Sukses

Wira Global Solusi Kantongi Pendapatan Rp 22,12 Miliar pada 2021

PT Wira Global Solusi (WGSH) Tbk (WGSH) mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Hal ini terlihat dari pendapatan perseroan yang tumbuh 1.784 persen dibanding pada 2020. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba konsolidasi WGSH di 2021 ikut terkerek naik 2.647 persen.

"Kami bersyukur dapat tumbuh pesat pada tahun 2021. Walaupun di tahun pandemi ini kami harus mengatur karyawan yang work from home (WFH) dan work from office (WFO) agar output pekerjaan tetap produktif, berkat SaaS kami Pagii.co permasalahan to-do list dan absensi karyawan yang WFH atau WFO dapat teratasi dengan baik” ujar President Group Wira Global Solusi,  Erlin Veronica, dikutip Sabtu  (9/4/2022).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), WGSH mencatatkan pendapatan Rp 22,12 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,74 miliar.

Dari raihan itu, laba turut meningkat dari Rp 144,18 juta pada 2020 menjadi Rp 3,96 miliar pada 2021. Margin EBITDA perseroan naik menjadi 36 persen dari 13 persen. Selain itu, Perseroan juga mengalami kenaikan net profit margin (NPM) menjadi 18 persen dibandingkan 12 persen pada 2020.

Berkat kinerja positif, WGSH berencana menggelar RUPS dengan salah satu agendanya pembagian dividen. Direktur Utama PT Wira Global Solusi Tbk Edwin Pramana menuturkan, peningkatan laba sepanjang tahun 2021 ditopang dari pertumbuhan jasa informasi teknologi melalui application delivery and managed services (ADMS).

Seperti software licensing, jasa pemrograman dan software projects. Edwin juga menjelaskan arah bisnis perseroan untuk tahun ini.

"Melalui model bisnis Venture Builder, pada tahun 2022 portfolio perusahaan di bawah naungan WGSH akan ikut mendorong pertumbuhan core business dan juga dapat berpotensi menciptakan exponential growth,” imbuhnya.

Selain model kepemilikan saham di perusahaan mitra, WGSH juga memiliki portofolio yang sifatnya bukan partisipasi modal melainkan berbentuk kemitraan strategis bagi hasil dari pendapatan kotor atau bersih.

"Untuk menyambut era metaverse, bersama portfolio baru kami PT Wangsa Ultima Kreasi (Mythologic Studio)," ujar dia.

Ia menambahkan, WGSH akan meluncurkan beberapa project NFT Generative Artwork, Metaverse game, dan Ecommerce hybrid produk fisik dan digital, dengan skema bagi hasil antara 15 persen - 50 persen dengan mitra-mitra pemilik proyek-proyek tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Perkuat Ekosistem

Sebelumnya, PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) telah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan ETHIS, salah satu fintech Pendanaan Peer to Peer Lending (P2P) berbasis syariah terdepan di Indonesia pada Februari 2022.

Dengan ditandatanganinya PKS ini, Wira Global Solusi telah memperkuat akses pendanaan  kebutuhan jangka pendek dan permodalan untuk portfolio perusahaan.

“Perjanjian kerja sama ini menjadi dasar kerjasama pendanaan bagi portfolio WGSH, baik pendanaan inventory, modal kerja proyek, maupun equity fundraising melalui global platformnya,” ujar Direktur Utama Wira Global Solusi Edwin Pramana dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).

Ia menuturkan, pendanaan metode syariah ini sangat membantu perseroan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan terhadap project-project berbasis Purchase Order (PO).

“Jika menggunakan proses lembaga keuangan konvensional cenderung memerlukan waktu lebih lama dan membutuhkan jaminan,” tutur dia.

ETHIS yang berdiri sejak 2014 ini di nahkodai oleh seorang mualaf bernama Ronald Yusuf Wijaya, seorang entrepreneur asal Indonesia.

