Sukses

Bukalapak Kantongi Pendapatan Rp 1,9 Triliun pada 2021

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat pertumbuhan pendapatan 38 persen menjadi Rp 1,9 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan kinerja keuangan sepanjang 2021. Pada 2021, PT Bukalapak.com Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan.

Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Ini ditunjukkan dari Total Processing Value (TPV) selama kuartal IV 2021 tumbuh sebesar 29 persen menjadi Rp 34,7 triliun. Pada 2021, TPV tumbuh 44 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, menjadi  Rp 122,6 triliun.

Pertumbuhan TPV Bukalapak didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 26 persen dan kenaikan sebesar 14 persen pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang 2020-2021.

Sebanyak 73 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.  

Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan. Hal ini ditunjukkan dari TPV Mitra pada kuartal IV dan 2021 masing-masing bertambah sebesar 90 persen menjadi Rp 16,2 triliun dan 146 persen menjadi Rp 56,2 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Kontribusi Mitra terhadap TPV Perseroan meningkat dari 32 persen pada kuartal IV 2020 menjadi 47 persen pada kuartal IV 2021. ATV Mitra pada 2021 tumbuh sebesar 43 peren dibandingkan dengan 2020.

Hal ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir Desember 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 11,8 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.

Pendapatan Bukalapak pada kuartal IV 2021 tumbuh sebesar 29 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 521 miliar. Pendapatan 2021 tumbuh 38 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,9 triliun.

Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal IV 2021 tumbuh sebesar 334 persen menjadi Rp 321 miliar, meningkat 56 persen dibandingkan kuartal III 2021. Sementara pendapatan pada 2021 untuk Mitra Bukalapak tumbuh sebesar 311 persen menjadi Rp 818 miliar.

Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan meningkat dari 18 persen pada kuartal IV 2020 menjadi 62 persen pada kuartal IV 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Tekan Beban Operasional

Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional. Pada periode 2021, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,6 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,6 persen.

Pada periode kuartal IV 2021, beban operasional menurun sebesar 3 persen YoY; sedangkan pada periode 2021, beban operasional hanya meningkat 2 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya, karena berbagai inisiatif baru yang diluncurkan oleh Bukalapak.

Rasio biaya operasional terhadap TPV menurun dari 3 persen pada kuartal IV 2020 menjadi 2,3 persen pada kuartal IV 2021.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,3 persen pada 2020 menjadi -0,2 persen terhadap TPV pada 2021.

Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1 persen pada 2020 menjadi 0,1 persen pada 2021, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -1,0% pada 2020 menjadi -0,5 persen pada sembilan bulan pertama 2021.

3 dari 4 halaman

Kinerja Ebitda

Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 2021 6 persen lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,3 persen pada 2021 dari 1,9 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 7 persen menjadi Rp 1.709 miliar pada 2021 dari Rp 1.838 miliar pada 2020.

Pada 2021, kerugian bersih Perseroan meningkat 24 persenmenjadi Rp 1.676 miliar dari Rp 1.349 miliar pada 2020. Hal ini karena Perseroan mendapat kredit pajak sebesar Rp 483 miliar pada FY20.

Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 24,7 triliun pada akhir Desember 2021.

4 dari 4 halaman

Bukalapak Gelontorkan Investasi di Allo Fresh

Sebelumnya, PT Bukalapak.com atau Bukalapak (BUKA) dengan PT Trans Retail Indonesia dan Berani Investment Pte. Ltd (BIP) telah membentuk perusahaan usaha patungan (joint venture). Entitas hasil penggabungan tersebut bernama PT Allo Fresh Indonesia atau AlloFresh.

Corporate Secretary PT Buklapak.com Tbk, Perdana A Saputro menyampaikan, nilai investasi yang dilakukan oleh Perseroan sebesar Rp 777,78 miliar.

"Dana setoran modal yang dipergunakan oleh Perseroan untuk melakukan investasi pada PT Allo Fresh Indonesia adalah berasal dari kas internal yang tersedia di perseroan,” ujar Perdana dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 3 Maret 2022.

PT Allo Fresh Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan kebutuhan sehari-hari secara daring melalui platform AlloFresh. Platform itu resmi diluncurkan Rabu, 2 Maret 2022, dan dapat diunduh baik untuk pengguna IOS maupun Android.

Perseroan memiliki 35 persen atau 77.531.126 lembar saham AlloFresh senilai Rp 77,53 miliar. Selanjutnya Trans Retail Indonesia sebanyak 121.834.627 lembar senilai Rp 121,83 miliar atau 55 persen. Serta sisanya 20 persen atau 22.151.750 lembar senilai Rp 22,15 miliar dimiliki oleh BIP.

Trans Retail yang memiliki rangkaian produk yang luas dan hubungan lebih dari 25 tahun dengan pemasok dan produsen produk makanan dan rumah tangga paling populer di Indonesia.

Bukalapak menilai hal itu akan menciptakan kerja sama yang baik dan menguntungkan saat dikombinasikan dengan kekuatan teknologi Perseroan. Pelanggan AlloFresh dapat dengan mudah melakukan pemesanan baik melalui aplikasi/website online maupun melalui fitur “Click & Go” di toko-toko TRANSMart di seluruh Indonesia.

"Kolaborasi ini juga akan semakin meningkatkan kepemimpinan Perseroan di platform online to offline (O2O) dan memperluas titik kontak bagi pelanggan yang lebih luas,” kata Perdana.

Inisiatif ini juga akan memperlebar jangkauan Perseroan ke ekosistem ritel sebagai bagian dari ekspansi perusahaan dari platform umum ke platform khusus (specialty platform).