Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengambilalih atau akuisisi saham TelkomSigma pada 28 April 2022. Langkah dilakukan dengan cara penyetoran uang oleh Telkom.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/5/2022), manajemen Telkom Indonesia menjelaskan pengambilalihan saham TelkomSigma oleh Telkom sebesar Rp 2,59 triliun.
Baca Juga
Transaksi tersebut termasuk transaksi afiliasi seiring TelkomSigma merupakan anak perusahaan dari PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) dengan kepemilikan 100 persen sejak 14 April 2022.
Advertisement
Sementara itu, TelkomMetra merupakan anak perusahaan dari Telkom dengan kepemilikan sebesar 99,99 persen. Setelah transaksi afiliasi ini, kepemilikan saham TelkomSigma menjadi 56,39 persen dimiliki Telkom dan 43,61 persen dimiliki oleh TelkomMetra.
"Transaksi afiliasi ini merupakan suatu transaksi antara perusahaan terbuka (Telkom) dengan perusahaan terkendlai (Sigma) yang seluruh sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh Telkom," tulis manajemen Telkom dalam keterbukaan informasi BEI.
Dengan demikian, sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf b POJK 42/2020 dikecualikan dari prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 POJK 42/2020 dan tidak wajib memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) POJK 42/2020.
Telkom menyatakan transaksi afiliasi ini dilakukan dalam rangka penguatan dan transformasi TelkomSigma sesuai rencana strategis transformasi yang merupakan bagian dari strategi grup yang menjadikan TelkomSigma sebagai anak perusahaan Telkom.
"Hal ini merupakan salah satu inisiatif strategis untuk mengakselerasi TelkomSigma menjadi B2B IT Digital Service Leader Company," tulis perseroan.
Perseroan menyatakan kalau transaksi ini telah melalui prosedur transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan. Selain itu, transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan POJK 42/2020. "Semua informasi material telah diungkapkan dalam surat ini dan informasi tersebut tidak menyesatkan,"
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Telkom pada 2021
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih sepanjang 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa, 19 April 2022, PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 143,21 triliun pada 2021. Realisasi pendapatan ini tumbuh 4,94 persen dari periode 2020 sebesar Rp 136,46 triliun.
Telkom Indonesia mencatat kenaikan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi sebesar 10,23 persen menjadi Rp 38,13 triliun pada 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 34,59 triliun. Beban karyawan naik 7,88 persen dari Rp 14,39 triliun pada 2020 menjadi Rp 15,52 triliun pada 2021.
Beban interkoneksi turun dari Rp 5,4 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,18 triliun pada 2021. Selain itu, beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 5,01 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 6,51 triliun.
Dengan demikian, laba usaha naik 9,32 persen menjadi Rp 47,56 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 43,50 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, PT Telkom Indonesia Tbk meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 24,76 triliun pada 2021.
Laba tersebut naik 19,01 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,80 triliun. Perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi 249,94 pada 2021 dari 2020 sebesar 210,01.
Â
Advertisement
Aset
PT Telkom Indonesia Tbk mencatat ekuitas naik 20,27 persen menjadi Rp 145,39 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 120,88 triliun.
Total liabilitas naik dari Rp 126,05 triliun pada 2020 menjadi Rp 131,78 triliun pada 2021. Total aset naik 12,24 persen menjadi Rp 277,18 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 246,94 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 38,31 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,58 triliun.
Gerak Saham TLKM
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa 19 April 2022, saham TLKM melemah 0,42 persen ke posisi Rp 4.690 per saham. Saham TLKM dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 4.740 per saham.
Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.750 dan terendah Rp 4.680 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.208 kali dengan volume perdagangan 204.607 kali. Nilai transaksi Rp 96,5 miliar.
Sepanjang 2022, saham TLKM naik 16,58 persen menjadi Rp 4.710 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.730 dan terendah Rp 4.030 per saham. Total volume perdagangan 10,17 miliar saham. Nilai transaksi Rp 45 triliun. Total frekuensi perdagangan 839.368 kali.
Telkom Beri Pinjaman kepada Telkomsat
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi BUMN, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan pinjaman ke anak usahanya, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dalam bentuk shareholder loan sebesar Rp 1,2 triliun.
Hal tersebut disampaikan VP Investor Relations Telkom Indonesia Andi Setiawan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 6 April 2022.
Telkomsat merupakan anak perusahaan Telkom yang dimiliki sebesar 100 persen. Telkomsat bergerak di bidang penyediaan layanan satelit end to end yang berkualitas tinggi dan berstandar internasional.
Menurut Andi, pinjaman dalam bentuk shareholder loan tersebut akan digunakan untuk pembangunan Satelit HTS (high through-put satellite) yang diperkirakan membutuhkan dana sebesar kurang lebih Rp3,8 triliun.
Telkom dengan pembayaran bertahap disesuaikan dengan termin pembayaran kepada mitra kontraktor satelit. Pemberian shareholder loan dilakukan secara bertahap dan sudah dillakukan sebagian, antara lain pada November dan Desember 2021 serta Maret 2022 dengan jumlah total sebesar Rp750 miliar.
"Pemberian shareholder loan tahap selanjutnya akan menyesuaikan dengan perkembangan pembangunan satelit," kata Andi.
Shareholder loan Telkom kepada Telkomsat tersebut merupakan fasilitas pendanaan yang akan digunakan untuk mendukung rencana investasi pembangunan Satelit HTS Secara keseluruhan. Rencana pendanaan untuk investasi Satelit HTS tersebut akan dilakukan melalui equity Telkomsat sebesar 50 persen dan pinjaman sebesar 50 persen, dimana sebagian pinjaman berasal dari shareholder loan dan sebagian lainnya dari pihak ketiga.
Dalam pemberian shareholder loan ini, Telkom memberi tenor pinjaman sebesar 7 tahun, dengan grace period selama 3 tahun. Telkom menetapkan bunga dengan Jibor 3 bulan plus 2,5 persen.
Grace period disesuaikan dengan masa pembangunan dan peluncuran satelit HTS tersebut, yang diperkirakan memakan waktu hingga 3 tahun. Satelit HTS ini ditargetkan dapat mulai beroperasi di 2024.
Andi mengatakan, pengadaan satelit ini akan menambah kapasitas satelit nasional berbasis teknologi HTS untuk melengkapi portofolio Telkom Group. Tujuannya, kata dia, untuk memperkuat infrastruktur digital connectivity agar lebih kompetitif dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar satelit Indonesia yang diperkirakan masih tinggi pada masa mendatang.
"Investasi pembangunan satelit ini diharapkan akan memperkuat kepemimpinan Telkomsat dalam industri satelit dan meningkatkan dominasi dan market share Telkomsat di bisnis satelit di Indonesia," kata Andi.
Berdasarkan data BEI, Telkomsat memiliki total aset sebesar Rp 4,48 triliun.
Advertisement