Melalui tangan dinginnya , Cambridge International Finance Advisory pada ajang 7th Islamic Retail Banking Awards (IRBA) yang bertempat di Dubai memberikan penghargaan kepada ETHIS sebagai The Best Islamic Crowdfunding platform in the world 2021. Hingga kini ETHIS telah hadir di lima negara yaitu  Indonesia, Malaysia, Singapura, Dubai dan Oman.

Dengan hadirnya ETHIS di dalam ekosistem finansial WGSH, perseroan dan/atau portfolio dan pipelinenya dapat mengakses fasilitas pendanaan baik syariah loan maupun equity investment dari Ethis group (baik Ethis Indonesia, Malaysia,Singapura, Dubai, maupun Oman) .

"Sebagai Venture Builder, kami membawa bukan hanya kelengkapan ekosistem teknologi namun juga ekosistem finansial. Kami yakin dengan kerja sama ini akan dapat mempercepat pertumbuhan perseroan di masa yang akan datang,” ujar Edwin.

3 dari 4 halaman

Total Transaksi

ETHIS di Indonesia telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2019, dan pada 2021 OJK memberikan lisensi P2P Lending kepada ETHIS.

Saat ini, total transaksi berjalan ETHIS Grup sudah menembus angka Rp 300 miliar, dengan total member mencapai 31.000 investor dan terus bertambah yang berasal dari 59 negara.

"Kami berharap dengan adanya kerjasama ini ke depan kami juga bisa menseleksi perusahaan-perusahaan yang mana projectnya tengah/telah selesai didanai oleh ETHIS untuk juga dapat bergabung ke dalam ekosistem WGSH atau masuk kedalam portfolio,  terlepas apakah perusahaan tersebut berasal dari Indonesia, Malaysia , Singapura, Dubai ataupun Oman," ujar Edwin.

CEO ETHIS Ronald Yusuf Wijaya menuturkan, dengan kerja sama ini, pihaknya berharap WGSH maupun ETHIS dapat saling melengkapi satu sama lain. Wira Global Solusi dari sisi teknologi dan ETHIS dari sisi pembiayaan.

 

4 dari 4 halaman

Portofolio Perusahaan

Sebelumnya, perseroan sudah memiliki beberapa portfolio perusahaan rintisan yang sudah aktif beroperasi. Beberapa di antaranya, Internet of Things (IoT) sandbox.co.id, Luxury Social Commerce Whizliz.com, Industrial Education Techpolitan.co, dan Software as a Service Pagii.co.

Direktur Utama PT Wira Global Solusi Tbk Edwin Pramana  mengatakan, saat ini revenue stream perseroan  mengandalkan jasa pemrograman dan jasa konsultasi IT yang tersebar di tiga anak usahanya, yaitu PT Kirana Tama Teknologi, PT Smooets Teknologi Outsourcing, dan PT Qorser Teknologi.  

“Ke depan WGSH akan ada tambahan captive revenue stream signifikan dari startup subsidiary kita sendiri. Selain itu, startup subsidiary yang membukukan keuntungan dapat memberikan dividend income, sedangkan startup subsidiary yang memiliki valuasi tinggi, dapat kita capture fair value adjustment nya dalam buku.” ujar Edwin Pramana.

Komisaris Wira Global Solusi Erwin Senjaya Hartanto menambahkan, ekonomi Digital di Indonesia ini sangat besar dan sedang bertumbuh pesat. Menurut laporan riset terbaru, Google merevisi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia Gross Merchendise Value (GMV) 2025 dari USD 124 milliar menjadi USD 146 milliar dolar AS.”

“Ini artinya pertumbuhan perusahaan bisa meningkat secara exponensial atau Alpha Growth karena marketnya terus berkembang dan transformasi digital nantinya bisa jadi menjadi sebuah kebutuhan,” Erwin menjelaskan.

Google, Temasek, dan Bain & Company, sejak 2016 rutin merilis laporan tahunan Ekonomi Digital negara-negara di Asia Tenggara yang dapat di unduh secara gratis di economysea.withgoogle.com