Sukses

Elon Musk Bertemu Menko Luhut, Ada Kopiko Ikut Mejeng di Tesla

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi membenarkan kopiko turut dibawa dalam pertemuan dengan Elon Musk.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 26 April 2022. Saham MYOR naik menyusul beredarnya foto pertemuan Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman (Menko Marinves), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Luhut) dan pendiri Tesla, Elon Musk, di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Dalam salah satu sesi, keduanya tampak memegang dan menunjukkan produk Kopiko, salah satu produk Mayora. Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi membenarkan kejadian itu.

"Betul. Itu bagian dari upaya Pak Luhut promosikan produk Indonesia saja. Kopiko sekarang sudah masuk ke International Space Station (ISS),” ungkap Joni kepada Liputan6.com, Selasa (26/4/2022).

Seperti diketahui, Kopiko menjadi salah satu produk lokal yang cukup dikenal di luar negeri. Kopiko sempat mejeng di luar angkasa hingga berbagai drama Korea atau K-drama.

Seiring kopiko yang hadir di pertemuan Elon Musk dan Menko Luhut tampaknya beri sentimen terhadap saham MYOR. Mengutip data RTI, saham MYOR menguat 7,36 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham MYOR dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.650 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 1.755 dan terendah Rp 1.630 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.645 kali dengan volume perdagangan 262.624. Nilai transaksi Rp 44,9 miliar.

Pada pekan ini, saham MYOR menguat dalam dua hari berturut-turut. Saham MYOR naik 3,16 persen ke posisi Rp 1.630 per saham pada Senin, 25 April 2022.

Namun, sepanjang 2022, saham MYOR melemah. Saham MYOR susut 14,22 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham Mayora Indah berada di level tertinggi Rp 2.220 dan terendah Rp 1.485 per saham. Total volume perdagangan 622.152.921 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 210.754 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan entitas anak mengumumkan laporan keuangan untuk tahun buku 2021. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih Rp 27,9 triliun, naik 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 24,48 triliun.

Merujuk laporan keuangan Mayora Indah yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/3/2022), pendapatan itu berasal dari makanan olahan dalam kemasan sebesar Rp 15,93 triliun. Sisanya Rp 13,06 triliun merupakan pendapatan yang berasal dari minuman olahan dalam kemasan. Dengan eliminasi sebesar Rp 1,09 triliun.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan ikut terkerek menjadi Rp 20,98 triliun dari Rp 17,17 triliun pada 2020. Sehingga perseroan membukukan laba kotor Rp 6,92 triliun, turun 5,15 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,3 triliun.

Pada periode tersebut, beban lain-lain tercatat sebesar Rp 1,55 triliun, turun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 2,68 triliun. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan Rp 1,21 triliun. Turun 42,3 persen dari Rp 2,1 triliun di 2020.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,19 triliun, turun 42,42 persen dibanding posisi 2020 sebesar Rp 2,06 triliun. Laba per saham menjadi Rp 53 dari sebelumnya Rp 92.

3 dari 4 halaman

Aset

Dari sisi aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 19,92 triliun, naik tipis dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 19,78 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 12,97 triliun dan aset tidak lancar Rp 6,95 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat naik tipis menjadi Rp 8,56 triliun di 2021 dari sebelumnya Rp 8,51 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 5,57 triliun dan sisanya Rp 2,99 triliun merupakan liabilitas jangka panjang.

Sementara ekuitas perseroan hingga akhir 2021 tercatat sebesar Rp 11,36 triliun, juga naik tipis dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 11,27 triliun.

Mayora Indah Tangkap Peluang saat Demam Drakor Selama Pandemi COVID-19

Sebelumnya, salah satu produk permen kopi asal Indonesia, Kopiko sempat menjadi perbincangan bagi penikmat drama Korea di tanah air.

Salah satu produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR) tersebut, diketahui muncul dalam beberapa judul drama Korea atau drakor.

