Sukses

Adi Sarana Armada Catat Pendapatan Rp 5,1 Triliun pada 2021

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan pertumbuhan sekitar 30-40 persen pada 2022. Keyakinan tersebut merujuk pada pertumbuhan lini bisnis Adi Sarana Armadadari lini bisnis delivery express Anteraja yang telah mencapai pertumbuhan pendapatan 248 persen.

"Kami bersyukur langkah yang diambil perseroan dalam memasuki bisnis logistik sejak 3 tahun setelah berdiri, mampu berkembang dan memberikan kontribusi yang positif untuk ASSA hingga saat ini," kata Presiden Direktur Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (!4/4/2022).

Selain Anteraja, PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC) juga diharapkan memberi kontribusi lebih pada 2022 melalui sejumlah strategi yang sudah disiapkan.

Sejak awal berdiri, tren pendapatan Adi Sarana Armada selalu didominasi oleh bisnis rental yang diikuti oleh penjualan kendaraan bekas hingga kuartal I-2021.

Kemudian sejak kuartal II-2021, pendapatan dari lini bisnis logistik yang terdiri dari Adi Sarana Armada Jasa Logistik dan Anteraja (Jasa Pengiriman) berhasil meningkat melebihi kontribusi pendapatan dari lini bisnis yang lain.

Pada 2021, Adi Sarana Armada mencatatkan peningkatan pendapatan 68 persen year on year (YoY), dari Rp 3 triliun pada  2020 menjadi Rp 5,1 triliun.

Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 142,6 miliar atau meningkat 64 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 87,1 miliar. Per Desember 2021, Anteraja berhasil menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Adi Sarana Armada dengan kontribusi sebesar Rp 2,8 triliun atau sekitar 54 persen dari total pendapatan pada 2021.

Perseroan membukukan laba bruto Rp 1,05 triliun pada 2021, atau tumbuh 33,74 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 790,11 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dari Rp 16,95 miliar pada 2020 menjadi Rp 27,95 miliar pada 2021. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 587,83 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 475,17 miliar.

Perseroan membukukan pendapatan operasi lainnya Rp 22,04 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,03 miliar. Perseroan juga meraih laba pelepasan aset tetap Rp 2,06 miliar pada 2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,16 miliar.

PT Adi Sarana Armada Tbk mencatat total liabilitas Rp 4,26 triliun pada 2021. Liabilitas ini naik 14,33 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,73 triliun. Ekuitas naik 22,66 persen menjadi Rp 1,76 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,43 triliun.

Total aset tercatat naik 16,65 persen menjadi Rp 6,03 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,17 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 446,90 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 191,81 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bawa Autopedia IPO

Pada 2021 juga menjadi tahun yang bersejarah bagi Adi Sarana Armada. Pada tahun tersebut perseroan mempersiapkan proses IPO untuk salah satu anak usaha yaitu PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC).

Ke depan, ASLC akan berkembang menjadi online-to- offline used car dealer dengan brand Caroline dan bisnis jasa lelang melalui PT JBA. Perseroan menargetkan pada tahun ini dapat menambah sekitar 8 cabang baru untuk showroom Caroline di beberapa kota di Indonesia.

Diharapkan dengan upaya tersebut Autopedia juga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi Adi Sarana Armada pada 2022.

"Dengan peluang yang ada serta kemampuan yang dimiliki, kami optimis ASSA masih akan melanjutkan pertumbuhan untuk tahun- tahun berikutnya, dengan target pertumbuhan sekitar 30-40 persen di tahun 2022 ini,” ujar Prodjo.

 

3 dari 4 halaman

Gerak Saham ASSA

Pada penutupan perdagangan Kamis, 14 April 2022, saham ASSA naik 6,64 persen ke posisi Rp 2.570 per saham. Saham ASSA dibuka naik 90 poin ke posisi Rp 2.500 per saham.

