Sukses

Adira Finance Catat Laba Tumbuh 44,3 Persen pada Kuartal I 2022

Peningkatan laba bersih Adira Finance didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 3,9 persen yoy menjadi Rp 2,2 triliun.

Liputan6.com, Jakarta -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan kinerja yang cukup baik hingga Maret 2022. Pada periode ini, Adira Financemencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 44,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 304,5 miliar.

Peningkatan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 3,9 persen yoy menjadi Rp 2,2 triliun. Sementara beban bunga turun 8,1 persen yoy menjadi Rp 780 miliar yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.

Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 11,7 persen yoy menjadi Rp 1,5 triliun dan margin bunga bersih meningkat menjadi 14,4 persen pada kuartal I 2022. Beban operasional meningkat sebesar 5,6 persen sejalan dengan pertumbuhan bisnis perseroan.

Sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 33,3 persen yoy menjadi Rp 284 miliar di kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara keseluruhan, Adira Finance membukukan laba bersih sebelum pajak tumbuh 41,2 persen yoy menjadi Rp 395,4 miliar.

Hasilnya, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perseroan masing-masing meningkat menjadi sebesar 4,9 persen dan 14,6 persen.

"Dari sisi pendanaan, perseroan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perseroan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal berupa pinjaman bank dan obligasi,” ungkap Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, I Dewa Made Susila dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (29/4/2022).

 

2 dari 4 halaman

Total Pembiayaan pada Kuartal I 2022

Sejalan dengan kenaikan penjualan otomotif domestik, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 32,5 persen yoy menjadi Rp 7,2 triliun pada kuartal I 2022.

Dengan demikian total piutang yang dikelola, termasuk porsi pembiayaan bersama perusahaan sebesar Rp 40,8 triliun hingga Maret 2022. Atau mengalami sedikit penurunan sebesar 2,8 persen yoy dibandingkan periode sama tahun lalu.

Penurunan pada piutang yang dikelola disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru.

Per posisi Maret 2022, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal perseroan pada Maret 2022 turun 12,1 persen yoy menjadi Rp 11,8 triliun.

Hasilnya, gearing ratio turun dari sebelumnya 1,6 kali menjadi 1,4 kali di kuartal I/2022. Di bulan Maret 2022, perseroan telah menerbitkan Obligasi PUB V Tahap III dan Sukuk Mudharabah IV Tahap III tahun 2022 senilai Rp  2,0 triliun dengan oversubscribe 3,4x.

3 dari 4 halaman

Genjot Pembiayaan Digital

Sebelumnya, perusahaan pembiayaan, PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) Tbk (ADMF) berupaya mengamankan target pembiayaan pada 2022 melalui peningkatan pembiayaan digital dengan aplikasi Adiraku.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila melalui pertemuan dengan media secara virtual, Rabu, 30 Maret 2022.

Sebelumnya perseroan pernah menyampaikan, tahun ini pembiayaan ditargetkan bisa tumbuh sekitar 30 persen menjadi sekitar Rp 33 - 34 triliun, dibanding pencapaian pembiayaan di 2021 yaitu sebesar Rp 25,9 triliun.

"Dalam jangka pendek, kita harus amankan target pembiayaan kita untuk 2022 ini. Secara strategi tidak berubah, kita terus akan melakukan Digitalisasi melalui Adiraku," kata dia.

Perseroan yakin dengan sinergi bersama groupnya yaitu Mitsubishi UFJ Group (MUFG) dan PT Bank Danamon. Adira Finance masuk dalam keluarga MUFG, setelah induk usahanya, Bank Danamon, diakuisisi oleh MUFG pada 2017. Bank Danamon sendiri memiliki jumlah saham 92,07 persen di Adira Finance.

Melalui aplikasi Adiraku, masyarakat sudah bisa mengajukan pembiayaan secara online dan mendapat berbagai solusi keuangan secara digital. Sehingga memungkinkan masyarakat melakukan akses kapan dan di mana pun.

 

4 dari 4 halaman

Kontribusi Pembiayaan Melalui Kanal Digital

Melalui aplikasi Adiraku, masyarakat bisa membeli motor dan mobil baru atau bekas, termasuk beragam produk durable goods dan pinjaman dana tunai, serta asuransi.

Hingga saat ini, kata Made, pembiayaan di kanal digital itu baru berkontribusi sekitar tujuh  persen untuk pembiayaan Adira Finance. Untuk menggenjot pembiayaan digital, perseroan juga berupaya berkolaborasi dengqn pemain market place.

"Customer digital paling banyak itu berasal dari Dana Tunai, produk durable, dan yang paling sedikit itu pembiayaan mobil dan motor," kata dia.

Pada 2021, pembiayaan Adira Finance tembus Rp 25,9 triliun dengan pembiayaan mobil baru naik sebesar 62,8 persen (Rp 6,7 triliun),  Pembiayaan mobil bekas naik 37,5 persen (Rp 3,8 triliun), Pembiayaan motor baru naik 34,8 persen (Rp 9,4 triliun),  Pembiayaan motor bekas naik 12,7 persen (Rp 1,7 triliun),  Pembiayaan Durables naik 7 persen (Rp 329 miliar) dan Fasilitas dana multiguna naik 35 persen (Rp 4 triliun).