Sukses

Elon Musk Bakal Kenakan Biaya untuk Pengguna Komersial dan Pemerintah di Twitter

Musk juga mengatakan dia akan mengembangkan cara baru untuk memonetisasi tweet.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk mengatakan pada Selasa, 3 Mei 2022, Twitter mungkin mengenakan sedikit biaya untuk pengguna komersial dan pemerintah. Ini merupakan bagian dari dorongan Musk untuk menumbuhkan pendapatan yang tertinggal di belakang saingan besarnya seperti Facebook Meta Platforms.

"Twitter akan selalu gratis untuk pengguna biasa, tetapi mungkin sedikit biaya untuk pengguna komersial dan pemerintah," kata Musk dalam sebuah tweet, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (4/5/2022). 

"Beberapa pendapatan lebih baik daripada tidak sama sekali!" Musk menambahkan di tweet lain.

Pekan lalu, Reuters melaporkan Musk mengatakan dia akan mengembangkan cara baru untuk memonetisasi tweet dan menindak gaji eksekutif untuk memangkas biaya di Twitter.

Musk juga mengatakan berencana mengembangkan fitur untuk menumbuhkan pendapatan bisnis, termasuk cara baru menghasilkan uang dari tweet yang berisi informasi penting atau menjadi viral, kata seorang sumber kepada Reuters.

Pada Met Gala tahunan di New York Senin lalu, Musk mengatakan jangkauan Twitter saat ini masih kecil, dan dia ingin persentase yang jauh lebih besar dari sebuah negara untuk berada di dalamnya.

Musk, yang juga CEO dari pembuat kendaraan listrik Tesla, telah menyarankan sejumlah perubahan pada Twitter sejak bulan lalu. 

Dalam tweet yang kemudian dihapus, Musk menyarankan perubahan pada layanan berlangganan premium Twitter Blue, termasuk memangkas harganya, melarang iklan, dan memberikan opsi untuk membayar dalam cryptocurrency Dogecoin.

Setelah menandatangani kesepakatan untuk membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 636,3 triliun minggu lalu, Musk mengatakan dia ingin meningkatkan platform dengan fitur-fitur baru. 

Misalnya dengan membuat algoritma Twitter open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengotentikasi semua pengguna Twitter adalah manusia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Lebih dari Separuh Followers Twitter Elon Musk Akun Palsu?

Sebelumnya, tool audit online SparkToro menyebut lebih dari separuh follower akun Twitter Elon Musk, si pemilik Twitter, adalah akun palsu.

SparkToro memperkirakan, 53,3 persen followers Twitter Elon Musk merupakan akun palsu. SparkToro mendefinisikan akun palsu sebagai penyebar spam, bot, atau akun yang tidak aktif lagi.

Mengutip The Independent, Rabu (4/5/2022), pemilik baru Twitter ini memiliki lebih dari 90,6 juta pengikut di Twitter. Dua hari lalu, saat media asing ini merilis laporan, Elon Musk menjadi akun terpopuler ke-9 di Twitter dengan jumlah followers saat itu 83,4 juta akun.

Saat penelitian dilakukan, sebanyak 53,3 persen followers Elon Musk adalah akun palsu. Jumlah itu sekitar 44,4 juta akun palsu.

SparkToro menyebut, untuk akun dengan jumlah pengikut setara, Elon Musk memiliki jumlah followers palsu yang tidak proporsional atau lebih banyak.

"Audit ini menganalisis sampel sebanyak 2.000 akun random dari 100.000 akun terbaru yang mengikuti Elon Musk, kemudian melihat lebih dari 25 faktor yang berkorelasi dengan akun spam, bot, dan akun berkualitas rendah," kata SparkToro.

Sebelumnya sebagai pemilik baru Twitter, Elon Musk mengatakan, dirinya akan "mengotentikasi semua akun Twitter dari pemilik yang benar-benar ada." Hal ini merupakan bagian dari tindakan kerasnya terhadap aktivitas yang tidak otentik di Twitter.

Selain sebagai bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk merupakan orang yang pro terhadap mata uang kripto.

3 dari 4 halaman

Akun Twitter Elon Musk Sering Dipalsukan Penipu Kripto

Selama ini, akunnya sering diganggu oleh penipu kripto, dengan mengunggah balasan dan berpura-pura sebagai Elon Musk untuk mengelabui followers Elon Musk, agar mereka mau mengirimkan Bitcoin.

Taktik umum lainnya adalah, para penipu kripto ini berpura-pura menjadi Elon Musk dengan akun yang amat mirip. Kemudian, akun palsu Elon Musk itu akan mengadakan giveaway kripto yang mengharuskan korban mengirim Bitcoin atau Ethereum.

Untuk melancarkan aksinya, penipu juga diiming-imingi akan menerima dua kali lipat Bitcoin sebagai imbalannya.

Berdasarkan kampanye yang dilacak The Independent pada 2018, lebih dari 400 orang telah jadi korban penipuan ini. Jumlah kerugian yang diderita mencapai ribuan dolar dalam bentuk mata uang kripto yang dikirimkan ke pelaku kejahatan.

Elon Musk sebelumnya menyebut penipu kripto ini sebagai "masalah paling menyebalkan dan mengganggu di Twitter." Ketika ia mengumumkan rencananya menawar Twitter bulan lalu, Elon Musk mengatakan dirinya ingin membuat Twitter jadi platform yang lebih baik dan membuat algoritmanya open source agar meningkatkan kepercayaan masyarakat.

 

4 dari 4 halaman

Elon Musk Beli Twitter

Elon Musk telah secara resmi membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 635 triliun secara tunai.

Adapun rencana bos Tesla dan SpaceX ini sudah diungkap sejak 14 April 2022, dimana saat itu Elon Musk berniat membeli Twitter dengan harga USD 54,20 per lembar sahamnya.

"Kebebasan berbicara adalah landasan cara kerja demokrasi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana orang mendiskusikan isu-isu penting bagi masa depan umat manusia," kata Elon Musk dalam sebuah pernyataan yang menyertai siaran pers.

Dia menambahkan, "Saya ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur baru, membangun algoritme open source, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua orang."

Sebelumnya, perusahaan sudah memiliki rencana cadangan yang akan digunakan untuk mempertahankan diri bilamana Twitter dibeli Elon Musk.

Kala itu, Twitter mengatakan dewannya dengan suara bulat mengadopsi apa yang disebut rencana hak pemegang saham, yang juga dikenal sebagai poison pill.

Namun berjalannya waktu, perusahaan pun terlihat semakin "melunak" dengan penawaran bos Tesla tersebut. Raksasa media sosial itu disebutkan kini “mengambil pandangan baru” pada tawaran Musk, dan kemungkinan akan terlibat dalam negosiasi, menurut The Wall Street Journal.