Saham ASSA berada di level tertinggi Rp 2.680 dan terendah Rp 2.430 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.068 kali dengan volume perdagangan 529.114 saham. Nilai transaksi Rp 136,5 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,38 persen ke posisi 7.235,53. Indeks LQ45 melemah 0,87 persen ke posisi 1.035,66.

Seluruh indeks acuan kompak tertekan. IHSG berada di level tertinggi 7.282,90 dan terendah 7.234,33. Sebanyak 285 saham melemah dan 240 saham menguat. 160 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.524.758 kali dengan volume perdagangan 25,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,5 triliun.

4 dari 4 halaman

Kucurkan Pinjaman kepada Anak Usaha ASL

Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), emiten bergerak di bidang mobilitas logistik dan penunjangnya mengucurkan pinjaman Rp 225 miliar kepada anak usaha Autopedia Sukses Lestari (ASL).

Hal ini untuk memperkuat digitalisasi jual beli kendaraan bekas melalui ASL. Perkuat digitalisasi dengan mengembangkan aplikasi digital JBA Indonesia (balai lelang otomotif), caroline.id (jual beli mobil dan test drive gratis), cartalog (jual beli mobil dan pricing engine) yang dapat diunggah dari google play store dan apple app store.

Direktur Adi Sarana Armada, Jany Chandra mengatakan, pemberian pinjaman kepada ASL untuk mendukung operasional dan pengembangan perusahaan.

“Pemberian pinjaman menajdi pilihan terbaik dibandingkan melakukan pinjaman melalui bank yang memerlukan aset sebagai jaminan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 November 2021.

Ia mengatakan, pengembangan digitalisasi dan pemberian dana pinjaman merupakan langkah strategis perseroan untuk menciptakan ekosistem otomotif di Indonesia yang berbasis digital.

Jany menuturkan, seiring dengan peningkatan tren transformasi digital, pihaknya percaya pengembangan digitalisasi jual beli kendaraan diperlukan dalam memenuhi kebutuhan konsumen untuk membeli mobil bekas secara online.

"Menangkap peluang tersebut, kami mendukung salah satu anak usaha di bidang jual beli kendaraan bekas yaitu PT Autopedia Sukses Lestari yang dulunya bernama PT Adi Sarana Lelang,” kata dia

Ia berharap dengan ada dukungan finansial dari perseroan dapat mendorong perkembangan operasional Autopedia Sukses Lestari untuk memperkuat transformasi digital di sektor otomotif.

“Diharapkan melalui pemberian pinjaman dana tersebut, ASL dapat lebih berkembang dan semakin memberikan kontribusi positif terhadap Adi Sarana Armada ke depan dan memperkuat transformasi ASSA menuju tech-based business di era disrupsi digital saat ini,” kata dia.

Perseroan menilai, tren transformasi digital memberikan peluang dalam memenuhi permintaan konsumen yang meningkat selama pandemi COVID-19.

Ia menuturkan, dengan kemudahan transaksi secara online sehingga konsumen mendapatkan pengalaman lebih baik.

Oleh karena itu, perseroan menyatakan terus memperkuat Autopedia Sukses Lestari dalam menciptakan dan mengembangkan inovasi teknologi digital berbasis aplikasi di sektor jual beli kendaraan bekas.

Sejak 2019, telah dikembangkan aplikasi JBA Indonesia yang merupakan sistem lelang online untuk menarik lebih banyak peserta yang turut serta dalam pelelangan pada masa pandemi COVID-19.

Autopedia Sukses Lestari juga mengembangkan teknologi automotive marketplace caroline.id yang dapat mempermudah penggunaan untuk melakukan jual beli mobil bekas dan aplikasi Cartalog untuk memberikan pengguna patokan harga yang transparan sebelum melakukan transaksi.

Hingga kuartal III 2021, PT Adi Sarana Armada Tbk membukukan pendapatan Rp 3,5 triliun dan laba bersih Rp 69,4 miliar. Tercatat dari lini bisnis lelang mengalami pertumbuhan sebesar 3,4 persen. Perseroan menjual sekitar 75.000 kendaraan melalui lelang.