Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan semen dan beton jadi, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membagikan dividen Rp 23,98 per saham pekan depan.
Hal tersebut disampaikan manajemen SMCB melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (13/4/2022). Berikut jadwal pembagian dividen Solusi Bangun Indonesia yang telah ditetapkan yaitu:
Baca Juga
1. Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen) di pasar Reguler dan Negosiasi ditetapkan pada 19 April 2022, sementara pada Pasar Tunai 21 April 2022.
Advertisement
2. Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen).di Pasar Reguler dan Negosiasi ditetapkan di 20 April 2022, dan di Pasar Tunai pada 22 April 2022.
Sementara Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak menerima Dividen (Recording Date) ditetapkan pada 21 April 2022 dan pembayaran dividen tunai pada 26 April 2022.
Sesuai ketentuan di pasar modal Indonesia, dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham SMCB yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) atau recording date pada 21 April 2022 (recording date) dan/atau pemilik saham Perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan di 21 April 2022.
Bagi pemegang saham SMCB yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, pembayaran dividen tunai dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan pada 26 April 2022 ke dalam
Rekening Dana Nasabah (RDN) pada Perusahaan Efek dan atau Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka sub rekening efek. Sedangkan bagi pemegang saham Perseroan yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI maka pembayaran dividen tunai akan ditransfer ke rekening pemegang saham Perseroan.
"Dividen tunai ini akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku," kata Manajemen perseroan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembagian Dividen dan Gerak Saham
Dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp 23,98 per saham, SMCB akan menggelontorkan dana sebesar Rp 216,28 miliar atau sebesar 30 persen dari total laba bersih perseroan pada 2021.
Pada 2021, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 720,93 miliar. Sementara sisanya sebesar 70 persen atau setara Rp 504,65 miliar akan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perseroan.
Pada perdagangan, Selasa, 12 April 2022, saham SMCB ditutup di Rp 1.730 per saham, stagnan dibanding sebelumnya Rp 1.730 per saham di Senin, 11 April 2022.
Saham SMCB pada Selasa ini sempat berada di level terendah di Rp 1.730, dan tertinggi di Rp 1.740 per saham. Total volume perdagangan 353.200 dan nilai transaksi Rp 612,7 juta. Total frekuensi perdagangan 179 kali.
Sepanjang 2022, saham SMCB naik 2,37 persen ke posisi Rp 1.730 per saham. Saham SMCB berada di level tertinggi Rp 1.790 dan terendah Rp 1.660 per saham. Total volume perdagangan 83.382.600 saham dan nilai transaksi Rp 143,9 miliar. Total frekuensi perdagangan 47.827 kali.
Advertisement
RUPST SMCB
Sebelumnya, Perusahaan semen dan beton jadi, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membagikan dividen sebesar Rp 23,98 per saham. Total dividen Rp 216,28 miliar atau sebesar 30 persen dari total laba bersih perseroan pada 2021.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo melalui paparan publik bersama media dan para analis yang diselenggarakan secara virtual setelah terlaksananya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat, 8 April 2022.
Pada 2021, Solusi Bangun Indonesiaberhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 720,93 miliar. Sementara sisanya sebesar 70 persen atau setara Rp 504,65 miliar akan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perseroan.
Hal tersebut merupakan hasil Keputusan RUPST yang telah diselenggaran PT Solusi Bangun Indonesia Tbk pada Jumat, 8 April 2022.
Selain terkait pembagian laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021, perseroan juga menghasilkan berbagai keputusan lain dari RUPST tersebut, yaitu:
1.Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi terkait Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD) II tahun 2021 per 31 Desember 2021 dan pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
2.Menetapkan penggunaan laba bersih pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, baik untuk pembagian dividsn dan juga modal kerja.
3.Menunjuk Akuntan Publik Theodorus Bambang Dwi K. Andri dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Imelda & Rekan (Deloitte Touche Tohmatsu) sebagai Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit atas pembukuan Perseroan untuk Tahun Buku 2022.
4.Menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2021 dan remunerasi (gaji, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2022 untuk Direksi.
5.Menyetujui penetapan tantiem tahun buku 2021 dan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2022 untuk Dewan Komisaris.
Dibayangi Kenaikan Harga Batu Bara
Lilik menambahkan, meski kondisi saat ini belum bisa dibilang pulih jika dibandingkan sebelum pandemi, tetapi masih dibayangi kondisi market overcapacity serta kenaikan harga batu bara, SBI mampu mempertahankan kinerja positif.
Sinergi dengan SIG membantu SBI mencapai total volume penjualan semen dan terak sebesar 13,4 juta ton atau naik sebesar 12,4 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Membaiknya volume penjualan juga dialami bisnis beton jadi dengan pertumbuhan penjualan sebesar 25,4 persen menjadi 1,1 juta m3, dan agregat sebesar 48,7 perse menjadi 913 ribu ton.
Pendapatan SBI pada 2021 tercatat meningkat sebesar 10,9 persen menjadi sebesar Rp11,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp10,1 triliun pada tahun 2020.
Meski Beban Pokok Pendapatan perseroan pada 2021 meningkat 17,3 persen dibandingkan di 2020, karena peningkatan produksi sejalan dengan kenaikan volume penjualan, sehingga Laba Kotor perseroan di 2021 menurun menjadi sebesar Rp2,8 triliun dibandingkan sebesar Rp2,9 triliun di 2020.
"Kinerja positif yang berhasil kami raih di tengah berbagai tantangan berat di 2021 lalu, merupakan bukti ketahanan dan kemampuan kami beradaptasi dengan terus menggali potensi untuk menghadirkan dan mengembangkan solusi-solusi inovatif”, kata Lilik.
Selain berhasil meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif hingga 11,43 persen dibandingkan di 2020 yang mencapai 8,80 persen, SBI juga memperkenalkan LocooCrete, solusi beton dengan material ramah lingkungan untuk menurunkan tingkat emisi CO2 dalam beton hingga 30 persen.
Advertisement