Liputan6.com, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) meminjam kepada pemegang saham pengendali perseroan yaitu PT Bio Farma senilai Rp 355 miliar.Adapun Bio Farma memiliki 80,66 persen saham INAF.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (24/4/2022), PT Indofarma Tbk menyatakan pinjaman kepada Bio Farma untuk penutupan pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri dan PT Indofarma Global Medika. Selain itu untuk kebutuhan modal kerja perseroan.
Baca Juga
“Nilai pinjaman Perseroan kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar Rp 355 miliar yang akan digunakan untuk penutupan pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri Perseroan dan PT Indofarma Global Medika serta kebutuhan modal kerja Perseroan,” tulis perseroan.
Advertisement
Alasan transaksi ini dilakukan seiring perseroan memerlukan modal kerja untuk mendukung rencana kerja terutama dalam rangka mendukung percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan sesuai dengan program kerja holding BUMN farmasi. Selain itu untuk membantu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Perseroan menyatakan dengan perolehan pinjaman dari pemegang saham pengendali dapat menutup pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri perseroan dan PT Indofarma Global Medika serta kebutuhan modal kerja perseroan dengan peroleh pinjaman baru senilai Rp 355 miliar.
Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 42/POJK.04/2022 dan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.02/2020. Transaksi tersebut termasuk material seiring rencana transaksi mencapai 69,84 persen dari ekuitas perseroan sehingga mencapai nilai material dalam Peraturan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.
Sebelumnya pada 25 Oktober 2021, perseroan menyampaikan kepada PT Bio Farma (Persero) dalam rangka permohonan pinjaman shareholder loan.
Dengan demikian, Indofarma akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 31 Mei 2022.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
PT Indofarma Tbk mencatat kinerja beragam pada 2021. Perseroan mencatat kenaikan penjualan tetapi mencatat rugi sepanjang 2021. PT Indofarma Tbk mencatat penjualan bersih Rp 2,90 triliun pada 2021.
Realisasi penjualan itu tumbuh 69,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,71 triliun. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,45 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 1,31 triliun.
Dengan demikian laba bruto naik 12,74 persen menjadi Rp 451,65 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 400,59 miliar. Perseroan mencatat laba usaha Rp 51,97 miliar pada 2021. Laba usaha susut 10,64 persen dari periode 2020 sebesar Rp 58,16 miliar. Perseroan mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 37,58 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 27,58 juta.
Perseroan mencatat ekuitas naik menjadi Rp 508,30 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 430,32 miliar. Total liabilitas tercatat Rp 1,50 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,28 triliun.
Perseroan membukukan aset mencapai Rp 2,01 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,71 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 380,81 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 158,17 miliar.
Advertisement
Gandeng Sucofindo, Indofarma Operasikan Pusat Logistik Berikat
Sebelumnya, PT Sucofindo dan PT Indofarma Tbk menandatangani nota kesepahaman dalam rencana kerja sama mengoperasikan Pusat Logistik Berikat (PLB) di salah satu lokasi milik perusahaan yang tergabung dalam Holding BUMN Farmasi pada Jumat, 11 Februari 2022.
Penandatanganan Nota Kesepahaman Optimalisasi Aset untuk PLB ini dilakukan oleh Direktur Komersial PT Sucofindo Darwin Abas dan Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto.
Darwin Abas menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif strategis bersama dan sinergi antar-BUMN. Melalui kolaborasi untuk membangun kerja sama dengan Indofarma, Sucofindo berkesempatan mengoperasikan Pusat Logistik Berikat (PLB) di salah satu lokasi milik Indofarma.
"Kami berharap kerja sama antara Sucofindo dan Indofarma dalam bidang optimalisasi aset ini dapat membantu proses bisnis para pelaku usaha di bidang industri secara umum dan Indofarma secara khusus, serta mampu menciptakan sinergi dalam kegiatanbisnis dan pencapaian pendapatan baik bagi Sucofindo maupun Indofarma," ujar Darwin saat penandatanganan Nota Kesepahaman Optimaliasi Aset, Jumat, 11 Februari 2022.
Layanan Logistik
Arief Pramuhanto menyampaikan, dengan adanya PLB ini, selain bertujuan untuk mengoptimalisasi aset perusahaan tentunya memberikan dampak positif lainnya bagi Indofarma yang merupakan perusahaan manufaktur farmasi.
Hal ini karena PLB memiliki banyak manfaat yang padaakhirnya diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk melalui efisiensi proses produksi melalui penyediaan bahan baku industri secara lebih cepat dan tepat, dengan dukungan fasilitas fiskal yang diperoleh dari PLB.
Arief menambahkan bahwa melalui kolaborasi antara Sucofindo dan Indofarma ini, kedua belah pihak sepakat untuk dapat saling memberikan manfaat dan nilai tambah sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing.
Dengan semangat sinergi, Sucofindo dan Indofarma berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem bisnis kesehatan maupun industri lainnya di Indonesia melalui penyediaan layanan logistik yang terintegrasi sehingga dapat menurunkan biaya logistik dan transportasi yang pada akhirnya dapat meningkatkankemajuan Industri Nasional.
Advertisement