Sukses

Dharma Polimetal Anggarkan Belanja Modal Rp 400 Miliar pada 2022

Rencananya, belanja modal Dharma Polimetal dialokasikan untuk membangun pabrik baru Dharma Polimetal

Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 400 miliar pada 2022. Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso menuturkan, hal itu termasuk dana IPO perseroan yang berlangsung pada Desember 2021.

"Belanja modal yang disiapkan tahun ini kurang lebih lebih Rp 400 miliar,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

"Jadi seperti kita ketahui, salah satu tujuan IPO adalah memang kita akan ekspansi dan kita dapat total Rp 350 dikurangi biaya, jadi Rp 340 miliar. Itu yang akan dipergunakan sebagai belanja modal kita," ia menambahkan.

Sementara sisanya berasal dari hasil operasional perseroan. Rencananya, belanja modal tersebut dialokasikan untuk membangun pabrik baru Dharma Polimetal dan mesin-mesin baru dengan kapasitas tonase yang besar.

"Kemudian yang kedua yaitu di anak perusahaan Dharma Controlcable Indonesia. Kita sudah membeli lahan 1 hektar dan kita akan membangun pabrik di sana 2 lantai. Kemudian Dharma precision parts juga kita telah membeli lahannya, mudah-mudahan tahun ini sudah terealisasi semua,” ujar dia.

Tahun lalu, perusahaan manufaktur komponen otomotif ini  membukukan laba bersih sebesar Rp 301 miliar. Melonjak 1.492,6 persen dibanding perolehan laba bersih 2020 sebesar Rp 18,9 miliar. 

Kenaikan laba tersebut dihasilkan dari peningkatan penjualan bersih perseroan 55 persen menjadi senilai Rp 2,9 triliun pada 2021.

Kinerja ciamik itu berlanjut hingga kuartal I 2022. Dharma Polimetal berhasil membukukan penjualan bersih senilai Rp 915,8 miliar sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Pencapaian tersebut tumbuh 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 675,6 miliar.

Sepanjang Januari hingga Maret 2022, Dharma Polimetal juga mencatat laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 116,9 miliar, melonjak 119 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau sebesar Rp 53,4 miliar.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 115,9 miliar, naik 122 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 52,2 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bidik Pertumbuhan Pendapatan 20 Persen hingga Akhir 2022

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso menuturkan, kinerja perseroan pada kuartal I 2022 sudah cukup memuaskan. Sehingga diharapkan tren ini berlanjut setidaknya hingga akhir tahun ini.

"Revenue sampai kuartal I sudah hampir Rp 1 triliun. Sehingga mudah-mudahan kita targetkan tahun ini lebih baik dari 2021. Kita menargetkan pertumbuhan untuk penjualan kita sekitar 20 persen," kata Irianto dalam konferensi pers, Kamis, 21 April 2022.

Dharma Polimetal membukukan penjualan bersih senilai Rp 915,8 miliar sepanjang kuartal pertama tahun ini. Pencapaian tersebut tumbuh 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 675,6 miliar.

Sepanjang Januari hingga Maret tahun ini, perseroan juga mencatat laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 116,9 miliar, melonjak 119 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau sebesar Rp 53,4 miliar. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 115,9 miliar, naik 122 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 52,2 miliar.

Irianto menambahkan, pada 2022, Dharma Polimetal akan terus menguatkan kualitas, cost an delivery (QCD) untuk terus menambah pangsa pasarnya. Serta memproduksi komponen-komponen baru yang bernilai tinggi serta menambah komponen kendaraan komersial seperti truk dan bus.

"DRMA telah merambah pada produk-produk yang dijual langsung ke masyarakat seperti kendaraan roda tiga dan sepeda. Ke depan, DRMA juga akan mencoba melakukan penetrasi pada pasar-pasar baru yang prospektif seperti pengembangan komponen otomotif berbasis listrik (EV),” imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Tebar Dividen 2021

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 120 miliar. Besaran dividen  itu setara 40 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2021 sebesar Rp 301 miliar.

Aksi ini merupakan kali pertama yang dilakukan perseroan, mengingat Dharma Polimetal baru resmi tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada 20 Desember 2021.

Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso mengatakan, perseroan berhasil menguatkan posisi keuangannya sepanjang 2021. Hal ini dilihat dari normalisasi laba bersih yang meningkat lebih dari 26 kali lipat dari pencapaian tahun sebelumnya. Termasuk setelah dikurangi laba penjualan aset tanah di Balaraja senilai Rp 93 miliar.

"Melalui RUPST hari ini manajemen telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen tunai sebesar 40 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2021 kepada para pemegang saham DRMA.

Sebelumnya Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 50 miliar kepada para pemegang saham pada tanggal 15 November 2021," kata dia dalam konferensi pers usai RUPST, Kamis, 21 April 2022.

Tahun lalu, perusahaan manufaktur komponen otomotif ini  membukukan laba bersih sebesar Rp 301 miliar. Melonjak 1.492,6 persen dibanding perolehan laba bersih 2020 sebesar Rp 18,9 miliar.

Kenaikan laba tersebut dihasilkan dari peningkatan penjualan bersih perseroan 55 persen menjadi senilai Rp 2,9 triliun pada 2021.

 

4 dari 4 halaman

Dana Ekspansi

Sebelumnya, Perusahaan komponen otomotif untuk sepeda motor dan mobil, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) telah menggelontorkan dana Rp 274 miliar untuk ekspansi pembangunan pabrik dan membeli mesin-mesin baru.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso melalui keterangan tertulis Kamis, 24 Februari 2022.

Ekspansi tersebut dinilai cukup beralasan karena industri otomotif nasional belakangan ini mulai bangkit. Hal tersebut tercermin dari target penjualan yang dicanangkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) untuk penjualan kendaraan roda empat sebanyak 900.000 unit, dan penjualan kendaraan roda dua sekitar 5,1 juta - 5,4 juta unit pada 2022.

"Melalui pencapaian dan kinerja kami pada bulan Januari lalu, kami optimis akan dapat meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit untuk tahun ini," kata Irianto.

Untuk mencapai target tersebut, anak usaha Triputra Group ini berupaya mempersiapkan semua hal, baik dari sisi teknis, seperti membangun pabrik dan membeli mesin-mesin baru, maupun dari sisi non teknis, dengan menggelar vaksin booster bagi para karyawannya.