Sukses

GOTO Resmi Tercatat di BEI, Kapan Dual Listing?

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mencatatkan saham perdana di BEI, Senin, 11 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk berencana mencatatkan saham ganda (dual listing) di bursa luar negeri. Aksi akan diekseksi usai GoTo resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Sesuai dengan yang dikemukakan di prospektus, memang kami selalu mempunyai rencana untuk dual listing. Namun, pada saat ini keputusan itu belum final," kata Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Andre Soelistyo dalam konferenis pers usai pencatatan perdana saham GOTO, Senin (11/4/2022).

Di sisi lain, Andre juga menjelaskan yang menjadi sasaran utama pencatatan saham perseroan adalah pasar modal Indonesia berserta investor lokal. Andre menilai, performa pasar modal RI cukup stabil kendati diterpa pandemi COVID-19 selama dua tahun.

"Memang dari awal strategi untuk listing kami ini memang fokusnya di Indonesia dan juga targetkan adalah investor lokal,” kata dia.

Sebelumnya, dalam prospektus yang diterbitkan perusahaan, terungkap GoTo berencana untuk mencatatkan saham di New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX) atau London Stock Exchange (LSE).

"Apa yang kami lakukan adalah terus untuk melakukan preparasi terhadap compliance dan juga proses persiapan, waktunya Kapan masih belum final. Obviously kami juga melihat pergerakan pasar di market market tersebut. Tapi pada intinya persiapan terus dilakukan Dan mungkin pada saat suatu momentum yang tepat, kami akan eksekusi,” pungkasnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kapitalisasi Pasar Saham GOTO Geser Telkom

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan kenaikan pada sesi pertama perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 11 April 2022.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan, Senin pekan ini, saham GOTO naik 14,79 persen ke posisi Rp 388 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 416 dan terendah Rp 372 per saham. Total frekuensi perdagangan 234.073 kali dengan volume perdagangan 169.003.559. Nilai transaksi harian Rp 6,1 triliun.

Mengutip data RTI, kapitalisasi pasar saham GOTO menyentuh Rp 459,53 triliun. Kapitalisasi pasar saham GOTO berada di posisi ketiga terbesar di BEI. GOTO menggeser kapitalisasi pasar saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Kapitalisasi pasar saham TLKM berada di posisi empat dengan nilai Rp 453,70 triliun.

Kapitalisasi pasar terbesar di BEI masih dipegang PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai Rp 961,54 triliun. Lalu disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 695,65 triliun. Di posisi lima ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatat kapitalisasi pasar Rp 358,16 triliun.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama. Penguatan IHSG ditopang aksi beli investor asing dan transaksi saham GOTO yang signifikan.

IHSG naik 0,40 persen ke posisi 7.239,90. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.355,30. Namun, jelang penutupan perdagangan sesi pertama, penguatan IHSG menjadi terbatas. Sebanyak 390 saham melemah dan 140 saham menguat. 151 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.219.480 kali dan volume perdagangan 33,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 438,70 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.342.

3 dari 4 halaman

GoTo Catat Saham Perdana pada 11 April 2022

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatatkan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memakai kode saham GoTo, pada Senin, 11 April 2022.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-15 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI 1.184.363.929.502 saham.

Saham itu terdiri dari saham pendiri seri A sebanyak 1.082.912.477.886 saham, saham treasuri seri A sebanyak 10.264.665.616 saham, saham pendiri seri B sebanyak 50.571.730.000 saham, dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) seri A sebanyak 40.615.056.000 saham dengan nilai nominal Rp 1 per saham.

Harga penawaran saham Rp 338 per saham. GoTo kantongi dana dari IPO sekitar Rp 13,72 triliun. GoTo akan alokasikan dana IPO antara lain sekitar 30 persen untuk emiten, 30 persen untuk Tokopedia, sekitar 25 persen untuk PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay).

Selanjutnya sekitar 5 persen untuk PT Multifinance Anang Bangsa (MAB) (bagian dari GoFinance), sekitar 5 persen untuk VIDGI SG Ltd (Gojek Singapura), sekitar lima persen untuk Go Viet Ltd (Gojek Vietnam).

Emiten akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd, dan Go Viet Ltd secara bertahap.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa Nomor 1-A dan surat keputusan direktur BEI Nomor Kep-00014/BEI/03-2022 pada 25 Maret 2022, jumlah saham free float perseroan antara lain:

Saham free float per 11 April 781.657.936.056 saham atau 66 persen yang terdiri dari jumlah saham yang di lock-up selama 8 bulan sebesar 741.042.880.056 saham atau 62,57 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up 40.615.056.000 saham atau 3,43 persen.

Setelah IPO, pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia antara lain pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) sebesar 6,02 persen berasal dari Andre Soelistyo, Kevin Bryan Alwi, William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto dan PT Saham Anak Bangsa. Demikian mengutip prospektus awal perseroan.

Sedangkan pemegang non-SDHSM 93,12 persen antara lain Garibaldi Thohir sebesar 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebesar 8,94 persen, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd sebesar 8,62 persen, Taobao China Holding Limited sebesar 8,76 persen, lain-lain kepemilikan kurang dari lima persen sebesar 62,36 persen, masyarakat sebesar 4,35 persen dan saham treasuri 0,86 persen.

4 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan

Terkait kinerja keuangan, GoTo masih alami rugi hingga September 2021. Tercatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 11,57 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,42 triliun.

Pendapatan naik  45,49 persen menjadi Rp 3,40 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,34 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 2,52 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,80 triliun.

 Perseroan mencatat total aset Rp 158,17 triliun pada 30 September 2021.  Perseroan membukukan liabilitas Rp 32,13 triliun dan ekuitas Rp 126,03 triliun pada 30 September 2021.