Sukses

RUPST Adhi Karya Restui Rencana Rights Issue

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,12 miliar lembar.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyetujui rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, PT Adhi Karya Tbk menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,12 miliar lembar. Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas.

Dana hasil penambahan modal ini akan dialokasikan untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan, serta sebagai bentuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha Adhi Karya melalui proyek investasi di bidang infrastruktur. Sehingga kinerja menjadi lebih efektif dan efisien.

Selanjutnya, hal ini juga untuk mendukung percepatan pembangunan proyek strategis nasional (PSN), sehingga dapat menjadi memberikan dampak berantai yang luas dari pembangunan (multiplier effect). Selain agenda tersebut, terdapat 7 agenda lainnya pada RUPS Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan hari ini, antara lain:

1. Persetujuan Laporan Keuangan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Tahunan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Tahun Buku 2021.

2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2021.

3. Penetapan Gaji/Honorarium, Fasilitas dan Tunjangan Lainnya serta Tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris.

4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan serta Laporan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2022.

5. Persetujuan Rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD).

6. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Millik Negara.

7. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 7 April 2022, saham ADHI melemah 2,05 persen ke posisi Rp 715 per saham. Saham ADHI dibuka stagnan Rp 730 per saham.

Saham PT Adhi Karya Tbk berada di level tertinggi Rp 730 dan terendah Rp 715 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.807 kali dengan volume perdagangan 99.203 saham. Nilai transaksi Rp 7,1 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Rights Issue, Adhi Karya Terbitkan 7,12 Miliar Saham

Sebelumnya,  PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue kepada pemegang saham melalui penawaran umum terbatas (PUT) II.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 17 Maret 2022. PT Adhi Karya Tbk akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7.121.658.184 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk penyelesaian rencana alokasi penggunaan dana untuk penyertaan proyek investasi Adhi Karya berupa jalan tol, SPAM (pengelolaan air), pengelolaan limbah dan preservasi jalan.

PT Adhi Karya Tbk menggelar rights issue ini seiring rencana perseroan untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Namun, perseroan memiliki tantangan yaitu keterbatasan ekuitas. "Ekuitas perseroan sangat kecil dibandingkan dengan BUMN Karya lain terutama BUMN Karya yang telah listing di Bursa Efek Indonesia,” tulis perseroan.

Kemudian pada 2020, kondisi keuangan perseroan diperparah dengan ada COVID-19 telah menghantam ekonomi dunia bahkan di berbagai negara perekonomian tidak tumbuh dan terancam resesi.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat pertumbuhan laba bersih dan pendapatan sepanjang 2021. Hal itu didukung seiring perseroan menekan beban usaha dan ventura bersama mencatat laba.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 17 Maret 2022, PT Adhi Karya Tbk mencatat pendapatan usaha Rp 11,53 triliun pada 2021. Pendapatan itu naik 6,49 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,82 triliun. Beban pokok pendapatan menguat 7,5 persen menjadi Rp 9,77 triiun dari periode 2020 sebesar Rp 9,09 triliun.

Sementara itu, laba kotor bertambah 1,19 persen menjadi Rp 1,75 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,73 triliun. Perseroan mencatat beban usaha merosot12,68 persen dari Rp 727,68 miliar pada 2020 menjadi Rp 635,36 miliar pada 2021.

Dengan demikian, laba usaha tercatat naik 11,21 persen menjadi Rp 1,12 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan laba ventura bersama dari Rp 156,79 miliar pada 2020 menjadi Rp 361,81 miliar pada 2021. Namun, perseroan cetak kenaikan rugi entitas asosiasi dari Rp 865,99 juta pada 2020 menjadi Rp 6,28 miliar pada 2021. Beban keuangan naik menjadi Rp 864,48 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 794,51 miliar.

Dengan melihat kondisi tersebut, PT Adhi Karya Tbk mencatat laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 55,18 miliar pada 2021. Laba tersebut naik 130,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,97 miliar.

Laba per saham dasar naik menjadi Rp 15,50 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,73.