Sukses

IHSG Melemah Terbatas pada 18-22 April 2022, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 9.452 Triliun

IHSG turun tipis 0,14 persen dari 7.235,53 menjadi 7.225,60 pada 18-22 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan 18-22 April 2022. IHSG yang turun tersebut dipengaruhi sentimen eksternal seiring kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (23/4/2022), IHSG turun tipis 0,14 persen dari 7.235,53 menjadi 7.225,60. Sementara itu, kenaikan terjadi pada kapitalisasi pasar bursa yang naik 0,50 persen menjadi Rp 9.452,52 triliun dari Rp 9.405,31 triliun pada pekan sebelumnya.

Kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa 21,10 persen menjadi Rp 21,34 triliun dari Rp 17,62 triliun pada penutupan pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 15,48 persen menjadi 26,20 miliar saham dari 31 miliar pada penutupan pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi harian bursa merosot 5,08 persen menjadi 1.542.656 transaksi dari 1.625.136 transaksi pada pekan sebelumnya.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 2,22 triliun pada Jumat, 22 April 2022. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 46,78 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG selama sepekan ini masih tertekan oleh kondisi ekonomi. Hal ini seiring yield treasury bertenor 10 tahun kembali naik di tengah rencana pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat atau the Fed untuk meredam inflasi yang tinggi. Sedangkan dari dalam negeri dibayangi libur Lebaran.

Pada pekan depan, ia prediksi IHSG masih rawan koreksi. "Kami perkirakan IHSG sepekan ke depan masih rawan koreksi untuk uji support 7.146,” ujar dia.

Selain itu, selama periode 18 – 22 April 2022, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan satu pencatatan perdana saham.

Pada Rabu, 20 April 2022 saham PT Murni Sadar Tbk (MTMH) resmi tercatat di Papan Utama BEI dan merupakan perusahaan tercatat ke-17 yang tercatat di BEI pada 2022. MTMH bergerak pada sektor Healthcare dengan sub sektor Healthcare Equipment & Providers dengan industri dan sub industri Healthcare Providers.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Jumat 22 April 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Jumat, 22 April 2022.Namun, investor asing masif melakukan aksi beli saham jelang akhir pekan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,70 persen ke posisi 7.225,60. Indeks LQ45 susut 0,65 persen ke posisi 1.056,85. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.291,48 dan terendah 7.174,81. Sebanyak 372 saham melemah sehingga menekan IHSG. 156 saham menguat dan 163 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.402.862 kali dengan volume perdagangan 29,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,7 triliun. Total nilai transaksi mencapai Rp 38,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,26 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.359.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,56 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 2,11 persen dan catat penurunan terbesar, indeks sektor saham IDXhealth susut 1,85 persen dan indeks sektor saham IDXbasic tergelincir 1,55 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih sejalan dengan laporan teknikal yang diberikan dengan IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 7.146-7.200. Ia menilai, tekanan IHSG diprediksi ada aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor domestik dalam rangka mendekati Lebaran.

“Pelemahan IHSG juga masih terbilang normal karena satu minggu belakangan ini IHSG bergerak konsolidasi dan belum mampu break level resistance di 7.300-7.355,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, koreksi IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham global dan Asia yang bergerak koreksi.

“(koreksi IHSG-red) masih wajar karena kenaikan IHSG yang dapat dikatakan cukup agresif. Untuk pekan depan masih cenderung dipengaruhi oleh libur,” kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham LAND naik 33,78 persen

-Saham BIMA naik 24,55 persen

-Saham INPS naik 24,21 persen

-Saham SUPR naik 20 persen

-Saham BSML naik 19,01 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham RUNS melemah 9,86 persen

-Saham IDEA melemah 9,59 persen

-Saham FLMC melemah 9,57 persen

-Saham MGLV melemah 8,89 persen

-Saham IBST melemah 6,96 persen

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBNI senilai Rp 189 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 162,5 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 137,4 miliar

-Saham ASII senilai Rp 125,2 miliar

-Saham INCO senilai Rp 101,3 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BUKA senilai Rp 62,5 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 48,4 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 26,8 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 19,9 miliar

-Saham MTEL senilai Rp 13,6 miliar

 

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia sebagian besar melemah kecuali indeks Shanghai naik 0,23 persen dan indeks Singapura menanjak 0,28 persen. Sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,21 persen, indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,86 persen, indeks Jepang Nikkei susut 1,63 persen. Selain itu, indeks Thailand melemah 0,23 persen dan indeks Taiwan merosot 0,6 persen.

Pembukaan Bursa Saham Asia

Sebelumnya, bursa saham di Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat pagi, 22 April 2022, seiring investor mengamati reaksi pasar terhadap pernyataan dari Ketua Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell.

Indeks Nikkei 225 di Jepang memimpin kerugian di antara pasar utama kawasan. Indeks Nikkei turun 1,71 persen karena saham konglomerat SoftBank Group turun lebih dari 2 persen.

Indeks Topix turun 1,31 persen. Indeks Kospi Korea Selatan diperdagangkan 1,1 persen lebih rendah. Saham Australia juga turun karena indeks S&P/ASX 200 turun 0,97 persen.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 1,18 persen lebih rendah. Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih agresif ke depan oleh bank sentral karena berupaya menurunkan inflasi. Dia mengatakan, The Fed berkomitmen untuk menaikkan suku bunga secepatnya untuk menjinakkan inflasi.

"Saya akan mengatakan 50 basis point akan dibahas untuk pertemuan Mei,” kata Powell. Mengikuti komentar tersebut, ekspektasi untuk pergerakan 50 basis poin pada Mei naik menjadi 97,6 persen, menurut CME Group’s FedWatch Tool.