Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS), yakni PT Berkah Multi Beton melakukan divestasi senilai Rp 1,4 triliun.
Direktur PT Berkah Multi Beton, Zainal Marzuki mengungkapkan, transaksi tersebut dilakukan beberapa kali dengan harga yang berbeda.
Baca Juga
"Jumlah saham dijual 343.199.500 lembar dengan harga rata-rata Rp 4.103 yang terjadi pada 4 Maret 2022 hingga 22 Maret 2022," ujar Zainal dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/4/2022).
Advertisement
Mulanya, PT Berkah Multi Beton melakukan penjualan 36.524.900 lembar saham dengan harga Rp 4.260 pada 4 Maret 2022, atau senilai Rp 155,6 miliar. Kemudian kembali melakukan penjualan pada 7 Maret 2022 sebanyak dua kali.
Pertama, 43.474.600 lembar dengan harga Rp 4.260 per lembar atau senilai Rp 185,2 miliar. Kedua, sebanyak 1.500.000 lembar dengan harga Rp 4.640 atau senilai Rp 6,96 miliar.
Penjualan selanjutnya terjadi pada 8 Maret 2022. Terdapat 95.000.000 lembar saham yang dilepas dengan harga Rp 4.000 per lembarnya atau total senilai Rp 380 miliar. Lalu pada 10 Maret 2021 dilakukan penjualan 80.000.000 lembar saham BEBS dengan harga Rp 3.770 per lembarnya atau senilai Rp 301,6 miliar.
Kemudian terakhir pada 22 Maret 2022 ada 86.700.000 lembar saham yang dijual dengan harga Rp 4.370 per lembarnya atau senilai Rp 378,88 miliar.
Usai divestasi, PT Berkah Multi Beton kini memiliki 897.704.874 lembar saham BEBs atau setara 9,97 persen. Turun 3,81 persen dari sebelumnya sebanyak 1.240.904.374 lembar artau setara 13,79 persen.
Berkah Multi Beton Lepas 612,62 Juta Saham BEBS
Sebelumnya, pemegang saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), PT Berkah Multi Beton melepas saham BEBS sejak Desember 2021-Februari 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin, 21 Februari 2022, PT Berkah Multi Beton menjual 612.621.426 lembar saham BEBS dengan rata-rata harga Rp 4.486.
Dengan demikian, total penjualan saham BEBS senilai Rp 2,74 triliun. Penjualan saham BEBS itu dilakukan pada 8 Desember 2021-10 Februari 2022.
"Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis manajemen perseroan.
Setelah penjualan saham itu, Berkah Multi Beton memiliki 1.250.678.574 atau 13,89 persen saham BEBS dari sebelumnya 1.863.300.000 atau 20,70 persen.
Berdasarkan data RTI, pemegang saham perseroan per 31 Januari 2022 antara lain PT Berkah Global Investama sebesar 35,40 persen, PT Berkah Multi Beton sebesar 14,11 persen, masyarakat 40,22 persen. Selain itu, Sugiarwati Lucky sebesar 4,98 persen, PT Cipta Ihya Nusantara 2,22 persen.
Selain itu, H.Soewarso sebesar 1,36 persen, Haji Herdis Sudana sebesar 1,11 persen, Shierly Dyanne Wijaya sebesar 0,44 persen, Heri Santoso, Liem sebesar 0,16 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, saham BEBS turun 3,3 persen ke posisi Rp 5.125 per saham.Saham BEBS dibuka turun 125 poin ke posisi Rp 5.175 per saham.
Saham BEBS berada di level tertinggi Rp 5.700 dan terendah Rp 5.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.504 kali dengan volume perdagangan 438.629. Nilai transaksi Rp 227,6 miliar.
Advertisement
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) mencatatkan kenaikan laba hingga triple digit secara year on year (yoy) untuk tahun buku 2021. BEBS mencatatkan laba bersih sebesar Rp 89,4 miliar atau naik 430 persen dibanding posisi 31 Desember 2020.
Merujuk laman keterbukaan informasi bursa, Jumat (28/1/2022), Berkah Beton Sadayamencatatkan pendapatan Rp 459,4 miliar atau naik 315 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,6 miliar. Adapun pendapatan Perseroan terdiri dari penjualan material dan ready mix.
Berkah Beton Sadaya juga mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan pada 2021 menjadi Rp 232,3 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga laba kotor naik menjadi Rp 150,7 miliar dari sebelumnya Rp 34,4 miliar.
Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 8,5 miliar dari sebelumnya Rp 5,9 miliar. Sementara itu, beban keuangan turun menjadi Rp 1,1 miliar dari sebelumnya Rp 2,1 miliar.
Perseroan juga mencatatkan laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan. Dari Rp26,4 miliar di Desember 2020 menjadi Rp 141,1 miliar di Desember 2021. Perseroan mencatatkan total aset naik menjadi Rp 728 miliar dibanding tahun 2020 sebesar Rp 406 miliar.
Prediksi
Advertisement