Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa (19/4/2022). Namun, investor asing masih melakukan aksi beli saham di tengah anjloknya IHSG.
Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,05 persen ke posisi 7.199,23. Indeks LQ45 melemah 0,37 persen ke posisi 1.037,14. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.297,39 dan terendah 7.199,23.
Baca Juga
Sebanyak 359 saham melemah sehingga menekan IHSG. 179 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.587.053 kali dengan volume perdagangan saham 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,9 triliun.
Investor asing beli saham Rp 483,39 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.323.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,66 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 2,44 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal merosot 1,53 persen dan indeks sektor saham IDXhealth melemah 1,33 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
-Saham TIRT menguat 31,03 persen
-Saham SULI menguat 26,56 persen
-Saham TNCA menguat 25 persen
-Saham BIKA menguat 24,27 persen
-Saham WIRG menguat 22,97 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham BNBA melemah 6,95 persen
-Saham DEWA melemah 6,94 persen
-Saham TMAS melemah 6,94 persen
-Saham SHID melemah 6,92 persen
-Saham TOBA melemah 6,91 persen
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham TLKM senilai Rp 125,2 miliar
-Saham INCO senilai Rp 113 miliar
-Saham BBNI senilai Rp 93,6 miliar
-Saham AMRT senilai Rp 45,5 miliar
-Saham PGAS senilai Rp 36,3 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BMRI senilai Rp 127,2 miliar
-Saham MDKA senilai Rp 65,2 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 31,2 miliar
-Saham ITMG senilai Rp 28,8 miliar
-Saham ACES senilai Rp 21,1 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 2,28 persen, indeks Shanghai melemah 0,05 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,95 persen, indeks Jepang Nikkei mendaki 0,69 persen, indeks Thailand menguat 0,61 persen, indeks Singapura mendaki 0,35 persen dan indeks Taiwan menguat 0,56 persen. Selain itu, indeks Shanghai melemah 0,05 persen.
Pembukaan Bursa Saham Asia
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik naik tipis pada perdagangan Selasa pagi, 19 April 2022, seiring investor mengamati reaksi pasar terhadap bank sentral China yang mengumumkan dukungan keuangan bagi sektor-sektor yang terkena COVID-19.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 1,11 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix naik 0,99 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,72 persen. Sedangkan, di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,22 persen.
Tak hanya itu, Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,13 persen lebih tinggi. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa 19 April 2022.
Pada Senin, 18 April 2022, People's Bank of China mengumumkan akan meningkatkan dukungan keuangan bagi industri, bisnis, dan masyarakat yang terkena dampak COVID-19.
Pengumuman tersebut muncul usai China melaporkan data ekonomi yang beragam, dengan penjualan ritel pada Maret berada di bawah ekspektasi sementara PDB kuartal pertama lebih tinggi dari yang diantisipasi.
Sementara itu, China selama berminggu-minggu berjuang melawan wabah COVID-19 terparah sejak fase awal pandemi pada 2020.
Lalu, saham di Wall Street tergelincir semalam di Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 39,54 poin, atau 0,11 persen, menjadi 34.411,69 sementara S&P 500 sedikit berubah di 4.391,69. Nasdaq Composite turun 0,14 persen menjadi 13.332,36.
Indeks USD berada di 100,819 karena terus naik menyusul pemantulannya dari bawah 100 minggu lalu. Yen Jepang diperdagangkan pada 127,14 per dolar, lebih lemah dibandingkan dengan level di bawah 125,6 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu.
Dolar Australia berada di 0,7358, berjuang untuk pulih usai jatuh dari atas 0,745 pada minggu perdagangan sebelumnya.
Wall Street Turun Terbatas pada 18 April 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah terbatas pada perdagangan Senin, 18 April 2022. Wall street turun tipis seiring pelaku pasar mulai hadapi laporan keuangan. Di sisi lain, pelaku pasar juga awasi lonjakan suku bunga dan komoditas.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 39,54 poin atau 0,1 persen ke posisi 34.411,69. Indeks S&P 500 merosot 0,02 persen menjadi 4.391,69. Indeks Nasdaq tergelincir 0,1 persen ke posisi 13.332,36. Wall street lesu dalam sesi perdagangan bak rollercoaster pada perdagangan Senin, 18 April 2022.
Hal ini setelah imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak akhir 2018 ke posisi 2,884 persen.
Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun berada di 1,71 persen pada awal Maret 2022,tetapi melonjak tinggi seiring the Federal Reserve (the Fed) bersikap lebih agresif. Perubahan tersebut membebani saham dan memicu kekhawatiran tentang resesi yang akan datang.
"Kekhawatiran besarnya adalah seberapa konsisten dan seberapa jauh imbal hasil tenor 10 tahun akan naik,” ujar Chief Investment Strategist CFRA, Sam Stovall, seperti dikutip dari CNBC, Selasa, 19 April 2022.
Ia menambahkan, tidak ada yang benar-benar baru di Ukraina dan inflasi. Stovall prediksi, the Fed akan menaikkan 50 basis poin pada pertemuan berikutnya. “Jadi sungguh pertanyaannya adalah, apa yang dilakukan obligasi itu?,” kata dia.
Sementara itu, kenaikan harga komoditas pada awal pekan ini meningkatkan kekhawatiran tentang inflasi dan bagaimana perusahaan akan hadapi kenaikan biaya ke depan. Harga jagung capai level tertinggi dalam 9 tahun pada Senin, 18 April 2022 dan gas alam melonjak ke level tertinggi sejak 2008.
Advertisement