
“Untuk tahun ini kita menganggarkan kira-kira Rp 4,3 triliun. Di mana sekitar 80 persennya itu untuk proyek-proyek yang eksisting. Ada tol Semarang—Demak, ini menjadi prioritas utama karena harus kita selesaikan di tahun ini. Juga menara danareksa yang mana juga harus selesai di Oktober,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto dalam konferensi pers, Selasa, 5 April 2022.
Selain itu, juga ada alokasi yang sifatnya pergantian alat. Seperti untuk PT PP Presisi, di mana laat yang rusak diganti dengan yang baru. Lalu ada juga yang dicadangkan untuk proyek Rumah Indonesia di Mekkah. Adapun pendanaan untuk belanja modal tahun ini berasal dari dana hasil right issue (RI) maupun IPO.
“Di samping itu juga kita masih punya saldo piutang yang akan dibayar di Juni nanti terkait penjualan atau divestasi tol Pandaan—Malang dan Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi akan dilunasi di Juni nanti,” imbuh Agus
Advertisement
Absen Bagi Dividen
Sebelumnya, PT PP Tbk (PTPP) absen bagikan dividen untuk tahun buku 2021. PT PP Tbk mengalokasikan laba tahun berjalan sepanjang periode tersebut sebagai cadangan.
“RUPS menyetujui penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 265 miliar ditetapkan seluruhnya menjadi dana cadangan perusahaan,” kata Direktur Utama PTPP selepas pelaksanaan RUPS Tahunan di Jakarta, Selasa 5 April 2022.
PTPP mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 62,1 persen menjadi Rp 265,97 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 164,05 miliar pada 2020. Laba per saham dasar naik menjadi Rp 43 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27.
Pada periode tersebut, pendapatan usaha pada 2021 tumbuh 5,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,83 triliun. Beban pokok pendapatan tercatat Rp 14,58 triliun pada 2021, atau tumbuh 7,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,59 triliun.
Selain persetujuan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021, RUPS juga menyetujui adanya perubahan susunan pengurus perseroan yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Di mana pemegang saham mengangkat Istiono sebagai Komisaris Independen, menggantikan Nur Rochmad.
Dengan demikian, susunan teranyar manajemen PTPP menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Andi Gani Nena Wea
Komisaris Independen: Istiono
Komisaris: Ernadhi Sudarmanto
Komisaris: Hedy Rahadian
Komisaris: Loso Judijanto
Komisaris: Ayodhia GL Kalake
Direksi PTPP:
Direktur Utama: Novel Arsyad
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Agus Purbianto
Direktur Operasi Bidang Gedung: Anton Satyo Hendriatmo
Direktur Operasi Bidang Infrastruktur: Yul Ari Pramuraharjo
Direktur Operasi Bidang EPC: Eddy Herman Harun
Direktur Strategi Korporasi dan HCM: Sinur Linda Gustina Manurung
Gerak Saham PTPP
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Selasa, 5 April 2022, saham PTPP stagnan di posisi Rp 980 per saham. Saham PTPP berada di level tertinggi Rp 995 dan terendah Rp 975 per saham.
Total frekuensi perdagangan 2.342 kali dengan volume perdagangan 158.754. Nilai transaksi Rp 15,6 miliar.
Sepanjang 2022, saham PTPP turun tipis 1,01 persen ke posisi Rp 980 per saham. Saham PTP berada di level tertinggi Rp 1.120 dan terendah Rp 870 per saham.
Total volume perdagangan 1.954.048.992 saham dengan nilai transaksi Rp 1,9 triliun. Total frekuensi perdagangan 268.095 kali.
Advertisement