Direktur Pemasaran Global PT Mayora Indah Tbk, Ricky Afrianto menuturkan, hal itu memang salah satu strategi yang ditempuh Perseroan untuk membawa merek tersebut ke kancah global. Ia mengatakan, sebelum Kopiko menyasar pangsa drakor, brand ini sempat viral pada 2017 di Amerika Serikat (AS).

"Sebelum kita masuk ke K-Drama, pada dasarnya pada tahun 2017 lalu kita mendapat publisitas yang bagus, yang cukup viral,” kata dia dalam The 7th ASEAN Marketing Summit 2021, Kamis (4/11/2021).

Ricky mengungkapkan, Kopiko di AS telah dipesan ke luar angkasa oleh NASA selama Thanksgiving. Hal itu di luar rencana Perseroan dan terjadi begitu saja dan memberi dampak positif bagi penjualan Kopiko di negeri Paman Sam itu.

"Itu terjadi begitu saja dan sangat bagus dan bagus khususnya karena Kopiko sudah ada cukup lama di AS. Salah satu favorit para astronot. Jadi ini adalah publisitas yang baik bagi kami,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Melirik K-Drama

Ricky mengatakan, munculnya ide untuk menyasar segmen ini lantaran mencermati tren yang terjadi selama pandemi, salah satunya marathon drakor.

Orang-orang mengisi waktu luang mereka selama di rumah dengan menonton seri drakor, bahkan ada yang menyelesaikannya sekaligus dalam satu waktu.

"Kita berpikir K-Drama di masa pandemi ini, ada demam drama Korea. Semua orang membicarakannya. Semua orang ingin menontonnya," kata Ricky.

Ia menuturkan, tren ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menjangkiti negara lain bahkan AS dan negara lainnya yaitu India, Thailand, dan Vietnam. Sehingga momentum ini dipandang oleh Perseroan sebagai peluang menjanjikan.

"Kami pikir ini adalah kesempatan dengan memiliki kendaraan yang tepat, berada di tren yang tepat yaitu drama Korea. Selain di AS, kami juga menjualnya di wilayah Timur Tengah, di mana mereka juga menonton K-drama. Seperti di India, Thailand, dan Vietnam. Jadi kami pikir ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk Kopiko,” ujar dia.

Ricky mengakui, untuk memajang Kopiko dalam drakor bukan perkara mudah. Namun beruntung, sejumlah produser atau pemilik serial rupanya telah mengenal Kopiko sebagai permen kopi. Produk tersebut juga dijual di Korea.

"Jadi, ada produser atau pemilik serial drama Korea yang tahu betul apa itu Kopiko. Mereka benar-benar ingin merek yang muncul dalam drama mereka perlu diperhatikan dengan baik. Jadi, kami beruntung karena Kopiko juga tersedia di Korea,” tutur Ricky.

Hingga akhirnya Kopiko muncul dalam drama Vincenzo yang dibintangi oleh Song Joong Ki. Mulanya, iklan Kopiko muncul di bagian akhir episode, bergantian dengan sejumlah brand asing, seperti, Swarovski, JD.com, Joy Gryson dan Maxim.

Namun, rupanya Mayora juga menyasar episode pertengahan. Seperti diketahui, drakor umumnya memiliki 16-20 episode. Klimaks atau bagian yang menarik biasanya akan berada di tengah hingga akhir.

“Drama korea biasanya memiliki 16 episode hingga 20 episode dengan. Jadi kami pikir mungkin episode 14 ke atas jadi kesempatan bagus untuk menempatkan produk ini,” kata Ricky.

"Tapi ketika episode pertama datang orang sudah membicarakannya di media sosial karena itu hanya membantu Kopiko. Setelah sekian lama, Kopiko benar-benar muncul di episode 14 dan beberapa episode lain setelahnya,” imbuhnya.

 Usai kemunculannya di Vincenzo, Kopiko kembali muncul di drakor lain, Mine dan Hometown Cha-Cha-Cha