Sukses

IHSG Sentuh Posisi Tertinggi 7.239 pada Sesi I, Transaksi Saham GOTO Paling Aktif

IHSG naik 0,40 persen ke posisi 7.239,90 pada sesi pertama Senin, 11 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (11/4/2022). Penguatan IHSG ditopang aksi beli investor asing dan transaksi saham GOTO yang signifikan.

IHSG naik 0,40 persen ke posisi 7.239,90 pada sesi pertama. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.355,30. Namun, jelang penutupan perdagangan sesi pertama, penguatan IHSG menjadi terbatas. Sebanyak 390 saham melemah dan 140 saham menguat. 151 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.219.480 kali dan volume perdagangan 33,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 438,70 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.342.

Saham GOTO mencatatkan sebagai saham teraktif pada sesi pertama. Total frekuensi perdagangan 233.898 kali. Total nilai transaksi saham GOTO Rp 3,1 triliun.

Indeks LQ45 melemah 1,09 persen ke posisi 1.032,42. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi. Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtransportasi naik 4,67 persen, dan pimpin penguatan.

Diikuti indeks sektor saham IDXtechno menanjak 2,23 persen dan indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,10 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 2,09 persen, dan alami koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 1,19 persen dan indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,99 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham WIRG menguat 24,55 persen

-Saham IATA menguat 17,80 persen

-Saham IBST menguat 17,31 persen

-Saham DEWA menguat 16,92 persen

-Saham GOTO menguat 14,79 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham BIKA melemah 6,9 persen

-Saham JSKY melemah 6,9 persen

-Saham ESTI melemah 6,87 persen

-Saham TECH melemah 6,86 persen

-Saham DFAM melemah 6,85 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 82,8 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 76 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 57,9 miliar

-Saham ASII senilai Rp 53,4 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 36,4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham SRTG senilai Rp 36,2 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 23,1 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 14,9 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 11,4 miliar

-Saham INCO senilai Rp 9,3 miliar

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak melemah. Indeks Hang Seng merosot 2,45 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,34, indeks Jepang Nikkei turun 0,83 persen, indeks Thailand tergelincir 0,34 persen, indeks Shanghai merosot 1,75 persen, indeks Singapura susut 0,63 persen dan indeks Taiwan merosot 1,2 persen.

Pembukaan perdagangan

Bursa saham Asia Pasifik dibuka bervariasi pada Senin pagi (11/4/2022) seiring investor mencermati rilis data inflasi China pada Maret 2022.

Bursa saham China memimpin koreksi di Asia. Indeks Shanghai melemah 1,19 persen. Sementara itu, indeks Shenzhen susut 2,158 persen.

Indeks Hang Seng tergelincir 2,21 persen. Saham produsen kendaraan listrik Nio yang tercatat di Hong Kong merosot lebih dari 7 persen. Hal ini setelah umumkan suspensi produksi karena gangguan rantai pasokan seiring dampak COVID-19.

China umumkan rilis data ekonomi inflasi. Inflasi produsen China pada Maret 2022 lebih tinggi dari yang diharapkan. Indeks harga produsen melonjak 8,3 persen dibandingkan tahun lalu. Rilis data ekonomi tersebut diharapkan 7,9 persen.

Rilis data inflasi konsumen China juga menguat lebih dari yang diharapkan pada Maret 2022. Indeks harga konsumen naik 1,5 persen.

Rilis data ekonomi China hadiri di tengah pemerintah China berjuang kendalikan COVID-19 seiring kasus COVID-19 yang buruk sejak awal pandemi COVID-19.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,61 persen di awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,35 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,47 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,08 persen lebih rendah.

Â