Sukses

BFI Finance Catat Laba Tumbuh 72,5 Persen pada Kuartal I 2022

PT BFI Finance Indonesia Tbk mencatat pendapatan Rp 1,17 triliun dan laba Rp 395,98 miliar pada kuartal I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan kinerja positif selama tiga bulan pertama 2022. PT BFI Finance Indonesia Tbk mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (8/5/2022), PT BFI Finance Indonesia Tbk mencatat pendapatan Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu tumbuh 18,38 persen dibandingkan periode kuartal I 2021 sebesar Rp 990,84 miliar.

BFI Finance Indonesia mencatat beban Rp 682,73 miliar pada kuartal I 2022, atau turun 3,58 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 708,09 miliar. Perseroan membukukan kenaikan beban gaji dan tunjangan dari Rp 254,16 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 295,84 miliar pada kuartal I 2022.

Beban umum dan administasi naik menjadi Rp 152,05 miliar selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 135,50 miliar. Beban bunga dan keuangan turun menjadi Rp 137,75 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 153,97 miliar.

Perseroan mencatat laba sebelum pajak naik 73,38 persen menjadi Rp 490,26 miliar pada tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 282,75 miliar.

PT BFI Finance Indonesia Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 72,5 persen menjadi Rp 395,98 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 229,53 miliar.

Dengan melihat kondisi tersebut, perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 26 pada kuartal I 2022 dari periode kuartal I 2021 sebesar Rp 15.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Total Ekuitas

Total ekuitas perseroan tercatat Rp 7,82 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 7,43 triliun. PT BFI Finance Indonesia Tbk membukukan liabilitas Rp 8,53 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 8,20 triliun.

Total aset naik menjadi Rp 16,35 triliun pada kuartal I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 15,63 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas Rp 627,35 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 969,18 miliar.

Gerak Saham BFIN

Pada penutupan perdagangan, Kamis, 28 April 2022, saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melemah tipis 0,77 persen ke posisi Rp 1.285 per saham.

Saham BFIN berada di level tertinggi Rp 1.340 dan terendah Rp 1.285 per saham. Total volume perdagangan 57.146.803 saham. Nilai transaksi Rp 74,9 miliar. Total frekuensi perdagangan 4.667 kali.

Sepanjang 2022, saham BFIN naik 9,36 persen ke posisi Rp 1.285 per saham. Saham BFIN berada di level tertinggi Rp 1.460 dan terendah Rp 1.130 per saham. Total volume perdagangan 3.171.979.672 saham. Nilai transaksi Rp 4,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 313.831 kali.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 28 April 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau menyambut libur panjang Lebaran 2022. Penguatan IHSG didukung aksi beli investor asing yang signifikan.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 28 April 2022, IHSG naik 0,45 persen ke posisi 7.228,91. Indeks LQ45 menguat 1,04 persen ke posisi 1.085,44. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Jelang libur panjang Lebaran, IHSG berada di level tertinggi 7.267,11 dan terendah 7.204,59.

Sebanyak 307 saham menguat sehingga angkat IHSG. 226 saham melemah dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.492.337 kali dengan volume perdagangan 21,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 19,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,25 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.455.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Sedangkan indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,80 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,26 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 3,94 persen dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menanjak 3,29 persen dan indeks sektor saham IDXfinance bertambah 1,09 persen.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 25-28 April 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada periode 25-28 April 2022. Mengutip, data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,05 persen ke posisi 7.228,91 dari pekan sebelumnya 7.225,60.

Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa melonjak 1,08 persen pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa bertambah sekitar Rp 103 triliun menjadi Rp 9.555 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.452,52 triliun.

Selain itu, kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa 1,24 persen menjadi Rp 23,95 triliun dari pekan sebelumnya sebesar Rp 21,34 triliun.

Namun, rata-rata volume transaksi harian BEI susut 6,91 persen menjadi 24,39 miliar saham dari 26,20 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi harian bursa selama sepekan susut 5,01 persen menjadi 1.465.440 transaksi dari 1.542.656 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatat aksi beli Rp 2,3 triliun. Sepanjang 2022, investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 72,16 triliun.

Adapun sepanjang April 2022, IHSG catat penguatan. IHSG mampu mencatatkan kinerja tumbuh 2,4 persen.

"JCI selama bulan April mencatatkan kinerja positif di mana selama April IHSG mampu mencatatkan kinerja 2,49 persen,” kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis saat dihubungi Liputan6.com, dikutip Sabtu, 30 April 2022.

Dia mengatakan, sektor energi yang mencatatkan kinerja positif sebesar 19,8 persen menjadi faktor pendorong kenaikan IHSG tersebut.

“Di mana kenaikan IHSG masih didorong dengan sektor energi yang mencatatkan kinerja positif sebesar 19,84 persen,” ujar dia.

Di sisi lain sektor perbankan juga terus mengalami pertumbuhan positif didorong dengan pemulihan ekonomi serta hasil laporan keuangan yang positif pada kuartal I 2022. "Selama April, investor asing juga mencatatkan net buy sebesar Rp 40 triliun,” ungkap Abdul.