Liputan6.com, Jakarta - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2022. Hal ini ditunjukkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih selama tiga bulan pertama 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (3/5/2022), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk mencatat pendapatan USD 75,54 juta atau sekitar Rp 1,08 triliun (asumsi kurs rata-rata Rp 14.344 terhadap dolar AS untuk periode kuartal I 2022 dan sebesar Rp 14.184 terhadap dolar AS untuk periode kuartal I 2021).
Realisasi pendapatan itu tumbuh 28,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 58,65 juta pada kuartal I 2021 atau sebesar Rp 831,98 miliar.Perseroan menyatakan pertumbuhan pendapatan itu ditopang kenaikan harga jual rata-rata CPO dan PK.
Advertisement
Baca Juga
Penjualan CPO dan PK berkontribusi 99 persen terhadap total pendapatan perseroan USD 74,8 juta.Beban pokok pendapatan bertambah 30,8 persen menjadi USD 56,01 juta atau setara Rp 803,41 miliar selama kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 42,82 juta atau sekitar Rp 607,46 juta.
Perseroan mencatat laba bruto tumbuh 23,4 persen menjadi USD 19,53 juta atau setara Rp 280,22 miliar pada kuartal I 2022. Periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat laba bruto USD 15,82 juta atau setara Rp 224,51 miliar.
Di sisi lain, beban usaha perseroan merosot 69,4 persen menjadi USD 2,8 juta pada kuartal I 2022 atau setara Rp 41,03 miliar dari periode sama tahun sebelumnya USD 9,36 juta atau setara Rp 132,81 miliar.
Beban usaha tersebut merosot dikontribusikan dari penurunan beban penjualan sebagai dampak dari tidak adanya pungutan pajak ekspor pada kuartal I 2022.
Perseroan menyatakan hal itu sebagai konsekuensi perseroan untuk menjual semua produk CPO di pasar domestik.
Selain itu, rugi kurs mata uang asing perseroan sebesar USD 0,1 juta turun dibandingkan rugi kurs mata uang asing pada kuartal I 2021 sebesar USD 0,3 juta disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang lebih rendah pada kuartal I 2022 dibandingkan kuartal I 2021.
Â
Laba Kuartal I 2022
Selain itu, perseroan menyatakan beban keuangan yang merupakan beban bunga atas pinjaman, turun menjadi USD 1,3 juta pada kuartal I 2022 dibandingkan dengan beban bunga USD 1,4 juta pada kuartal I 2021 disebabkan penurunan pinjaman jangka panjang sebagai akibat dari pembayaran pinjaman lebih awal dari yang dijadwalkan selama kuartal I 2022.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba usaha naik 157,9 persen menjadi USD 16,67 juta atau setara Rp 239,19 miliar selama kuartal I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat laba usaha USD 6,46 juta atau setara Rp 91,70 miliar.
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk membukukan laba periode berjalan naik 261,9 persen menjadi USD 11,16 juta atau setara Rp 160,10 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,08 juta atau setara Rp 43,74 miliar.
"Kenaikan laba bersih disebabkan oleh kenaikan HJR CPO dan PK pada kuartal I 2022," tulis perseroan.
Kenaikan tersebut juga menyebabkan earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) naik dari USD 12,9 juta pada kuartal I 2021 menjadi USD 23,7 juta pada kuartal I 2022.
Selain itu, kenaikan marjin EBITDA dari 21,9 persen pada kuartal I 2021 menjadi 31,4 persen pada kuartal I 2022.
Advertisement
Ekuitas
Perseroan mencatat ekuitas naik 2,5 persen menjadi USD 444,03 juta atau Rp 6,37 triliun pada kuartal I 2022 dari periode 31 Desember 2021 sebesar USD 433,27 juta atau Rp 6,18 triliun.
Total liabilitas susut 0,1 persen menjadi USD 219,18 juta atau setara Rp 3,14 triliun pada kuartal I 2022 dari 31 Desember 2021 sebesar USD 219,37 juta atau setara Rp 3,13 triliun.
Total aset naik 1,6 persen menjadi USD 663,21 juta atau setara Rp 9,51 triliun pada kuartal I 2022 dari periode 31 Desember 2021 sebesar USD 652,65 juta atau setara Rp 9,31 triliun.
Aset tersebut naik disebabkan peningkatan saldo kas dan setara kas, saldo aset biologis dan peningkatan persediaan.
Sedangkan liabilitas turun 0,1 persen dari USD 219,4 juta menjadi USD 219,2 juta terutama didorong penurunan pinjaman bank jangka panjang karena pembayaran pinjaman lebih awal dari yang dijadwalkan selama kuartal I 2022.
Perseroan masih mampu menjaga rasio utang terhadap ekuitas dan utang terhadap aset di tingkat yang sehat pada 31 Maret 2022 masing-masing 0,49 dan 0,33. Dengan demikian, perseroan mencatat laba per saham dilusi sebesar 0,0034 pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar USD 0,0009.
Fasilitas Pembiayaan
Pada 30 September 2021, perseroan dan entitas anaknya secara kolektif memiliki fasilitas pinjaman bank sejumlah setara dengan USD 288,4 juta, yang terdiri atas fasilitas pinjaman bank jangka pendek sejumlah USD 66,2 juta dan fasilitas pinjaman bank jangka panjang sejumlah USD 222,2 juta.
Saldo pinjamanbank pada akhir September 2021 berjumlah USD 176,1 juta, penurunan sebesar USD 20,4 juta dari USD 196,5 juta pada akhir Desember 2020 terutama disebabkan oleh pelunasan pinjaman lebih awal dari yang dijadwalkan.
Jumlah Penghasilan (Rugi) KomprehensifPelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dari Rp14.269 pada akhir 2021 menjadi Rp14.349 pada akhir Maret 2022 telah menurunkan aset bersih beberapa entitas anak Perseroan yang melaksanakan pembukuan dalam Rupiah sebesar USD 1,2 juta ketika laporan keuangan entitas anak tersebut ditranslasi dari Rupiah ke dolar Amerika Serikat.
Akibatnya, Perseroan mencatatkan jumlah laba komprehensif sebesar USD 10,1 juta pada kuartal I 2022 dibandingkan dengan rugi komprehensif sebesar USD 5,2 juta pada kuartal I 2021.
Advertisement