Sukses

Bank OCBC NISP Tebar Dividen Rp 504,79 Miliar, Cek Jadwal Pembagiannya

Pembagian dividen tunai tersebut telah disetujui dalam RUPST Bank OCBC NISP pada 5 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021. Bank OCBC NISP akan memberikan dividen tunai sebesar Rp 504.796.533.384 atau Rp 504,79 miliar.

Jumlah dividen itu 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2021 atau sebesar Rp22 (gross) per saham. Sebelumnya, laba bersih Bank OCBC NISP sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 2,52 triliun.

Pembagian dividen tunai tersebut telah disetujui dalam  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 5 April 2022.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (12/4/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Bank OCBC NISP Tbk:

Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen (Cum Dividen):

- Pasar Reguler dan Negosiasi:13 April 2022

- Pasar Tunai: 18 April 2022

Awal Periode Perdagangan Saham tanpa Hak Dividen (Ex Dividen):

- Pasar Reguler dan Negosiasi: 14 April 2022

- Pasar Tunai: 19 April 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen (Recording

Date): 18 April 2022

Tanggal Pembayaran Dividen: 6 Mei 2022

Selain untuk dividen tunai, Rp 100 juta dari laba bersih tahun buku 2021 disisihkan untuk cadangan umum. Sisanya sebesar Rp 2,01 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan.

 

Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pembelian kembali saham perseroan dari pemegang saham publik sejumah maksimum 436.000 saham atau 0,002 persen dari total modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan.

"Buyback tersebut dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada Direksi dan karyawan dengan mengacu pada POJK 30/2017 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,"

Dalam mata acara lainnya, RUPS juga menyetujui pengangkatan kembali Rama P Kusumaputra sebagai Komisaris Independen, Andrae Krishnawan W, dan Johannes Husin sebagai Direktur.

Lalu, menyetujui pengangkatan Na Wu Beng sebagai Komisaris sekaligus menyetujui pengunduran diri Hardi Juganda sebagai Komisaris Independen sejak pengangkatan Na Wu Beng efektif sebagai Komisaris.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 12 April 2022, saham NISP stagnan di posisi Rp 655 per saham. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 660 dan terendah Rp 650 per saham. Total frekuensi perdagangan 905 kali dengan volume perdagangan 67.688. Nilai transaksi Rp 4,4 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, Bank OCBC NISP cata kinerja positif sepanjang 2021. Bank OCBC NISP laba bersih Rp 2,5 triliun, atau tumbuh 20 persen year on year (yoy) dari Rp 2,1 triliun pada 2020.

Bank OCBC NISP menyebutkan, pertumbuhan laba bersih dikontribusikan dari pendapatan bunga bersih naik 7 persen yoy menjadi Rp 7,6 triliun hingga akhir 2021.

Selain itu, perseroan mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6 persen menjadi Rp 168 triliun dan kredit bruto naik 5 persen menjadi Rp 120,8 triliun pada 2021.

Pertumbuhan penyaluran kredit bank OCBC NISP terutama didorong pertumbuhan kredit ritel. Perseroan menyatakan fungsi intermediasi ini dijalankan dengan prinsip kehati-hatian yang terlihat dari rasio NPL terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan dan ketentuan regulator dengan net NPL pada posisi 0,9 persen dan NPL brutp pada posisi 2,4 persen.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menuturkan, pihaknya fokus mendukung nasabah untuk beradaptasi dengan tantangan karena pandemi COVID-19 sejalan dengan visi menjadi mitra terpercaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

"Kami terus menghadirkan inovasi dan inisiatif untuk membantu nasabah meraih financial fitness baik untuk nasabah individu dalam mengelola keuangan dan nasabah korporasi untuk mempertahankan atau mengembangkan bisnisnya,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu, 30 Januari 2022.

Ia menambahkan, upaya yang disambut baik oleh nasabah ini mendorong pertumbuhan kinerja Bank OCBC NISP yang positif dan akan menjadi modal kuat dalam pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.

3 dari 4 halaman

Produk Wealth Management Meningkat

Bank OCBC NISP juga mencatat transaksi produk wealth management untuk produk reksa dana, bancassurance dan surat berharga  secara keseluruhan alami peningkatan pendapatan 15 persen jika dibandingkan dengan 2020.

Fee based income dari bisnis wealth management juga berkontribusi positif, yakni 25 persen yang berasal dari transaksi penjualan reksa dan bancassurance serta keuntungan dari penjualan surat berharga terhadap total fee-based income Bank OCBC NISP.

Selain itu, pada 2021, penyaluran KPR Bank OCBC NISP tumbuh 23 persen YoY. Pada 2021, perseroan juga memperkuat transformasi digital yang telah mulai dikembangkan jauh sebelum pandemi, salah satunya dengan mengembangkan kapabilitas One Mobile, aplikasi mobile banking untuk nasabah individu untuk membantu menumbuhkan uangnya.

Kapabilitas ONe Mobile untuk menumbuhkan uang dan melakukan transaksi sehari-hari telah mendapat sambutan yang positif dari nasabah.

Jumlah transaksi yang dilakukan nasabah melalui ONe Mobile sepanjang 2021 meningkat 17 persen, nilai transaksi meningkat 20 persen, sementara jumlah pengguna bertambah 19 persen dibandingkan 2020.

Bank OCBC NISP juga melanjutkan pengembangan kapabilitas layanan digital untuk nasabah korporasi, yakni pada velocity@ocbcnisp. Perseroan menyatakan, hal ini mendapat sambutan baik dari nasabah korporasi, tercermin dari peningkatan penggunaan sepanjang 2021.

Dengan nilai transaksi melalui velocity@ocbcnisp tumbuh 64 persen, sementara itu, jumlah frekuensi transaksi dan pengguna masing-masing tumbuh 20 persen dan 11 persen dibandingkan 2020.

 

4 dari 4 halaman

Ekonomi 2022 Bakal Membaik

Bank OCBC NISP juga menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM untuk mendukung bangkitnya pelaku UMKM dan mendorong perekonomian masyarakat Indonesia ke arah lebih baik. Selain itu, bank juga membangun kolaborasi dengan beberapa perusahaan fintech untuk mendukung UMKM.

Parwati menuturkan, perkembangan ekonomi global dan domestik pada  2022 diproyeksikan semakin membaik meski di tengah ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir karena merebaknya varian baru COVID-19. Penanganan pandemi yang semakin efektif diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap prospek pemulihan ekonomi, baik untuk masyarakat maupun pelaku usaha di Indonesia.

"Bank OCBC NISP akan terus menghadirkan berbagai inovasi dan inisiatif secara konsisten untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang #financiallyfit,” kata Parwati.