Sukses

Rights Issue, Triniti Land Tawarkan Harga Rp 900 per Saham

PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) akan mengeluarkan maksimal sebanyak 154.428.891 saham baru.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land akan menawarkan saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 900 per saham dalam rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur dan CEO Triniti Land Ishak Chandra melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com ditulis Kamis (14/4/2022).

Triniti Landakan mengeluarkan maksimal sebanyak 154.428.891 saham baru. Untuk pelaksanaan rights issue ini, Triniti Land akan meminta persetujuan kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada 19 Mei 2022.

Penerbitan saham baru ini juga disertai dengan penerbitan waran Seri II maksimal sebanyak 154.428.891 waran sebagai insentif bagi pemegang saham yang melaksanakan HMETD tersebut.

Melalui Right Issue ini, pemegang saham Utama TRIN, PT Kunci Daud Indonesia (KDI) dan PT Intan Investama Internasional (III) akan mengalihkan sebagian haknya kepada para pembeli siaga yang berkedudukan di wilayah Lampung dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat. Pihak-pihak tersebut akan melakukan aksi korporasi ini lewat pembayaran dalam bentuk selain uang (inbreng).

"Rights issue ini merupakan langkah strategis kami terutama dalam mengakuisi lahan baru produktif di Lampung dan juga Tanamori Laboan Bajo,” kata dia.

Perseroan berencana menggunakan sebesar 32,70 persen dari dana rights issue ini untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo seluas 193.400m2.

Sementara sekitar 33,03 persen akan digunakan untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.018m2 dan sisanya sebesar 34,27 persen akan digunakan untuk pembayaran utang jangka panjang kepada pihak berelasi TRIN dan modal kerja.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Proses Rights Issue

Untuk penyertaan dokumen bagi pelaksanaan rights issue ini, yaitu untuk registrasi pertama dan pernyataan pendafataran ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), TRIN menggunakan buku paling cepat yaitu Buku Desember 2021. Namun, terkait waktu pelaksanaan Right Issue secepat-cepatnya pada Juli 2022.

Perseroan masih mencatatkan rugi pada 2021, karenaPerseroan tak bisa mencatatkan pendapatan guna memenuhi aturan PSAK 72 yang membuat Perseroan tak bisa membukukan pendapatan sebelum melakukan serah terima.

Namun, Perseroan meyakini  mulai 2022 hingga ke depan nya, Perseroan bisa kembali membukukan keuntungan karena pembangunan tower 1 - Collins Boulevard akan selesai dan diserah terimakan  pada kuartal IV 2022 dan  proyek Marc’s Boulevard Batam juga mulai diserah terimakan di 2023.

"Mulai akhir tahun ini, TRIN sudah mulai bisa membukukan penjualan yang tertunda karena aturan PSAK 72 yang melarang membukukan penjualan jika bangunan belum  diserah terimakan”, kata Ishak.

Pada 2021, TRIN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,8 miliar, padahal Perseroan mencatatkan marketing sales sebesar Rp 490,05 Miliar tahun lalu.

Sementara marketing revenue yang diperoleh terutama dari proyek Collins Boulevard di Serpong dan Marc’s Boulevard di Batam akan bisa dicatatkan mulai 2022, sesuai dengan rencana serah terima kedua proyek tersebut," kata dia.

3 dari 4 halaman

Gerak Saham TRIN

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham TRIN naik 6,98 persen ke posisi Rp 460 per saham. Saham TRIN dibuka naik empat poin ke posisi Rp 434 per saham. Saham TRIN berada di level tertinggi Rp 460 dan terendah Rp 434 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.725 kali dengan volume perdagangan 72.216. Nilai transaksi Rp 3,2 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,32 persen pada sesi pertama, Kamis pekan ini. IHSG berada di level tertinggi 7.282,90 dan terendah 7.236,49. Sebanyak 231 saham menguat dan 274 saham melemah. 164 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 963.336 kali dengan volume perdagangan 16,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,3 triliun.

Sepanjang 2022, saham TRIN naik 73,29 persen ke posisi Rp 430 per saham. Saham TRIN berada di level tertinggi Rp 705 dan terendah Rp 234 per saham. Total volume perdagangan 2.875.219.187 saham. Nilai transaksi Rp 1,2 triliun. Total frekuensi perdagangan 376.330 kali.

 

4 dari 4 halaman

Siapkan Rp 60 Miliar untuk Buyback Saham

Sebelumnya,PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Aksi ini akan dilakukan oleh Triniti Land, dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 60 miliar.

Presiden Direktur sekaligus CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk atau Triniti Land, Ishak Chandra mengatakan, salah satu alasan Perseroan melakukan buyback yakni untuk menunjukkan komitmennya dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham dan menjaga kepercayaan publik.

Di sisi lain, perseroan juga tengah fokus dengan berbagai pipeline untuk proyek-proyek baru yang berfokus pada sektor rumah tapak, logistic park dan juga data center.

"Melihat proyeksi keuangan kami lima tahun ke depan dan jumlah proyek baru yang akan kerjakan, kami melihat harga saham TRIN masih undervalue dibandingkan harga pasar sekarang. Ini yang membuat Perseroan berencana membeli kembali saham TRIN menjadi saham treasury” kata Ishak dalam keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022).

Selain itu direksi melihat saat ini saham perseroan berada di harga yang baik dan wajar. Sehingga atas pertimbangan yang cermat dari Direksi Perseroan dan dengan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku, perseroan akan membeli saham TRIN berdasarkan pertimbangan-pertimbangan kewajaran tersebut

Adapun seluruh dana yang digunakan untuk aksi korporasi ini berasal dari dana internal perusahaan. Dengan dilakukannya buyback saham, akan terjadi penurunan jumlah saham beredar, yang akan mampu meningkatkan Earning per Share (EPS) perseroan ke depan. Selain itu, perseroan juga mempersiapkan cadangan modal, sebagai saham treasuri.

Perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan. Buyback akan dilakukan secara bertahap pada 16 Februari 2022 hingga 16 Mei 2022 dengan memperhatikan undang-undang yang berlaku.

Perseroan berkeyakinan pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham Perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana